Pengelolaan Kelas TINJAUAN PUSTAKA

b. Kebebasan liberal: menurut konsep ini siswa diberi kebebasan sepenuhnya untuk melakukan kegiatan apa saja sesuai dengan tingkat perkembangan. c. Kebebasan terbimbing: konsep ini merupakan perpaduan antara kontrol otoriter dan kebebasan liberal. Dalam kebebasan terbimbing, siswa diberi kebebasan untuk melakukan aktivitas namun terbimbing. 4. Pendekatan modifikasi tingkah laku Pendekatan ini mengemukakan pendapat bahwa semua tingkah laku yang baik atau yang kurang baik merupakan hasil proses belajar. Pendapat lain mengenai pendekatan ini diungkapkan oleh Raka Joni dalam Sudrajat httpakhmadsudrajat.wordpress.com 5. Pendekatan iklim sosio emosional yang mengungkapkan asumsi mendasar adalah perilaku baik dan buruk individu merupakan hasil belajar. Upaya memodifikasi dengan cara pemberian positive reinforcement untuk membina perilaku positif dan negative reinforcement untuk mengurangi perilaku negatif. Pendekatan ini berlandaskan psikologis klinis yang memperkirakan bahwa proses belajar mengajar yang efektif memprasyaratkan keadaan sosio emosional yang baik, dalam arti terdapat hubungan antara guru dan siswa yang baik. Dalam hal ini, Carl Rogers dalam Sudrajat http akhmadsudrajat.wordpress.com mengemukakan pentingnya sikap tulus dari guru, menerima dan menghargai peserta didik sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI manusia dan mengerti dari sudut pandang peserta didik. Sementara Nawawi 1982:140 memberikan pendapat yang hampir senada tentang asumsi iklim sosio emosional yaitu asumsi ini mengharuskan guru atau wali kelas menyusun program kelas dan pelaksanaannya didasari hubungan manusiawi yang diwarnai sikap saling menghargai dan saling menghormati antar personal kelas. 6. Pendekatan proses kelompok Pendekatan proses kelompok ini didasarkan pada psikologis klinis dan dinamika kelompok. Asumsi dasarnya adalah pengalaman belajar sekolah berlangsung dalam konteks kelompok dan sosial, dan tugas guru adalah membina kelompok yang produktif dan efektif. Hal senada diungkapkan oleh Raka Joni dalam Sudrajat http akhmadsudrajat.wordpress.com 7. Pendekatan eklektif , bahwa asumsi dasar pendekatan proses kelompok adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam konteks kelompok sosial, dan tugas guru adalah menciptakan, membina, dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif. Pendekatan ini menggunakan atau mengabungkan pendekatan yang ada pendekatan sosio emosional dan pendekatan proses kelompok untuk mengatasi permasalahan pengelolaan kelas. Nawawi 1982:142 mengungkapkan bahwa pendekatan ini menekankan pada potensialitas dan inisiatif waliguru kelas dalam memilih berbagai pendekatan yang ada berdasarkan situasi yang ada. 8. Pendekatan yang berorintasi pada siswa Lewis 2004:60 mengungkapkan asumsi pendekatan ini adalah kepercayaan bahwa anak-anak perlu mengatasi akibat dari sikapnya sendiri daripada meminta orang dewasa untuk memberitahukan bagaimana harus bersikap. Alasannya adalah bahwa orang termasuk anak-anak mampu memutuskan apakah sikap mereka menimbulkan masalah, apakah masalah sebenarnya, dan bagaimana memecahkannya. 9. Pendekatan yang berorintasi pada guru Lewis 2004:80 mengungkapkan bahwa pendekatan ini mengubah sikap siswa secara radikal, melakukan apa yang terbaik untuk siswa. Siswa dianggap tidak mampu untuk menyadari apa yang terbaik bagi mereka. Oleh karena itu, guru bertanggung jawab dan berkewajiban untuk memutuskan apa yang terbaik bagi siswanya. 10. Pendekatan intruksional Adalah pendekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah manajerial kelas. 11. Pendekatan intimidasi Pendekatan ini adalah pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku pesrta didik. Menurut Gilarso 1988:28, masalah pengelolaan kelas meliputi tiga bidang yang disesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Tiga bidang tersebut antara lain: menciptakan kondisi belajar optimal, menanggapi mulainya gangguan, dan mengembalikan kondisi belajar. 1. Menciptakan kondisi belajar yang optimal Langkah penting yang perlu dilakukan guru adalah memberikan pelajaran dengan baik dan lancar serta melibatkan siswa dalam kegiatan belajar di kelas sehingga mencegah gangguan atau penyelewengan. Tindakan yang dapat dilakukan adalah: a sikap tanggap; b membagi perhatian; c memusatkan perhatian kelompok; d memberikan petunjuk yang jelas. 2. Menanggapi mulainya gangguan Meskipun guru mengajar dengan baik, melibatkan siswa, dan menciptakan suasana belajar yang baik, namun terjadinya tingkah laku siswa mengganggu dalam kelas tidak dapat dicegah. Tindakan yang perlu dilakukan: a menegur siswa; b memberi tanggapan atau penguatan; c menjaga proses belajar mengajar; d menjaga laju kecepatan proses belajar mengajar; e menghindari kesalahan-kesalahan orang lain; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f keterampilan interaksi dan sikap guru. 3. Mengembalikan kondisi belajar yang optimal bila terjadi gangguan Seringkali gangguan yang dilakuakn oleh siswa berlangsung terus meskipun sudah ditanggapi oleh guru. Dalam situasi ini perlu digunakan strategi untuk menghadapinya, antara lain: a modifikasi tingkah laku siswa; b menciptakan iklim sosio emosional; c pengelolaan proses kelompok; d kombinasi. Kemampuan guru dalam memilih strategi yang tepat sangat tergantung dari kemampuan untuk menganalisa masalah pengelolaan kelas yang dihadapi dan tajamnya pengamatan tingkah laku siswa.

