Variabel Penelitian dan Pengukuran

dan hasil karya 3. Melakukan refleksi atas pembelajaran yang baru dilewati 4. Saling mengkoreksi kekurangan yang terjadi selama proses berlangsung 31 28 3. Variabel Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas adalah kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif. Guru yang mampu mengelola kelas adalah guru yang mampu menciptakan, memelihara, dan mengembalikan kondisi kelas apabila ada gangguan dalam proses belajar mengajar. Suasana yang nyaman dan menyenangkan akan tercipta apabila pengelolaan kelas dapat berjalan dengan baik, sedangkan pengelolaan kelas yang baik akan menambah semangat, motivasi, dan akhirnya diharapkan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berikut adalah dimensi dalam pengelolaan kelas : 1. menciptakan iklim kelas yang baik; 2. menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar; dan 3. mengembalikan kondisi kelas dalam kondisi yang baik. Berikut ini akan disajikan tabel variabel operasional pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Pengaruh Pengelolaan Kelas Dimensi Indikator No. Pernyataan Positif Negatif Menciptakan iklim kelas yang baik 1. Sikap tanggap 2. Memusatkan perhatian kelompok kelas 3. Memberi petunjuk yang jelas 4. Menghindari kesalahan dalam mengatur kelancaran proses belajar mengajar dalam kelas 5. Menghindari kesalahan dalam mengatur kecepatan proses belajar mengajar dalam kelas 32 33,34 36 38 37,35 Menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar 1. Menegur siswa 2. Memberi bombongan 3. Menghindari kesalahan- kesalahan lain 4. Fokus terhadap Materi yang diajarkan 43 45 48,41 42 Mengembalikan kondisi kelas dalam kondisi yang baik 1. Modifikasi tingkah laku 2. Pengelolaan proses kelompok 3. Kombinasi-kombinasi proses lainnya 44,39 47,40 46 Pengukuran variabel pengaruh penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi belajar dengan pendekatan kontekstual, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert skala yang digunakan untuk mengukur sikap, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Berikut ini disajikan tabel skoring berdasarkan skala likert yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.4 Skoring Berdasarkan Likert Kriteria Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat sering 5 1 Sering 4 2 Netral 3 3 Kadang-kadang 2 4 Tidak pernah 1 5 4. Variabel Prestasi Belajar Diukur atau didekati berdasarkan nilai rapor semester genap tahun ajaran 20082009.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data serta keterangan yang diperlukan adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan maupun pernyataan yang disusun secara tertulis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan Sugiyono.2007:135. Kuesioner ini melibatkan responden yang sebenarnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengajar dengan pendekatan kontekstual, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson Arikunto, 2000:225 dengan rumus: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan : N = Total responden Y = Total item X = Total dari setiap item r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi product moment pada tabel dengan dk = n-2. Jika nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel Uji validitas terhadap item-item pertanyaan variabel penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual, dan pengelolaan kelas dilakukan pada siswa-siswi SMA , maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Negeri 5 Yogyakarta di luar yang menjadi sampel penelitian ini. Rangkuman uji validitas untuk variabel penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual, dan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut lampiran 2 halaman 131: Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Penggunaan Media Pembelajaran Item r Corrected Item- Total Correlation tabel Kesimpulan Media1 0.279 .326 Valid Media2 0.279 .348 Valid Media3 0.279 .209 Tidak Valid Media4 0.279 .554 Valid Media5 0.279 .326 Valid Media6 0.279 .567 Valid Media7 0.279 .387 Valid Media8 0.279 .577 Valid Media9 0.279 .324 Valid Media10 0.279 .574 Valid Medai11 0.279 .404 Valid Media12 0.279 .378 Valid Media13 0.279 .464 Valid Media14 0.279 .459 Valid Media15 0.279 .350 Valid Media16 0.279 .049 Tidak Valid Media17 0.279 .322 Valid Media18 0.279 .319 Valid Dari uji validitas pada Tabel 3.5 dapat disimpulkan terdapat 2 item instrumen yang tidak valid dan 16 item instrumen yang valid. Item yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan untuk membuat kuesioner penelitian. Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Penggunaan Strategi Mengajar dengan Pendekatan Kontekstual Item r Corrected Item- Total Correlation tabel Kesimpulan CTL1 0.279 .186 Tidak Valid CTL2 0.279 .217 Tidak Valid CTL3 0.279 .322 Valid CTL4 0.279 .394 Valid CTL5 0.279 .367 Valid CTL6 0.279 .315 Valid CTL7 0.279 .294 Valid CTL8 0.279 .300 Valid CTL9 0.279 .618 Valid CTL10 0.279 .566 Valid CTL11 0.279 .343 Valid CTL12 0.279 .218 Tidak Valid CTL13 0.279 .263 Tidak Valid CTL14 0.279 .185 Tidak Valid CTL15 0.279 .233 Tidak Valid CTL16 0.279 .166 Tidak Valid CTL17 0.279 .295 Valid CTL18 0.279 .350 Valid CTL19 0.279 .615 Valid CTL20 0.279 .414 Valid CTL21 0.279 .084 Tidak Valid CTL22 0.279 .519 Valid CTL23 0.279 .328 Valid CTL24 0.279 .478 Valid Dari uji validitas pada Tabel 3.6 dapat disimpulkan terdapat 8 item instrumen yang tidak valid dan 16 item instrumen yang valid. Item yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan untuk membuat kuesioner penelitian. Tabel 3.7 Rangkuman Uji Validitas Pengelolaan Kelas Item r Tabel Corrected Item- Total Correlation Kesimpulan PK1 0.279 .576 Valid PK2 0.279 .157 Tidak Valid PK3 0.279 .454 Valid PK4 0.279 .492 Valid PK5 0.279 .557 Valid PK6 0.279 .390 Valid PK7 0.279 .711 Valid PK8 0.279 .378 Valid PK9 0.279 .110 Tidak Valid PK10 0.279 .360 Valid PK11 0.279 .168 Tidak Valid PK12 0.279 .028 Tidak Valid PK13 0.279 .264 Tidak Valid PK14 0.279 .556 Valid PK15 0.279 .662 Valid PK16 0.279 .302 Valid PK17 0.279 .371 Valid PK18 0.279 .315 Valid PK19 0.279 .542 Valid PK20 0.279 .461 Valid PK21 0.279 .035 Tidak Valid PK22 0.279 .346 Valid PK23 0.279 .199 Tidak Valid Dari uji validitas pada Tabel 3.7 dapat disimpulkan terdapat 7 item instrumen yang tidak valid dan 16 item instrumen yang valid. Item yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan untuk membuat kuesioner penelitian Sugiyono, 2007:116 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang