adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarang masih digunakan sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.
b. Faktor-faktor penyebab Kerajaan Gowa Tallo berkembang menjadi pusat perdagangan, sebagai berikut:
1. Letaknya strategis yaitu sebagai penghubung pelayaran Malaka dan Jawa ke Maluku.
2. Letaknya di muara sungai, sehingga lalu lintas perdagangan antar daerah pedalaman berjalan dengan baik.
3. Di depan pelabuhan terdapat gugusan pulau kecil yang berguna untuk menahan gelombang dan angin, sehingga keamanan berlabuh di
pelabuhan ini terjamin. 4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis mendorong para pedagang mencari
daerah atau pelabuhan yang menjual belikan rempah-rempah. 5. Halauan politik Mataram sebagai kerajaan agraris ternyata kurang
memperhatikan pemngembangan pelabuhan-pelabuhan di Jawa. Akibatnya dapat diambil alih oleh Makasar.
6. Kemahiran penduduk Makasar dalam bidang pelayaran dan pembuatan kapal besar jenis Phinisi dan Lambo.
4. Kerajaan Islam di Maluku
Kerajaan Ternate dan Tidore, sebelah barat pulau Halmahera. Kerajaan ini terletak di kepulauan Maluku, di wilayah ini terdapat dua persekutuan yaitu:
a. Ulilima pulau Obi, Bacan, Seram,Ambon, Ternate pemimpinnya. b. Ulisiwa pulau Makyan, Jailolo, dansekitar Irian Barat yang di pimpin
oleh Tidore. Kehidupan politik kerajaan Ternate dan Tidore, merupakan adanya Persaingan antar Ulilima dan Ulisiwa bersaing menguasai Maluku.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Ternate dan Tidore: a. Ternate-Tidore berkembang sebagai kerajaan Maritim.
b. Penghasil komoditi perdagangan rempah-rempah. c. Kedatangan pedagang Ternate, Jawa, Melayu,pedagang Arab.
Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Ternate dan Tidore: a. Islam berkembang di Maluku, 2. Seni Bangunan Mesjid dan Istana Raja,
3. Agama Katolik juga berkembang, 4. Jumlah perahu kora-kora, 5. Keanekaragaman agama.
Untuk menambah pemahaman kalian, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Coba bandingkan pendekatan yang digunakan dalam mensyiarkan Islam di Demak, Samudera Pasai, Gowa dan Tallo dan Ternate dan Tidore
No Kerajaan Islam
Pendekatan yang digunakan
1 Di Demak
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
9.Uji Kompetensi
2 Di Samudera Pasai
3 Gowa dan Tallo
4 Ternate dan Tidore
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
Tulusnya Para Penyebar Islam di Nusantara
BAB 3
KI-1
: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KKI -2
: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3
: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI-4
: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandangteori.
1.1. Menghargai nilai-nilai perjuangan Walisongo dalam mensyiarkan Islam.
1.2. Menghargai usaha dakwah yang dilakukan Abdul Rauf Singkel, Muhammad Arsyad al-
Banjari, KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyári dalam beramar ma’ruf nahi munkar.
2.1. Menghargai sikap arif dan bijaksana sebagaimana sikap yang dimiliki para penyebar
agama Islam di Indonesia. 2.3.
Menghargai keteladanan semangat perjuangan para penyebar agama Islam yang ikhlas dan tidak kenal lelah serta penuh kesabaran.
2.4. Menghargai terhadap peninggalan para penyebar agama Islam dengan tidak menodai
perjuangan mereka ke arah anarkhis kekerasan. 3.5.
Memahami para tokoh dan perannya dalam perkembangan Islam di Indonesia Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan
dan K.H. Hasyim Asyári 3.6.
Memahami peran para tokoh dalam perkembangan Islam di Indonesia Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H.
Hasyim Asyári 3.7.
Memahami semangat perjuangan Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári dalam menyebarkan agama Islam
di Indonesia. 3.8.
Menyajikan biografi Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.
4.2. Menalar perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.
4.3. Menyajikan kisah perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.
4.4. Menyajikan biografi Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad
Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.
3. Tujuan Pembelajaran