Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.9 Pedoman Intrepetasi Pengaruh Antar Variabel Interval koefisien Tingkat hubungan 0.00-0.199 0.20-0.399 0.40-0.599 0.60-0.799 0.80-1.00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 61

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 5 Yogyakarta

1. Visi SMA Negeri 5 Yogyakarta Berusaha menciptakan manusia yang memiliki citra moral, citra kecendekiawanan, citra kemandirian, dan berwawasan lingkungan berdasarkan atas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Misi SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Terbentuknya insan pelajar yang memiliki moral, perilaku yang baik, berbudi pekerti luhur, berbudaya bangsa Indonesia dan berakhlakul karimah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku baik kalangan masyarakat, sekolah, negaramaupun agama. b. Terbentuknya generasi yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi berjiwa patriotis, nasionalis tanpa mengabaikan nilai- nilai moral serta nilai-nilai luhur kebangsaan maupun keagamaan. c. Terbentuknya generasi yang berjiwa mandiri, senang beraktivitas dan berkreativitas untuk menatap kehidupan masa depan yang lebih cerah dalam menghadapi berbagai tantangan di era kompetisi dan globalisasi. 3. Tujuan SMA Negeri 5 Yogyakarta a. Tujuan umum: 1 Menghasilkan generasi yang berwawasan Imtaq dan Iptek serta berfikir ke depan 2 Menghasilkan generasi bermoral yang disiplin, jujur, bersih, berdedikasi serta bertanggung jawab 3 Meningkatkan dan menumbuh kembangkan bakat dan prestasi siswa di bidang akademis maupun non akademis 4 Mewujudkan dan mempersiapkan generasi berwawasan kebangsaan dan berjiwa patriot 5 Menghasilkan generasi yang peduli dan peka terhadap lingkungan b. Tujuan khusus 1 Meningkatkan prestasi akademik 2 Lulus 100 dalam ujian nasional maupun ujian sekolah 3 Masuk 5 besar tingkat kotapropinsi hasil ujian nasional 4 Minimal 65 dari jumlah siswa di terima di PTN 5 Masuk 4 besar tingkat kotapropinsi hasil olimpiade MIPAkomputer 6 Prestasi lomba akademik di luar olimpiade: 3 besar tingkat kotapropinsi debat bahasa inggris, fisika, dan sebagainya 7 Meningkatkan prestasi non akademik 8 Peringkat 3 besar pada lomba musik tingkat kotapropinsinasional 9 Peringkat 3 besar lomba tonti tingkat kotapropinsi 10 Juara umum MTQ tingkat kota 11 Santun dalam perilaku, rajin dalam menjalankan perintah agama 12 Sukses dalam mengimplementasikan program SEMUTLIS dan bakti sosial masyarakat 13 Meningkatkan “Budaya Baca Tulis”

B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Negeri 5 Yogyakarta

1. Sekolah Kategori Mandiri SKM Sekolah Kategori Mandiri adalah sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengoptimalisasikan pencapaian tujuan pendidikan, potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. 2. Sistem pendidikan pada SKM Sekolah Kategori Mandiri SKM harus menggunakan sistem SKS atau sistem Satuan Kredit Semester. Satuan Kredit Semster SKS adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Seorang siswa yang bersekolah pada sekolah dengan kategori mandiri harus menyelesaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beban belajar sebanyak 120 SKS yang dapat ditempuh selama lima semester dan bisa lebih dari enem semestar. Terdapat mata pelajaran wajibpokok untuk seluruh peserta didik, pilihan paket, pilihan bebas dan kelompok mata pelajaran pilihan paket. Beban belajar siswa dinyatakan dalam satuan kredit semester SKS dengan perincian untuk semester 1 dan semester 2 sebanyak 20 SKS. Bentuk penilaian menggunakan huruf A, B, C dan D dengan konversi skor menggunakan skala 4. Seorang siswa dinyatakan lulus bila memenuhi indek prestasi minimal 2,00. 3. Sistem yang berlaku pada SMA Negeri 5 Yogyakarta Saat ini, SMA Negeri 5 Yogyakarta tidak lagi berkategori “standar” tetapi tengah dipersiapkan untuk menjadi sekolah berkategori “mandiri” atau biasa dikenal dengan kategori “rintisan sekolah kategori mandiri”. Untuk itu, sistem pendidikan yang digunakan di SMA 5 Yogyakarta merupakan sistem peralihan, dari sistem “paket” menjadi sistem “SKS”. Secara umum SMA Negeri 5 Yogyakarta masih menerapkan sistem “paket”, yaitu sistem yang secara kaku mematok atau mewajibkan mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik. Namun karena SMA ini tengah dipersiapkan untuk menjadi sekolah dengan kategori mandiri, secara bertahap SMA Negeri 5 Yogyakarta juga mulai menerapkan sistem SKS. Salah satunya dengan memberikan mata pelajaran pilihan di bidang bahasa, yaitu bahasa Jepang dan Jerman. Disamping itu, pembelajaran juga mulai dirancang secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fleksibel dan siswa - siswi mulai diarahkan untuk dapat belajar secara mandiri melalui tugas–tugas yang diberikan secara tidak terstruktur. Sistem ini menuntut penguasaan teknologi dan jaringan informasi yang kuat dan luas. Ada pergeseran paradigma dalam sistem ini, yaitu: belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi bisa dilakukan dimana saja. Ilmu pengetahuan tidak didapat dari kelas saja tetapi juga melalui lingkungan sekitar. SMA Negeri 5 menargetkan akan melaksanakan sistem SKS secara penuh pada tahun ajaran 20112012. Berdasarkan hasil akreditasi tahun 2005 dengan nilai akreditasi 94,55 ditetapkan bahwa SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah SMA Negeri berstandar nasional dengan status akreditasi “A”.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Negeri 5 Yogyakarta

Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegitan belajar mengajar. Kurikulum dimaksudkan untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapakan lulusan yang cakap dan terampil sesuai dengan tuntutan kurikulum. SMA Negeri 5 Yogyakarta menggunakan kurikulum Tahun 2006 atau biasa kita kenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan menurut potensi sekolah atau