Pengujian Validitas dan Reliabilitas

tetap meskipun digunakan kapanpun. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha Arikunto, 2000:236:         −       − = ∑ 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Dimana : r 11 ∑ 2 b σ = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir 2 t σ = varian total Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha 0,60 Nunnaly dalam Imam Ghozali, 2001:42. Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari pada 0,60, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan reliabel dan begitu pula sebaliknya. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diolah dengan menggunakan rumus SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version diperoleh nilai koefisien alpha r 11 Variabel sebagai berikut. Tabel 3.8 Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Nilai Alpha Cronbach Kesimpulan Media Pembelajaran 0.840 Reliabel Strategi Mengajar dengan Pendekatan Kontekstual 0.838 Reliabel Pengelolaan Kelas 0.844 Reliabel Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai koefisien alpha tersebut lebih besar daripada nilai 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov . Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut Ghozali, 2002:36: Xi S Xi F Max D N o − = Keterangan: D = Deviasi maksimum F o Xi = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan S N Xi = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Pengambilan keputusan : Jika nilai Asymp. Sig. taraf nyata 0,05, maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal. Jika nilai Asymp. Sig. taraf nyata 0,05, maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pengujian Linieritas Pengujian linieritas data digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam pengujian linieritas adalah sebagai berikut: e TC S S F 2 2 = 2 2 − = K TC JK S TC k n E JK S TC − = 2 Keterangan : JK TC = tuna kecocokan JK E = kekeliruan Setelah didapatkan F hitung kemudian diuji dengan taraf signifikan 5 dengan derajat kebebasan sama dengan k-2 lawan n-k. Jika F hitung F tabel , maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linier. Sebaliknya, hubungan antara variabel bebas dan terikat tidak ada hubungan atau tidak linier apabila F hitung F tabel a. Perumusan Hipotesis 1,2,3 pada taraf signifikan 5. 2. Pengujian hipotesis 1 Rumusan hipotesis 1 H : Tidak ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi siswa. Ha: Ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar ekonomi siswa. 2 Rumusan Hipotesis 2 H 0: Tidak ada pengaruh antara penggunaan strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual dengan prestasi belajar ekonomi siswa. Ha: Ada pengaruh antara penggunaan strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual dengan prestasi belajar ekonomi siswa. 3 Rumusan Hipotesis 3 H : Tidak ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar ekonomi siswa. Ha: Tidak ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar ekonomi siswa. b. Pengujian Hipotesis Untuk menguji pengaruh ketiga hipotesis digunakan statistik nonparametrik yaitu uji chi square Sugiyono, 2007:226. Dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : ∑ − − = k i h h f f f 1 2 2 χ Keterangan : h f f 2 χ = chi kuadrat =Frekuensi yang di observasi = frekuensi yang diharapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil perhitungan, H ditolak jika nilai chi kuadrat hitung nilai chi kuadrat tabel. Derajat hubungan dapat diketahui dengan membandingkan nilai koefisien kontijensi C dengan koefisien kontijensi maksimum Sugiyono, 2007:277. Koefisien kontijensi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: n x x C + = 2 2 Sedangkan koefisien kontijensi maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai sebagai berikut Umar, 2008: 277 m m C maks 1 − = Keterangan : m: harga minimum antara banyak baris dan kolom Semakin dekat harga C kepada Cmaks maka semakin besar derajat pengaruh. Dengan kata lain, variabel X semakin berpengaruh dengan variabel Y. Berikut disajikan tabel sebagai pedoman untuk mengintepretasikan pengaruh antar variabel. n 2 χ = nilai chi kuadrat = jumlah sampel Tabel 3.9 Pedoman Intrepetasi Pengaruh Antar Variabel Interval koefisien Tingkat hubungan 0.00-0.199 0.20-0.399 0.40-0.599 0.60-0.799 0.80-1.00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat