Komisi Pemilihan Umum KPU KPU kabupatenkota

240 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 241 Lembaga Konstitusional Lainnya dan wewenang KPU adalah: a. merencanakan penyelenggaraan pemilihan umum; b. menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan pelaksanaan Pemilu; c. mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengen- dalikan semua tahapan pelaksanaan Pemilu; d. menetapkan peserta Pemilu; e. menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi dan calon anggota DPR, DPD, DPRD proinsi, dan DPRD Kabupa- ten Kota; f. menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kam- panye, dan pemungutan suara; g. menetapkan hasil Pemilu dan mengumumkan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD proinsi, dan DPRD KabupatenKota; h. melakukan ealuasi dan pelaporan pelaksanaan Pemi- lu; i. melaksanakan tugas dan kewenangan lain yang diatur undang-undang. Menurut ketentuan Pasal 26, Komisi Pemilihan Umum berkewajiban: a. memperlakukan peserta Pemilu secara adil dan setara guna menyukseskan Pemilu; b. menetapkan standardisasi serta kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan peraturan perundang-undangan; c. memelihara arsip dan dokumen Pemilu serta mengelola barang inentaris KPU berdasarkan peraturan perun- dang-undangan; d. menyampaikan informasi kegiatan kepada masyara- kat; e. melaporkan penyelenggaraan Pemilu kepada Presiden selambat-lambatnya tujuh hari sesudah pengucapan sumpahjanji anggota DPR dan DPD; f. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang bahwa keuangan KPU bersumber dari Anggaran Penda- patan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Artinya, Komisi Pemilihan Umum tidak dapat bekerja dengan dasar keuangan atau anggaran selain dari APBN dan APBD. Jika hal itu terjadi, berarti ada pelang- garan yang dilakukan karena tidak sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam Undang-Undang. Sebelum menjalankan tugas, para anggota Komisi Pe- milihan Umum KPU, KPU provinsi, KPU kabupatenkota, PPK, PPS, PPLN, KPPS, KPPSLN diharuskan terlebih dulu mengucapkan sumpahjanji. Sumpahjanji anggota KPU, KPU provinsi, KPU KabupatenKota, PPK, PPS, PPLN, KPPS, dan KPPSLN adalah sebagai berikut: “Demi Allah Tuhan saya bersumpahberjanji: Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum KPU proinsiKPU kabupatenkotaPPKPPS PPLNKPPSKPPSLN dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya; Bahwa saya akan menyelenggara- kan Pemilihan Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Re- publik Indonesia Tahun 1945; Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajib- an tidak akan tunduk pada tekanan dan pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewe- nangan, akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan Umum, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau golongan”.

2. Komisi Pemilihan Umum KPU

Dalam Pasal 25 UU Pemilu ditentukan bahwa tugas 242 Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi 243 Lembaga Konstitusional Lainnya e. menyampaikan laporan secara periodik kepada Guber- nur; f. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBN dan APBD; dan g. melaksanakan kewajiban lain yang diatur undang-un- dang. Selanjutnya Pasal 30-nya menentukan pula bahwa: 1 Sekretariat KPU provinsi dipimpin oleh seorang sekre- taris. 2 Sekretaris KPU provinsi adalah pegawai negeri sipil yang diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Sekre- taris Jenderal KPU. 3 Sekretaris KPU provinsi dipilih oleh KPU provinsi dari tiga orang calon yang diajukan oleh Gubernur dan selan- jutnya ditetapkan dengan keputusan Sekretaris Jenderal KPU.

4. KPU kabupatenkota

Tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Dae- rah KabupatenKota diatur dalam Pasal 31, yaitu: a. merencanakan pelaksanaan Pemilu di kabupatenko- ta; b. melaksanakan Pemilu di kabupatenkota; c. menetapkan hasil Pemilu di kabupatenkota; d. membentuk PPK Panitia Pemilihan Kecamatan, PPS Panitia Pemungutan Suara, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; e. mengkoordinasi kegiatan panitia pelaksana Pemilu da- lam wilayah kerjanya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU dan KPU proinsi. Komisi Pemilihan Umum KPU KabupatenKota, berdasarkan ketentuan Pasal 32, mempunyai kewajiban sebagai berikut: diterima dari APBN; dan g. melaksanakan kewajiban lain yang diatur undang-un- dang. Sedangkan sekretariat jenderal, diatur dalam Pasal 27 Undang-Undang tentang Pemilihan Umum ini. Dalam Pasal 27 ini diatur bahwa sekretariat jenderal KPU dipimpin oleh sekretaris jenderal dan dibantu oleh wakil sekretaris jenderal. Juga ditentukan dalam undang-undang ini bah- wa sekretaris jenderal dan wakil sekretaris jenderal adalah pegawai negeri sipil yang diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden. Sekretaris jenderal dan wakil sekretaris jenderal dipilih oleh KPU dari masing-masing tiga calon yang diajukan oleh pemerintah dan selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Ditegaskan pula bahwa pegawai sekretariat jenderal harus diisi oleh pegawai negeri sipil.

3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi