Perangkat Daerah PERKEMBANGAN DAN KONSOLIDASI

318 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 319 Lembaga Lembaga Daerah daerah itu dipimpin oleh Sekretaris Daerah. 57 Sekretaris daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasi- kan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. 58 Dalam pe- laksanaan tugas dan kewajibannya itu, sekretaris daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah. 59 Apabila sekre- taris daerah berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas sekretaris daerah dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh kepala daerah. 60 Menurut ketentuan Pasal 122, sekretaris daerah di- angkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyarat- an. Sekretaris daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk proinsi diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul gubernur sesuai dengan peraturan perundang-un- dangan. Sekretaris daerah untuk kabupatenkota diangkat dan diberhentikan oleh gubernur atas usul bupatiwalikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris daerah karena kedudukannya sebagai pembina pegawai negeri sipil di daerahnya. Di DPRD juga diadakan pula kesekretariatan tersen- diri. Ditentukan oleh Pasal 123 bahwa Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD itu di- angkat dan diberhentikan oleh gubernurbupatiwalikota dengan persetujuan DPRD. Sekretaris DPRD itu mempunyai tugas: a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; b. menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; 63 Pasal 124 ayat 3. 64 Pasal 125 ayat 1. 65 Pasal 125 ayat 2. 66 Pasal 125 ayat 3. 67 Pasal 126 ayat 1. 68 Pasal 126 ayat 2. 69 Pasal 126 ayat 3. 70 Pasal 126 ayat 4. empat komisi. 49 Setiap anggota DPRD wajib berhimpun dalam fraksi. 50 Jumlah anggota setiap fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di DPRD. 51 Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dari satu partai politik yang tidak memenuhi syarat untuk membentuk satu fraksi, wajib bergabung dengan fraksi yang ada atau membentuk fraksi gabungan. 52 Fraksi yang ada wa- jib menerima anggota DPRD dari partai politik lain yang ti- dak memenuhi syarat untuk dapat membentuk satu fraksi. 53 Dalam hal fraksi gabungan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 setelah dibentuk, kemudian tidak lagi memenuhi syarat sebagai fraksi gabungan, seluruh anggota fraksi gabungan tersebut wajib bergabung dengan fraksi danatau fraksi gabungan lain yang memenuhi syarat. 54 Parpol yang me- menuhi persyaratan untuk membentuk fraksi hanya dapat membentuk satu fraksi. 55 Fraksi gabungan dapat dibentuk oleh partai politik dengan syarat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 5. 56

E. Perangkat Daerah

Ketentuan mengenai perangkat daerah baik untuk daerah proinsi, kabupaten maupun kota, diatur dalam Pasal 120 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perangkat daerah proinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah, sedangkan perangkat daerah kabupatenkota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lem- baga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan. Sekretariat 56 Pasal 50 ayat 7. 57 Pasal 121 ayat 1. 58 Pasal 121 ayat 2. 59 Pasal 121 ayat 3. 60 Pasal 121 ayat 4. 61 Pasal 124 ayat 1. 62 Pasal 124 ayat 2. 320 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 321 Lembaga Lembaga Daerah Kecamatan dibentuk di wilayah kabupatenkota dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah 67 . Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 68 Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 camat juga menyeleng- garakan tugas umum pemerintahan meliputi: 69 a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masya- rakat; b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentram- an dan ketertiban umum; c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peratur- an perundang-undangan; d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasi- litas pelayanan umum; e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan peme- rintahan di tingkat kecamatan; f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan; g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya danatau yang belum dapat di- laksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. Camat sebagaimana dimaksud di atas diangkat oleh bupatiwalikota atas usul sekretaris daerah kabupatenkota dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan tek- nis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 70 Dalam menjalankan tugas-tugasnya, camat dibantu oleh perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada bupatiwalikota melalui sekretaris daerah kabupatenkota 71 . Perangkat kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 bertanggung jawab 76 Pasal 200 ayat 3. 77 Pasal 201 ayat 1. 78 Pasal 201 ayat 2. 79 Pasal 203 ayat 1. c. mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan d. menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Selanjutnya, Pasal 123 ayat 4, 5 dan 6-nya menen- tukan bahwa sekretaris DPRD dalam menyediakan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf d wajib meminta pertimbangan pimpinan DPRD. Sekretaris DPRD dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. Susunan organisasi sekretariat DPRD ditetapkan dalam peraturan daerah ber- pedoman pada Peraturan Pemerintah. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. 61 Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang di- angkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris dae- rah. 62 Kepala dinas daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 63 Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesiik berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. 64 Badan, kantor atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh kepala badan, kepala kantor, atau kepala rumah sakit umum daerah yang diangkat oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul sekretaris daerah. 65 Kepala badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 66 71 Pasal 126 ayat 5. 72 Pasal 126 ayat 6. 73 Pasal 126 ayat 7. 74 Pasal 200 ayat 1. 75 Pasal 200 ayat 2. 322 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 323 Lembaga Lembaga Daerah suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan sebagai kepala desa. 80 Pemilihan kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat yang ditetapkan dalam Perda dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. 81 Masa jabatan kepala desa adalah enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. 82 Urusan pemerintahan yang menjadi kewe- nangan desa mencakup: 83 a. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa; b. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan ka- bupatenkota yang diserahkan pengaturannya kepada desa; c. tugas pembantuan dari Pemerintah, pemerintah pro- insi, danatau pemerintah kabupatenkota; d. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan per- undang-perundangan diserahkan kepada desa. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah pro- insi, danatau pemerintah kabupatenkota kepada desa disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia. 84 Tugas dan kewajiban kepala desa dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa diatur lebih lanjut dengan Perda berdasarkan Peraturan Pemerintah. 85 Selanjutnya, UU No. 32 Tahun 2004 meng- atur pula mengenai badan permusyawaratan desa. Badan permusyawaratan desa berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. 86 86 Pasal 209. 87 Pasal 211 ayat 1. 88 Pasal 211 ayat 2. kepada camat 72 . Pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut di atas ditetapkan dengan peraturan bupati atau walikota dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah 73 .

F. Desa dan Pemerintahan Desa