Bagaimana sumbangan program desa mandiri pangan dalam Bagaimana penerapan hasil kegiatan desa mandiri pangan dalam

163 WH : “Program desa mandiri pangan ini dapat mengarahkan masyarakat akan sadar pendidikan melalui ikut serta dalam kegiatan pelatihan dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat”. Kesimpulan: Kegiatan desa mandiri pangan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan pengalaman masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. kegiatan wirausaha binaan program desa mandiri pangan berperan dalam memajukan perekonomian anggotanya yang terlihat dari perolehan pendapatan yang bertambah. Para anggota kelompok sebelum bergabung dalam kelompok usaha, umumnya masih bergantung pada penghasilan kepala keluarganya. Namun setelah bergabung dalam kelompok mereka dapat membantu penghasilan anggota keluarganya.

7. Bagaimana perolehan pendapatan BapakIbu sebelum dan sesudah

bergabung kelompok usaha? N : “Setelah bergabung dalam kelompok usaha, saya bisa menambah penghasilan keluarga, minimal ya bisa kasih uang saku buat anak sekolah”. PW : “Setelah ikut kelompok usaha, keuntungan hasil penjualannya bisa nambahi rejeki buat kami”. Kesimpulan: Dari pembelajaran pada kegiatan desa mandiri pangan, warga belajar mengalami peningkatan peran dalam kelompoknya. Mereka mampu produk dari proses belajar yang diikutinya hingga mampu memasarkan produk tersebut yang memberikan tambahan penghasilan keluarga melalui hasil usaha penjualan minuman instan Gula Crystal Jahe dan nasi jagung instan. 164 8. Bagaimana pengembangan kegiatan usaha yang dilakukan? S : “Kegiatan usaha pengolahan pangan pada awalnya hanya membuat nasi jagung instan. Setelah dirasa produk laku dipasaran dan dikenal banyak orang, kami berupaya untuk membuat produk olahan lainnya dengan bahan dasar yang sama”. PW : “Pelatihan keterampilan pengolahan pangan yang dilakukan oleh kelompok itu bermacam-macam seperti gethuk ganyong, emping irut, dan lain-lain. Keterampilan mengolah pangan yang dipelajari kelompok beragam jenisnya agar pengetahuan yang diperoleh kelompok lebih banyak lagi”. Kesimpulan: Pengembangan kegiatan usaha yang diupayakan oleh kelompok usaha pengolahan pangan antara lain melalui pengembangan jenis produk pengolahan pangan agar penjualan produk tidak hanya satu jenis saja namun dilakukan pengembangan produk lain dengan bahan dasar sejenis. 9. Bagaimana cara pemasaran atau promosi produk yang dilakukan? AS : “Awalnya saya sebatas mempromosikan produk disaat olahraga bulutangkis di lingkungan sekitar dan baru membawa secukupnya kemudian usaha untuk mengembangkan pemasaran produk dilakukan melalui kerjasama dengan pihak yang bersedia untuk memasarkan hasil produk kelompok kami. Produk Gula Crystal Jahe biasa dititipkan warung tempat wisata seperti Owabong dan Sanggaluri Park, bahkan sudah terjual sampai ke luar kota seperti Bogor dan Jakarta oleh tenaga pemasaran”. PW : “Usaha untuk memromosikna produk, kelompok usaha mengikuti kegiatan pameran produk pangan lokal seperti pameran yang diadakan oleh pihak BRI dan pameran produk pangan lokal di desa sekitar”. S : “Pertama kali kelompok usaha menjalankan kegiatan usaha itu menjual nasi jagung beserta lauk dan peyek di alun-alun kota setiap pagi hari. Berhubung peminatnya banyak baik dari kalangan masyarakat maupun pegawai pemerintahan setempat, maka kelompok berinisiatif untuk membuat nasi jagung instan yang siap masak. Setelah produk kelompok dikenal masyarakat, banyak dari mereka bahkan pegawai pemerintahan di Kabupaten Purbalingga datang ke rumah untuk membeli nasi jagung instan karena mereka sangat menyukai produk kami”.