Cikal-bakal Demak Demak di bawah Pati Unus Demak di bawah Sultan Trenggono Peran Wali Songo

tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab , India , Persia , Tiongkok , dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera , Jawa , Maluku , dan Sulawesi .

1. Kerajaan Islam di Jawa a.

Kesultanan Demak 1500 - 1550 Kesultanan Demak atau Kesultanan Demak Bintara adalah ke sultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 . Kesultanan ini sebelumnya merupakan ke adipatian kadipaten vazal dari kerajaan Majapahit , dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568 , kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir . Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak , yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo . Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara, saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah .

1. Cikal-bakal Demak

Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah- wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati, yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging . Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo , Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syech Siti Jenar .

2. Demak di bawah Pati Unus

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan Nusantara . Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka . Dengan adanya Portugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu.

3. Demak di bawah Sultan Trenggono

Sultan Trenggono berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggono, Demak mulai Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Gbr. Masjid Demak Sumber http:pendidikan sejarah.blogspot.com menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana 1527, Tuban 1527, Madiun 1529, Surabaya dan Pasuruan 1527, Malang 1545, dan Blambangan , kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa 1527, 1546. Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah , pemuda asal Pasai Sumatera , yang juga menjadi menantu Sultan Trenggono. Sultan Trenggono meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan , dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto .

4. Peran Wali Songo

Pada zaman Kesultanan Demak , majelis ulama Wali Songo memiliki peran penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini bersidang secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan kebijakan politik Demak .

5. Kemunduran Demak