Pendekatan Penelitian Desain Penelitian

47 c. Kegiatan penutup 1 Melakukan evaluasi berupa tes 2 Bertepuk tangan dan tos 3 Berdoa. 3. Baseline A2 Fase baseline A2 merupakan fase untuk mengetahui kemampuan motorik halus subjek setelah diberikan intervensi. Subjek diberikan tes kemampuan motorik halus berupa tes yang sama dengan baseline A1. Hasil evaluasi pada baseline A2 dapat menunjukkan pengaruh penggunaan permainan bubur kertas terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang kelas III C1 di SLB N Pembina Yogyakarta.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SLB N Pembina Yogyakarta yang beralamat di JL. Imogiri 224 Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. SLB ini menyediakan pendidikan khusus untuk anak tunagrahita dengan jenjanag TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 1 bulan yaitu pada semester 2 tahun 20142015 dimulai dari tanggal 31 Maret 2015 sampai dengan 06 Mei 2015. Berikut tabel waktu pelaksanaan penelitian: 48 Tabel 1. waktu dan kegiatan penelitian Waktu Kegiatan penelitian Minggu I Pelaksanaan fase Baseline A1 Minggu II-III Pelaksanaan fase IntervensiPerlakuan Minggu IV Pelaksanaan fase Baseline A2

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita kategori sedang kelas III C1 SLB N Pembina Yogyakarta dengan 1 orang sebagai subjek penelitian. Alasan peneliti memilih subjek tersebut karena mempunyai kemampuan motorik halus yang lemah, hal tersebut bisa diketahui karena ketika diminta untuk menggerakkan jari-jemari tangan membuka dan menutup satu persatu masih kesulitan dan sering tidak mengerjakan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus seperti menulis, mewarnai dan menggunting. Adapun penetapan subyek penelitian ini didasarkan dengan Kriteria sebagai berikut: 1. Siswa kelas 3 yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogayakarta 2. Tergolong siswa yang memiliki hambatan intelektual kategori sedang 3. Memiliki kemampuan motorik halus lemah 4. Siswa yang berjenis kelamin laki-laki 5. Siswa berumur 10 tahun dan aktif sekolah.

E. Variabel penelitian

Penelitian dengan subyek tunggal mengenai efektivitas permainan bubur kertas terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa 49 tunagrahita kategori sedang kelas III di SLB N Pembina Yogyakarta ini, terdiri dari dua variabel yang menjadi objek penelitian. Berikut Variabel yang terdapat dalam penelitian ini: 1. Variabel bebas : Permainan Bubur kertas Intervensi 2. Variabel terikat : Kemampuan Motorik Halus Target Behaviour

F. Setting Penelitian

Setting penelitian dilakukan di taman sekolah dan perpustakaan. Pemilihan taman sekolah dan perpustakaan sebagai setting penelitian karena agar tidak mengganggu teman yang lain belajar dan subjek merasa nyaman dan santai ketika melakukan permainan. Setting di taman sekolah dan perpustakaan sekolah dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan motorik halus sebelum, saat, dan sesudah diberikan intervensi dengan menggunakan permainan bubur kertas.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan dokumentasi. Berikut penjabaran setiap teknik: 1. Tes Tes merupakan teknik yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan motorik halus subjek sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Menurut Zulkifli Martondang 2009: 88 tes adalah prosedur yang sistematik dibuat dalam bentuk tugas yang distandarisasikan dan diberikan kepada individu untuk dikerjakan, dijawab, direspon, baik tertulis maupun perbuatan. 50 Pada penelitian ini tes dilakukan dengan cara siswa diminta untuk melakukan tes kemampuan motorik halus yang berupa aspek menggerakkan jari-jemari, menggengam, memegang, dan menempel yang memodifikasi instrument tes kemampuan motorik halus dari Yuni Suryaningsih 2010. Bentuk tes dalam penelitian ini adalah tes perbuatan yaitu tes yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk tindakan Zainal Arifin, 2012: 149. 2. Dokumentasi Menurut Sugiyono 2012:329 pengumpulan data dengan teknik dokumentasi merupakan pencatatan peristiwa yang sudah lalu, yang biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumenral dari seseorang. Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui hasil kerja siswa sebelum perlakuan, saat perlakuan dan sesudah perlakuan. Mengetahui gambar-gambar siswa saat melakukan tes dan perlakuan saat penelitian.

H. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrument tes. Berikut pedoman tes kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang kelas III C1 di SLB N Pembina Yogyakarta: 1. Pedoman Tes Kemampuan Motorik Halus Tes dilakukan sebelum intervensi, saat intervensi, dan sesudah diberikan intervensi. Tes Baseline A1 merupakan tahap untuk mengetahui kemampuan motorik halus subjek sebelum diberikan intervensi. Tes saat intervensi sebagai evaluasi akhir setiap kali dilakukan

Dokumen yang terkait

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6

PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MERONCE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

0 1 6