KH. Ahmad Dahlan Mutiara Hikmah

1. KH. Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan merupakan Pahlawan Nasional Indonesia . Beliau adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu. Silsilah beliau termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim , seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Wali Songo , yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa Kutojo dan Safwan, 1991. Pada umur 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh , Al-Afghani , Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah . Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888 , beliau berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903 , beliau bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Pada masa ini, beliau sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU , K.H. Hasyim Asyari . Pada tahun 1912 , ia mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta . Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah , sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah . KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam

7. Mutiara Hikmah

Engkau yang muda dan yang masih banyak yang harus kau capai, katakanlah … Hari ini aku akan lebih bertindak, dan menghadapi apa pun yang terjadi karena tindakanku. Lebih baik aku gagal saat mencoba, daripada harus menjelaskan mengapa aku mengerdil dalam rasa takut. Bagi orang yang sedang membangun sukses dengan jujur, gagal itu biasa dan tidak akan menjatuhkannya.

8. Rangkuman