39
a. Guru memberikan bubur kertas kepada siswa
b. Guru mengenalkan kepada siswa nama dan kegunaan bubur kertas
c. Guru mengajarkan membuat berbagai macam bentuk sesuai dengan
tema di setiap pertemuan Guru membantu memegang tangan siswa dan membantu menggerakkannya. Bentuk yang dibuat berdasarkan cetakan
yang digunakan pada setiap sesi d.
Kemudian siswa diminta membuat sendiri dengan melakukan kegiatan mengambil, memegang, meremas, membentuk,dan menaruh bubur
kertas Pada aspek membentuk dengan bantuan guru e.
Memberikan pujian jika siswa berhasil melakukan sendiri f.
Jika belum sempurna, guru memberikan koreksi berupa bantuan untuk merapikan cetakan.
Pada penelitian ini kegiatan tersebut dilakukan secara berulang- ulang dengan berbagai bentuk yang berbeda seperti dibuat bulat, kotak,
bunga, buah, dan hewan menggunakan cetakan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dari penelitian ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Suryani Nurfaidah dengan judul “Penerapan Media Pembelajaran
Keterampilan Paper
Clay Dalam
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang”. Penelitian
tersebut mengenai pembelajaran yang menggunakan media paper clay bubur kertas untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak
tunagrahita sedang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diketahui
40
secara keseluruhan penerapan media pembelajaran keterampilan paper clay yang bertujuan untuk meningkatkan motorik halus siswa dalam
menulis memiliki dampak positif hal tersebut dapat dilihat dari hasil mean level pada setiap sesinya terus meningkat. Kesimpulan dari penelitian
tersebut ialah penerapan media pembelajaran keterampilan paper clay efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita
sedang khususnya dalam menulis. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Devry Pramesti Putri dengan
judul “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Tindakan Okupasi Paper Clay Pada Anak Tunagrahita Kategori Sedang Di Sekolah
Luar Biasa Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa setelah diterapkan tindakan okupasi paper clay, siswa
mampu berpartisipasi aktif dalam melakukan gerakan motorik halus secara lebih tepat. Hal itu dikarenakan setiap melakukan gerakan pada tindakan
okupasi paper clay harus menggerakkan, menjimpit, menggunting, dan menempel.
Kedua penelitian diatas sama-sama menggunakan bahan bubur kertas untuk meningkatan kemampuan motorik halus dan didapatkan hasil
bahwa kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang dapat meningkat yang dikarenakan terdapat gerakan seperti menjimpit,
menggerakkan jari-jari tangan, menggunting, dan menempel. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan efektifnya pembelajaran dan
okupasi menggunakan paper clay untuk meningkatkan kemampuan