60
Berikut komponen analisis antar kondisi Jung Sunanto, Koji Takeuchi, Hideo Nakata 2006: 96
1 Variabel yang diubah, merupakan variabel terikat yaitu kemampuan
motorik halus. 2
Perubahan kecenderungan arah dan efeknya, merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi baseline dan intervensi
3 Perubahan
stabilitas dan
efeknya, merupakan
data yang
menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data. 4
Perubahan level data, yaitu dengan menunjukkan seberapa besar data diubah dan data yang mengalami tumpang tindih.
L. Efektivitas Permainan Bubur Kertas
Efektivitas permainan bubur kertas terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang kelas III di
SLB N Pembina Yogyakarta diketahui setelah semua data dianalisis berdasarkan analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Menurut Juang
Sunanto, Koji Takeuchi, dan Hideo nakata 2006: 85 tujuan utama dari analisis data ialah untuk mengetahui pengaruh atau efek intervensi
terhadap perilaku yang diubah. Pada penelitian ini suatu intervensi dikatakan efektif apabila adanya peningkatan mean level kemampuan
motorik subjek dalam hal menggerakkan jari-jemari, memegang benda, menjimpit, dan menempel. Menurut Juang Sunanto, Koji Takeuchi, dan
Hideo nakata, 2006: 84 semakin kecil persentase overlap maka akan semakin baik pengaruh suatu intervensi. Pendapat tersebut menjelaskan
61
bahwa dengan adanya persentase overlap yang kecil juga merupakan salah satu bentuk keefektivan dari suatu intervensi terhadap target behavior.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SLB N Pembina Yogyakarta. SLB N Pembina Yogyakarta yang beralamat di JL. Imogiri 224 Kelurahan
Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta adalah Sekolah Luar Biasa yang menyelenggrakan Pendidikan khusus untuk anak
Tunagrahita. Di sekolah tersebut menyelenggarakan pendidikan jenjangan TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB.
SLB N Pembina Yogyakarta terdiri dari 1 ruang guru, 1 aula, 1 mushola, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang TU, 1 ruang wakil pengajaran,
1 ruang UKS, 1 ruang kelas TK, 12 ruang kelas SDLB, beberapa ruang keterampilan, yaitu ruang keterampilan tata boga, busana, tekstil,
perbengkelan, perkayuan, komputer, dan seni musik, dan 2 ruang kantin. Sekolah ini memiliki 1 lapangan sepak bola dan sebuah taman yang
terdapat beberapa wahana bermain. Terdapat pula asrama untuk siswa putra dan putri.
Penelitian ini dilakukan pada kelas III C1 yang terdiri dari 8 siswa tunagrahita kategori sedang. 3 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki
dengan seorang guru laki-laki. Di kelas tersebut terdapat 8 meja dan kursi untuk siswa yang ditata secara melingkar dengan guru berada ditengah.
63
Pada kelas tersebut terdiri dari dua buah papan tulis, dua buah almari untuk menyimpan media-media yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III TGS di SLB N Pembina Yogyakarta yang berjenis kelamin laki-laki. Berikut deskripsi
subjek pada penelitian ini: a.
Identitas Subjek Nama Siswa
: FD Kelas
: III C1 Usia
: 25 Maret 200510 tahun Jenis kelamin
: Laki-laki Alamat
: Yogyakarta b.
Karakteristik Subjek Subjek adalah seorang siswa laki-laki yang berusia 10 tahun
yang memiliki hambatan intelektual kategori sedang. Dari segi fisik, subjek nampak seperti anak pada umumnya yaitu memiliki fisik yang
sempurna. Karakteristik dari segi emosi, subjek memiliki emosi yang
cukup baik namun ketika mainannya atau barang yang dia miliki dipinjam atau diambil orang lain dia akan marah. Karakteristik dari
segi sosial, subjek mampu berkomunikasi dengan teman, akan tetapi masih perlu pengawasan dari orang tua ketika subjek bermain dengan
temannya.