D. Prestasi Belajar

1. Prestasi belajar Mulyono 1990:100 mengungkapkan definisi prestasi belajar sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajarannya, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Winkel 1996:102 mengungkapkan bahwa proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan dalam pengetahuanpemahaman. Adanya perubahan tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Faktor yang mempengaruhi pretasi belajar terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Mahmud 1990:84, ada 2 dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah. a. Faktor internal, antara lain: 1 Need for achivment; 2 takut gagal; 3 takut sukses; 4 persepsi seseorang mengenai prestasi. b. Faktor eksternal Kemampuan dan usaha sangat berpengaruh pada prestasi belajar. Faktor itu mungkin dapat disebakan oleh strategi yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, pengelolaan kelas, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

E. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi

Belajar Ekonomi Siswa Prestasi belajar siswa diduga dipengaruhi oleh penggunaan media belajar oleh guru. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak, pandang, dengar, maupun bentuk 3 tiga dimensi. Media pembelajaran ini diharapkan memperjelas materi yang disampaikan oleh guru dan secara tidak langsung memungkinkan interaksi langsung antara peserta dengan guru maupun lingkungan. Prestasi belajar sendiri merupakan hasil dari keterampilan yang dikembangkan oleh siswa dalam bentuk nilai ataupun catatan.. Penggunaan media ini secara umum digunakan untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi ajar dan mempermudah siswa dalam belajar. Berdasarkan teori yang ada, alat bantu pengajaran dapat membantu guru dalam mengkomunikasikan bahan ajar kepada siswa dan diharapkan penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam meraih prestasi belajar secara optimal. Hasil penelitian Maryono 2007:115 menunjukkan terdapat pengaruh antara positif dan signifikan antara penggunaan media pembelajaran dan prestasi belajar siswa. 2. Pengaruh Penggunaan Strategi Mengajar dengan Pendekatan Kontekstual terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dengan kehidupan yang sebenarnya. Dalam konteks ini, siswa perlu mengerti apa makna belajar dan manfaatnya untuk mereka. Siswa harus bisa mengerti bahwa pendidikan merupakan aset untuk menjalani kehidupan mereka sehari- hari. Oleh karena itu, siswa diharapkan bisa menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri ilmu yang mereka dapatkan. Peran guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnya adalah guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Pendekatan konstekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna. Dengan demikian penggunaan pendekatan kontekstual ini diduga akan mempermudah siswa untuk mencapai prestasi belajar mereka secara optimal.

3. Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Siswa Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Prestasi belajar merupakan hasil dari interaksi siswa dengan materi yang pada akhirnya diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa. Pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mendayagunakan potensi kelas yang ada. Oleh karena itu, kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Adanya pengelolaan kelas yang baik oleh guru diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran mendapatkan prestasi belajar secara optimal. Dengan demikian pengelolaan kelas diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dari penelitian yang dilakukan Tukimin 2002:145 menunjukkan terdapat hubungan antara pengelolaan kelas dengan efektivitas kegiatan belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan penelitiaan. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan media belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 2. Ada pengaruh penggunaan strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 3. Ada pengaruh pengelolan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI