2. KH. Hasyim Asyari
Kyai Haji Mohammad Hasyim merupakan pendiri Nahdlatul Ulama
, organisasi massa
Islam yang terbesar di
Indonesia . Beliau putra ketiga dari 11
bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras
yang berada di sebelah selatan
Jombang . Ibunya bernama Halimah. Dari garis ibu,
Hasyim merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir
Sultan Pajang. KH Hasyim Asyari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya,
Kyai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Nggedang
di Jombang. Sejak usia 15 tahun, beliau berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren, antara lain:
a.
Pesantren Wonokoyo di
Probolinggo
b.
Pesantren Langitan di
Tuban ,
Pesantren Trenggilis di Semarang
c.
Pesantren Kademangan
di Bangkalan
d.
Pesantren Siwalan di
Sidoarjo Pada tahun
1892 , KH. Hasyim Asyari pergi menimba ilmu ke
Mekah ,
dan berguru pada Syeh Ahmad Khatib
dan Syekh Mahfudh at-Tarmisi
. Pada tahun
1899 , sepulangnya dari
Mekah , KH Hasyim Asyari mendirikan
Pesantren Tebu Ireng , yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di
Jawa pada abad 20. Pada tahun 1926
, KH Hasyim Asyari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama
NU , yang berarti kebangkitan ulama.
Peran KH Hasyim Asyari dalam perkembangan Islam di Indonesia, antara lain: mendirikan
Pesantren Tebu Ireng , menjadi salah satu pemrakarsa
berdirinya Nadhlatul Ulama NU
, yang berarti kebangkitan ulama. Sekilas tentang Nahdlatul Ulama Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan
Cendekiawan Islam, disingkat NU, adalah sebuah organisasi
Islam yang besar
di Indonesia
. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari
1926 dan bergerak di
bidang pendidikan
, sosial
, dan ekonomi
. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asyari
merumuskan kitab Qanun Asasi
prinsip dasar, kemudian juga merumuskan kitab Itiqad Ahlussunnah Wal Jamaah
. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam
khittah NU , yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan
warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik. Tujuan organisasi adalah menegakkan ajaran Islam menurut paham
Ahlussunnah waljamaah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan usaha organisasi,
antara lain: 1. Bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa
persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan. 2. Bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan
nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas. Hal ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga
Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa.
3. Bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
4. Bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi
rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu masyarakat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi masyrakat.
Keteladanan yang dapat diambil dari KH. Hasyim Asyari, antara lain : a.
Semangat tinggi dalam menuntut ilmu beliau belajar sampai ke Mekkah.
b. Mensyiarkan Islam melalui pendidikan di Pesantren.
c.
Memprakarsai berdirinya Nadhlatul Ulama NU
, yang berarti kebangkitan ulama.
Untuk menambah wawasan kalian tentang ketulusan para pemrakarsa berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia, coba jawablah pertanyaan dibawah ini
1. Buatlah peta konsep singkat tentang pengalaman belajar, dakwah KH. A.
Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari 2.
Identifikasi persamaan peran usaha dari KH. A. Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari dalam mengembangkan Islam di Indonesia
3. Buatlah peta konsep singkat tentang peran usaha dari KH. A. Dahlan dan
KH. Hasyim Asy’ari dalam mengembangkan Islam di Indonesia 4.
Manakah diantara strategi dakwah dari KH. A. Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari yang paling efektif ? Berilah buktinya
5. Adakah keterkaitan antara KH. A. Dahlan dengan KH. Hasyim Asy’ari
dalam upayanya menyatukan ummat Islam? Jelaskan
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
9. Uji Kompetensi