Perumusan Hipotesis KAJIAN TEORI
46
menempelkan gambar angry birds berukuran besar 10x10, sedang 7x7, dan kecil 5x5.
2. Intervensi B
Fase intervensi merupakan fase perlakuan terhadap target behavior yaitu kemampuan motorik halus dengan menggunakan permainan bubur
kertas. Intervensi dilakukan sebanyak 6 kali. Berikut rancangan pelaksanaan intervensi:
Intervensi dilaksanakan selama 2 minggu dengan 6 kali pertemuan. Setiap pertemuan, meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Lebih lengkap dapat dilihat pada RPI halaman 108 a.
Kegiatan awal Mengenalkan nama bahan yang digunakan dalam permainan bubur
kertas, dan menjelaskan kegunaan bubur kertas yaitu untuk membentuk berbagai macam bentuk sederhana menggunakan cetakan.
b. Kegiatan inti 6 kali pertemuan
1 Meremas-remas bubur kertas
2 Membentuk bentuk sederhana bulat besar, sedang, dan kecil
3 Membentuk bentuk bunga menggunakan cetakan mawar dan
matahari 4
Membentuk bentuk kotak dan bulat. 5
Membentuk bentuk hewan dengan cetakan kelinci 6
Membentuk bentuk buah-buahan dengan cetakan nanas, pisang, anggur, jeruk, dan mangga
47
c. Kegiatan penutup
1 Melakukan evaluasi berupa tes
2 Bertepuk tangan dan tos
3 Berdoa.
3. Baseline A2
Fase baseline A2 merupakan fase untuk mengetahui kemampuan motorik halus subjek setelah diberikan intervensi. Subjek diberikan tes
kemampuan motorik halus berupa tes yang sama dengan baseline A1. Hasil evaluasi pada baseline A2 dapat menunjukkan pengaruh
penggunaan permainan bubur kertas terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang kelas III C1 di SLB N
Pembina Yogyakarta.