DPRD Kota Daerah Kota 1. Pemerintahan Daerah Kota

316 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 317 Lembaga Lembaga Daerah kerjanya kepada DPRD. 42 Dalam melaksanakan tugasnya, panitia angket dapat memanggil, mendengar, dan memer- iksa seseorang yang dianggap mengetahui atau patut men- getahui masalah yang sedang diselidiki serta untuk meminta menunjukkan surat atau dokumen yang berkaitan dengan hal yang sedang diselidiki. 43 Setiap orang yang dipanggil, didengar, dan diperiksa wajib memenuhi panggilan pani- tia angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang-undangan. 44 Dalam hal telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak memenuhi panggilan, pa- nitia angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan per- aturan perundang-undangan. 45 Seluruh hasil kerja panitia angket tersebut bersifat rahasia. 46 Tata cara penggunaan hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan. 47 Menurut ketentuan Pasal 44 ayat 1, anggota DPRD mempunyai hak untuk a mengajukan rancangan Perda; b mengajukan pertanyaan; c menyampaikan usul dan pendapat; d memilih dan dipilih; e membela diri; f imunitas; g protokoler; dan h keuangan dan adminis- tratif. Kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD diatur dalam Peraturan Pemerintah. 48 Alat kelengkapan DPRD terdiri atas a pimpinan; b panitia mu- syawarah; c panitia anggaran; d Badan Kehormatan; dan e alat kelengkapan lain yang diperlukan. Pembentukan, susunan, tugas, dan wewenang alat kelengkapan dimaksud diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD dengan berpedo- man pada peraturan perundang-undangan. DPRD kota yang beranggotakan 20 sampai dengan 35 orang membentuk tiga komisi, yang beranggotakan lebih dari 35 orang membentuk 52 Pasal 50 ayat 3. 53 Pasal 50 ayat 4. 54 Pasal 50 ayat 5. 55 Pasal 50 ayat 6. perkotaan dikelola oleh daerah atau lembaga pengelola yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah kabupaten. Sedangkan kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ciri-ciri perkotaan, dalam hal penataan ruang dan penyediaan fasilitas pelayanan umum tertentu dikelola bersama oleh daerah-daerah yang terkait. Di kawasan perdesaan yang direncanakan dan di- bangun menjadi kawasan perkotaan, pemerintah daerah yang bersangkutan dapat membentuk badan pengelola pem- bangunan. Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas, diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

3. DPRD Kota

Sesuai ketentuan Pasal 40 UU No. 32 Tahun 2004, DPRD, baik tingkat proinsi, kabupaten ataupun kota me- rupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudu- kan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD ditentukan memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. 39 Hak-hak DPRD adalah a hak interpelasi, b hak angket, dan c hak untuk menyatakan pendapat. 40 Pelaksanaan hak angket tersebut dilakukan setelah diajukan hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 34 dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang- kurangnya 23 dari jumlah anggota DPRD yang hadir. 41 Dalam menggunakan hak angket dibentuk panitia ang- ket yang terdiri atas semua unsur fraksi DPRD yang bekerja dalam waktu paling lama 60 hari telah menyampaikan hasil 318 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 319 Lembaga Lembaga Daerah daerah itu dipimpin oleh Sekretaris Daerah. 57 Sekretaris daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasi- kan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. 58 Dalam pe- laksanaan tugas dan kewajibannya itu, sekretaris daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah. 59 Apabila sekre- taris daerah berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas sekretaris daerah dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh kepala daerah. 60 Menurut ketentuan Pasal 122, sekretaris daerah di- angkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyarat- an. Sekretaris daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk proinsi diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul gubernur sesuai dengan peraturan perundang-un- dangan. Sekretaris daerah untuk kabupatenkota diangkat dan diberhentikan oleh gubernur atas usul bupatiwalikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris daerah karena kedudukannya sebagai pembina pegawai negeri sipil di daerahnya. Di DPRD juga diadakan pula kesekretariatan tersen- diri. Ditentukan oleh Pasal 123 bahwa Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD itu di- angkat dan diberhentikan oleh gubernurbupatiwalikota dengan persetujuan DPRD. Sekretaris DPRD itu mempunyai tugas: a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; b. menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; 63 Pasal 124 ayat 3. 64 Pasal 125 ayat 1. 65 Pasal 125 ayat 2. 66 Pasal 125 ayat 3. 67 Pasal 126 ayat 1. 68 Pasal 126 ayat 2. 69 Pasal 126 ayat 3. 70 Pasal 126 ayat 4. empat komisi. 49 Setiap anggota DPRD wajib berhimpun dalam fraksi. 50 Jumlah anggota setiap fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di DPRD. 51 Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dari satu partai politik yang tidak memenuhi syarat untuk membentuk satu fraksi, wajib bergabung dengan fraksi yang ada atau membentuk fraksi gabungan. 52 Fraksi yang ada wa- jib menerima anggota DPRD dari partai politik lain yang ti- dak memenuhi syarat untuk dapat membentuk satu fraksi. 53 Dalam hal fraksi gabungan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 setelah dibentuk, kemudian tidak lagi memenuhi syarat sebagai fraksi gabungan, seluruh anggota fraksi gabungan tersebut wajib bergabung dengan fraksi danatau fraksi gabungan lain yang memenuhi syarat. 54 Parpol yang me- menuhi persyaratan untuk membentuk fraksi hanya dapat membentuk satu fraksi. 55 Fraksi gabungan dapat dibentuk oleh partai politik dengan syarat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 5. 56

E. Perangkat Daerah