Penganekaragaman jenis produk Pengembangan Kegiatan Usaha Pengolahan Pangan

95

b. Menjaga kualitas produk

Masyarakat ataupun para konsumen akan mengenal kelompok usaha melalui produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam memasarkan produk yang perlu diingat adalah keutuhan dari produk yang dihasilkan, mulai dari produknya, bentuk, isi, maupun pembungkus. Kualitas produk tetap dijaga keutuhan dan keasliannya agar para konsumen tidak beralih ke produsen lain dengan penawaran produk yang sejenis. Salah satu warga belajar “AS” mengungkapkan: “Agar produk kami tetap dikenal oleh banyak orang, kami menyiasatinya dengan membuat merk produk dan gambar logo kelompok usaha pada pembungkus produk. Serta sablon tulisan pada kemasan dipilih yang tidak mudah rusak” AS; 08042013. Warga belajar lainnya, “S” menguatkan pernyataan di atas yakni: “Dulu waktu produk kami baru dikenal masyarakat dan ternyata banyak yang cari, pendamping desa mandiri pangan menyarankan supaya kami tetap menjaga keaslian dan keutuhan rasa, rasa produk kami diusahakan supaya tidak berubah agar konsumen tidak beralih ke penjual lain dengan produk yang sama” S; 12042013. Pada saat ada mahasiswa yang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata di Desa Karangcegak, kelompok usaha Enggal Sukses dibantu membuat sablon merk yang distempelkan pada plastik pembungkus produk olahan nasi jagung instan. Tujuannya agar produk kelompok Enggal Sukses binaan program desa mandiri pangan Karangcegak mudah dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Ketika peneliti memasuki lapangan, plastik pembungkus produk tepung jagung belum diberi logo produk maupun keterangan lainnya karena produk tersebut terbilang produk baru yang dibuat oleh kelompok usaha Enggal Sukses. Kelompok tani Jaya Mandiri sejak masih didampingi oleh tim pendamping desa mandiri pangan sudah menentukan berbagai jenis atribut pembungkus produk seperti logo dan 96 merk produk. Kelompok difasilitasi oleh pendamping dalam membuat atribut pembungkus produk minuman instan gula crystal jahe. Kegiatan usaha pengolahan pangan binaan program desa mandiri pangan di Desa Karangcegak merupakan wirausaha pengolahan pangan dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada yakni jahe wulung untuk membuat Gula Jahe Crystal dan jagung sebagai bahan pembuatan tepung jagung dan nasi jagung instan. Meskipun namanya nasi jagung instan, namun produk yang dihasilkan tidak mengandung zat kimia dan bahan pengawet. Pengolahannya pun tetap manual, tidak menggunakan bantuan alat mesin agar terjaga keaslian rasa dari jagung untuk menjaga keamanan produk agar konsumen tidak dirugikan untuk mengkonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat “S” berikut ini: “Produk olahan kami ini diproduksi secara manual agar keaslian rasa jagung tetap terjaga. Soalnya kalau penggilingan dilakukan dengan bantuan alat mesin maka rasa dari jagung tersebut akan berubah karena sudah bersentuhan dengan alat mesin tersebut yang berupa logam” S; 12042013. Pernyataan di atas diperkuat oleh “AS” berikut ini: “Bahan dasar untuk membuat Gula Crystal Jahe ini merupakan dari Jahe organik dan gula alami yang tidak diberi obat sehingga produk Laraja Gula Rasa Jahe ini merupakan produk olahan yang tidak mengandung pengawet maupun zat kimia berbahaya” AS; 08042013. Kelompok usaha pengolahan pangan binaan program desa mandiri pangan Desa Karangcegak dalam memproduksi pangan sangat menjaga kualitas produknya guna menjaga kepercayaan konsumen. Pertimbangan dalam menjaga kualitas kemasan produk dan informasi mengenai produk yang tertera pada pembungkus sangat mendukung dalam memasarkan barang dagangan. Kemasan 97 yang menarik dan atribut logo produk yang mudah dipahami maknanya dapat mempermudah masyarakat dalam mengenal produk tersebut. Sehingga muncul kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan. Pengertian produk menurut Philip Kotler dalam Kasmir 2006: 188-189 adalah “Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”. Produk tersebut haruslah dijaga kualitas keutuhan isi, pembungkus, maupun bentuknya agar produk yang dijual dapat menarik perhatian masyarakat untuk membelinya.

c. Penentuan harga berdasarkan kemampuan daya beli masyarakat

Setelah produk berhasil diciptakan dengan segala atributnya, langkah selanjutnya adalah menentukan harga produk. Penentuan harga sangat menentukan kualitas pemasaran produk. Harga merupakan salah satu faktor laku tidaknya produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam menjaga keberadaan kelompok usaha, penentuan harga disesuaikan dengan daya beli masyarakat agar produk yang ditawarkan laku di pasaran tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan. Upaya yang bisa dilakukan yakni menjaga kestabilan harga yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat seperti yang dikemukakan oleh “WH”: “Untuk menghadapi adanya persaingan dalam berwirausaha, kita menyiasatinya dengan menjaga harga agar jangan terlalu mahal yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dalam membeli” WH; 10042013. 98 Warga belaja lainnya yakni “S” mengungkapkan: “Kami menjual produk dengan harga yang kira-kira bisa dijangkau masyarakat sehingga nantinya produk akan lebih laku penjualannya” S; 08042013. Pernyataan di atas menggambarkan bahwa penentuan harga harus disesuaikan dengan tujuan kelompok usaha yakni untuk menjaga produk yang ditawarkan tetap laku di pasaran dengan harga murah sesuai dengan daya beli masyarakat namun masih tetap dalam skala yang menguntungkan kelompok. “Harga merupakan sejumlah nilai dalam mata uang yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan” Kasmir, 2011: 191. Penentuan harga sangat penting mengingat harga merupakan salah satu faktor laku tidaknya produk atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Dalam strategi saluran distribusi terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai pengusaha. Strategi yang akan dijalankan tersebut akan bermanfaat dalam melayani konsumen secara cepat, menjaga mutu produk agar tetap stabil, menghemat biaya, dan menghindari pesaing Kasmir, 2011: 196.

d. Penentuan lokasi distribusi produk

Distribusi adalah cara untuk menyalurkan barang dagangan, mulai dari penghasil barang dagangan sampai pada konsumen terakhir. Strategi distribusi penting dalam upaya pengusaha melayani konsumen tepat waktu dan tepat sasaran. Hasil produksi pangan olahan kelompok usaha merupakan pangan yang bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan, bukan pangan yang dikhususkan untuk