Karakteristik Anak Tunagrahita Kategori Sedang
16
tangan serta penguasaan terhadap otot-otot dan urat wajah Kartini Kartono, 1988: 97.
Definis mengenai motorik halus juga disampaikan oleh Rahyubi 2012: 222 motorik halus didefinisikan sebagai keterampilan yang
memerlukan kemampuan untuk mengkoordinasikan atau mengatur otot- otot kecil. Koordinasi otot-otot kecil tersebut oleh Mahendra dalam
Sumantri, 2005: 143 ditujukan untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil. Keterampilan yang dimaksud merupakan
keterampilan yang memerlukan koordinasi mata dan tangan Magil dalam Sumantri, 2005: 143. Contoh dari keterampilan yang memerlukan
koordinasi mata dan tangan adalah menulis, mewarnai, bermain piano, makan, minum, dan kegiatan lainnya. Menurut Sumantri 2005: 143
Keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering
membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan. Menurut Santrock 2007: 216 keterampilan motorik halus anak merupakan
keterampilan yang melibatkan gerakan yang lebih diatur dengan seperti keterampilan tangan. Dalam bukunya Ellah Siti Chalidah 2005: 62
menjelaskan materi asesmen untuk anak tunagrahita pada aspek motorik halus mencakup memegang benda, menggenggam benda, mengambil
benda, mengambil diantara ibu jari dan telunjuk, dan finger painting menggambar.
17
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motorik halus dalam penelitian ini adalah keterampilan
menggunakan otot-otot halus seperti gerak jari-jemari tangan yang membutuhkan koordinasi, ketepatan, keluwesan untuk mencapai
keterampilan yang berhasil seperti memegang benda, mengambil, mengambil dengan ibu jari dan telunjuk, dan keterampilan lainnya.