44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode penelitan eksperimen. “Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” Sugiyono, 2012:107. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis Single Subject Research SSR. Pendekatan dasar dalam eksperimen subjek tunggal adalah meneliti
individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut”
Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 210. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan mtorik halus dan varaiabel bebas adalah permainan bubur kertas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah SSR dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas permainan bubur kertas terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita
kelas 3 SDLB.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain A-B-A. Desain ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Sunanto dkk. dalam Apriliani, 2013: 31. Desain A-B-A ini menujukkan bahwa awal kegiatan belum ada atau diberikan perlakuan
45
terhadap kemampuan motorik halus, kemudian diberikan perlakuan yaitu menggunakan permainan bubur kertas secara berulang-ulang, dan setelah
perlakuan diikuti oleh keadaan tanpa perlakuan seperti keadaan sebelumnya Juang, Takeochi, Nakata, 2006: 211.
Berikut gambar desain A-B-A : Baseline A1
Intervensi Baseline A2
X X X X X X 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sesi Gambar 3. Desain A-B-A Nana Sayodih Sukmadinata, 2006: 212
Keterangan: 1.
Baseline A1 Fase baseline A1 merupakan fase untuk mengetahui kemampuan
motorik halus sebelum diberikan perlakuanintervensi dengan cara melakukan tes yang berkenaan dengan kemampuan motorik halus yang
meliputi aspek menggerakkan jari-jemari, memegang, menjimpit, dan menempel. Indikator tes kemampuan motorik halus yang digunakan dalam
penelitian ini yakni siswa mampu melipat jari-jari tangan, siswa mampu menggengam jari-jari tangan dan membukanya kembali, siswa mampu
memegang benda berukuran besar, sedang, dan kecil dan siswa mampu
46
menempelkan gambar angry birds berukuran besar 10x10, sedang 7x7, dan kecil 5x5.
2. Intervensi B
Fase intervensi merupakan fase perlakuan terhadap target behavior yaitu kemampuan motorik halus dengan menggunakan permainan bubur
kertas. Intervensi dilakukan sebanyak 6 kali. Berikut rancangan pelaksanaan intervensi:
Intervensi dilaksanakan selama 2 minggu dengan 6 kali pertemuan. Setiap pertemuan, meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Lebih lengkap dapat dilihat pada RPI halaman 108 a.
Kegiatan awal Mengenalkan nama bahan yang digunakan dalam permainan bubur
kertas, dan menjelaskan kegunaan bubur kertas yaitu untuk membentuk berbagai macam bentuk sederhana menggunakan cetakan.
b. Kegiatan inti 6 kali pertemuan
1 Meremas-remas bubur kertas
2 Membentuk bentuk sederhana bulat besar, sedang, dan kecil
3 Membentuk bentuk bunga menggunakan cetakan mawar dan
matahari 4
Membentuk bentuk kotak dan bulat. 5
Membentuk bentuk hewan dengan cetakan kelinci 6
Membentuk bentuk buah-buahan dengan cetakan nanas, pisang, anggur, jeruk, dan mangga