dengan menjalin persekutuan dengan Datuk Abdulrahman penguasa Mindanao.
1914 : Sultan Haji Muhammad Usman Syah melakukan
perlawanan terhadap belanda, tapi kalah karena senjata belanda lebih tangguh dan canggih
3. Masuknya agama Islam di maluku melalui jalur perdagangan
Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam ke sana. Dari sini muncul empat kerajaan Islam di
Maluku, contohnya kerajaan ternate dan tidore. Mereka adalah dua kerajaan yang memiliki peran yang menonjol dalam menghadapi
kekuatan-kekuatan asing yang mencoba menguasai Maluku.
Dalam perkembangan selanjutnya, kedua kerajaan ini bersaing memperebutkan hegemoni politik di kawasan Maluku. Kerajaan Ternate
dan Tidore merupakan daerah yang menjadi pusat perdagangan rempah- rempah. Wilayah Maluku bagian timur dan pantai-pantai Irian Papua,
dikuasai oleh Kesultanan Tidore, sedangkan sebagian besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores dan
Mindanao, dikuasai oleh Kesultanan Ternate. Dari persaingan tersebut muncul 2 persekutuan dagang:
a. Uli-Lima persekutuan lima bersaudara dipimpin oleh Ternate
meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. b. Uli-Siwa persekutuan sembilan bersaudara dipimpin oleh Tidore
meliputi; Halmahera, Jailalo sampai ke Papua.
Kegiatan 1. Berkelompoklah 4-5 siswa dengan tertib
2. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman
No. Masalah
Hasil Diskusi
1. Mengapa kita perlu memahami
sejarah kerajaan Islam di Nusantara?
2. Apa tujuan dan manfaat
mempelajari sejarah kerajaan Islan di Nusantara?
3. Apa faktor yang menyebabkan
kemajuan kerajaan Islam di Nusantara?
4. Siapakah para penguasa kerajaan
Islam di Nusantara yang
mengahantarkan pada puncak kejayaannya atau keemasannya?
5. Apa saja contoh peninggalan
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
Aktifitasku
d.
kerajaan Islam di Nusantara? 6.
Bagaimana cara penguasa kerajaan Islam di Nusantara mengembangkan
Islam?
7. Apa alasan penguasa kerajaan Islam
di Nusantara mengembangkan Islam melalui kekuasaanpemerintahan?
3. Pajang hasil diskusimu pamerkan di atas meja 4. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari
segi ketepatan jawaban, banyaknya kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat tidak mencontek
5. Penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya.
1. Coba bandingkan luasnya wilayah kekuasaan para penguasa kerajaan Islam di Nusantara
2. Coba bandingkan kemajuan kerajaan Islam di Nusantara? 3. Apa tujuan para penguasa kerajaan Islam mendirikan kerajaan Islam di
Nusantara? 4. Mengapa para penguasa kerajaan Islam di Nusantara menggunakan
beberapa cara dalam mensyiarkan Islam? 5. Bagaimana para penguasa kerajaan Islam di Nusantara mendirikan
kerajaan Islam? 6. Bagaimana respon masyarakat Nusantara dalam menerima ajakan para
penguasa kerajaan Islam untuk memeluk Islam? 7. Bagaimana respon para penguasa kerajaan Islam di Nusantara terhadap
ATHG ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang menghalanginya?
Kegiatan a. Carilah kisah fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan sejarah
kerajaan Islam di Nusantara b. Ceritakan secara berantai di depan kelas semua anggota kelompok diberi
bagian untuk bercerita di depan kelas c. Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan
panduan berikut
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
Analisaku
e.
Ceritaku f.
No. Hal yang dinilai
Skor
1. Ketepatan isi fenomena
2. Kepercayaan diri penampil
3 Keruntutan penyampaian
4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati
5. Kreativitas menyajikan
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
1. Sudahkah kita memahami sejarah kerajaan Islam di Nusantara? 2. Sudahkan kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian
dalam mensyiarkan Islam seperti para penguasa kerajaan Islam di Nusantara?
3. Sudahkan kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan Islam di lingkungan keluarga, masyarakat, negara
dan Agama seperti yang dilakukan para penguasa kerajaan Islam di Nusantara?
Kalian sudah belajar banyak tentang perkembangan Islam pada masa kerajaan Islam di Nusantara.
Bacalah dengan saksama pernyataan berikut Pilihlah SY jika kalian Sangat Yakin, Y= Yakin,
KY= Kurang Yakin
No. Pernyataan
SY Y
KY
1. Saya yakin bahwa perjuangan para penguasa
kerajaan Islam menjadi rahmat bagi ummat manusia di Nusantara.
2. Saya yakin bahwa dengan tersyiarnya Islam di
Nusantara membawa perubahan yang berarti bagi ummat Islam.
3. Saya yakin bahwa dengan terus berdakwah maka
syiar Islam akan bersinar dan dapat dirasakan kehadirannya.
Perhatikan kasus berikut Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut
No. Kasus
Komentar
1. Teman yang terbiasa berdakwah akan
banyak memiliki pengalaman yang berharga dalam hidupnya.
2. Teman yang terbiasa berdakwah akan
menjadikan orang-orang disekitarnya membutuhkannya.
3. Teman yang terbiasa berdakwah akan
terbiasa menghormati agama lain. 4.
Teman yang terbiasa berperilaku Islami akan dihargai dan dihormati
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
Refleksi Pemahamanku g.
Refleksi Perilakuku h.
orang lain.
“Sukses adalah hasil dari apa yang kita perjuangkan, namun kesuksesan yang sesungguhnya adalah ketika anda dengan membusungkan dada tanpa ada rasa
takut atau khawatir ketika masalah menimpa diri anda.” Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih
mempraktikkan apa yang kalian pelajari dari kemajuan kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan dirimu. Rencana perilaku dimulai dari sekarang yang akan kalian lakukan.
No. Rencana Perilaku yang
akan saya lakukan Peran
Hasil melakukan
1. Di lingkungan rumah
Peduli lingkungan 2.
Di lingkungan Madrasah Membantu guru dan
teman 3.
Di masyarakat Berpartisipasi akrif
di masyarakat 4.
Untuk negara Bela negara
5. Untuk agama
Cinta Islam
Tugas Portopolio Buatlah peta prestasi raja-raja terkenal di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku
di karton dan hasilnya tempel di mading kelas
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
Rencana Aksiku i.
Akulah Hasanuddin Masa kini
Akulah Hasanuddin Masa depan
Akulah Hasanuddin Sekarang
6. Ibrah