Setting Penelitian Teknik Pengumpulan Data

52 dalam koordinasi dan ketepatan. Peneliti memilih gambar angry birds karena berlandasakan dari gambar yang disukai sehingga akan menarik perhatian siswa. Untuk mengetahui pengaruh permainan bubur kertas terhadap kemampuan motorik halus siswa akan dilihat perubahan pada setiap tahapan yaitu tahap baseline A1, intervensi, dan baseline A2 menggunakan persentase dari skor akhir yang diperoleh pada setiap tahap. Berikut kriteria penilaian tes kemampan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang: Siswa mampu melakukan tanpa bantuan mendapat nilai 3 Siswa mampu melakukan dengan 1 kali bantuan mendapat nilai 2 Siswa mampu dengan lebih dari 1 kali bantuan mendapat nilai 1 Adapun cara penilaiannya berdasarkan persentase dari Juang Sunanto 2005: 16 ialah dengan membandingkan jumlah terjadinya suatu peristiwa dengan keseluruhan kemungkinan terjadinya peristiwa dikalikan 100. Secara lebih jelasnya dapat dibuat rumus penilaian dengan persen menurut M. Ngalim Purwanto 2013: 102 sebagai berikut: �� = � x 100 NP = Nilai persen yang diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap 53

I. Prosedur Penelitian

Penelitian yang menguji keefektifan permainan bubur kertas terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang pada pelaksanaanya peneliti menyusun urutan tindakan sebagai panduan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap awal Tahap ini merupakan tahap awal dari penelitian, pada tahap ini akan dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Tahap persiapan 1 Menyiapkan instrument tes yang akan digunakan dalam penelitian. 2 Melakukan uji validitas instrument yang dilakukan oleh guru kelas III C1. 3 Menyiapkan bahan yang akan digunakan ketika perlakuan permainan bubur kertas b. Fase baseline A1 Fase ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal subyek sebelum diberikan perlakuan menggunakan permainan bubur kertas. fase ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan atau lebih hingga mendapatkan hasil yang stabil.

Dokumen yang terkait

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6

PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MERONCE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

0 1 6