Jenis penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

67 Dari hasil tes kemampuan motorik halus pada fase baseline A1 dapat dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 4. Skor Tes Kemampuan Baseline A1 dan Taraf Pencapaian Kemampuan Motorik Halus Siswa Tunagrahita Kategori Sedang Kelas III TGS Sesi Nama Subjek Skor Baseline A1 Taraf Pencapaian 1. FD 38 55 2. 39 57 3. 43 62 Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 4 diatas, taraf pencapaian kemampuan motorik halus menunjukkan perolehan persentase tertinggi yang didapatkan FD pada fase baseline A1 adalah sesi 3 yaitu 62 dan persentase terendah diperoleh pada sesi pertama yaitu 55. Secara visual dapat digambarkan melalui grafik sebagai berikut: Gambar 4. Hasil Baseline A1 Tabel 4 dan gambar 4 diatas merupakan gambaran awal kemampuan motorik halus FD sebelum diberikan perlakuan B. Hasil yang diperoleh subjek berada pada rentang 55 hingga 62. Saat awal 55 57 62 50 52 54 56 58 60 62 64 Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 p e rke m b a n g a n ke m a m p u a n m o to ri k h a lu s Baseline A1 68 pemberian tes, subjek masih terlihat malu-malu dan ada beberapa aspek yang masih belum dapat dilakukan karena subjek tidak mau melakukan.

2. Deskripsi Pelaksanaan Intervensi

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah tahap intervensi atau memberikan perlakuan terhadap kemampuan motorik halus subjek. Berikut penjabaran pelaksanaan intervensi a. Tahap persiapan Persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan intervensi dengan melakukan hal sebagai berikut: 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Individual RPI dan materi yang akan digunakan ketika intervensi. RPP terlampir 2 Peneliti menyiapakan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu bubur kertas dan menyiapakan peralatan tampan, dan cetakan b. Tahap pelaksanaan intervensi B Intervensi terdiri dari 6 Sesi, pelaksanaan intervensi dilaksanakan sesuai prosedur RPI yang telah disusun. Data yang diperoleh dari pelaksanaan intervensi dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Sesi 1 Pelaksanaan intervensi dilakukan di taman sekolah, dan didapatkan hasil sebagai berikut: a Kegiatan apersepsi Pada pertemuan ini apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya jawab tentang kegiatan sebelum berangkat ke sekolah yang 69 dilakukan oleh subjek. Peneliti juga melakukan pelemasan terhadap jari-jari tangan subjek dengan melakukan meremas-remas kedua tangan dan melakukan tepuk tangan. b Kegiatan inti Peneliti menunjukkan bulatan besar bubur kertas terhadap subjek, subjek memperhatikan dengan baik. Saat dikenalkan nama bubur kertas, subjek diminta untuk mengulang dan dapat melakukannya. Subjek mampu meremas bubur kertas dengan baik. Mampu membentuk bulat kecil dan sedang, besar masih kesulitan. Peneliti memberikan pujian berupaka kata “bagus” dan “pintar”. c Kegiatan penutup Melakukan evaluasi, bertepuk tangan dan berdoa 2 Sesi II Pada sesi II intervensi dilakukan di taman sekolah, dan didapatkan hasil sebagai berikut: a Kegiatan apersepsi Subjek dengan peneliti duduk di taman sekolah dan bernyanyi 5 jari tangan dan kiri. Sebelum ke kegiatan inti subjek melemaskan jari-jari tangan dengan cara meremas-remas jari tangan dan bertepuk tangan. b Kegiatan inti Pada kegiatan inti subjek dengan bantuan peneliti membuat bakso-bakso kecil sebanyak 6 buah. Sebelum membuat bakso dari bubur kertas, subjek meremas-remas bubur kertas sampai keluar airnya. Seteleh

Dokumen yang terkait

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6

PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MERONCE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

0 1 6