Semangat tinggi dalam menghadapi berbagai rintangan dihadapinya KH. Hasyim Asyari a. Biografi Silsilah Keluarga Pendidikan Ibrah

b. Peran KH. A. Dahlan dalam perkembangan Islam di Indonesia

Tahun 1912 Mendirikan organisasi Muhammadiyah Mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat. Memiliki gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan dengan mengadakan tabligh ke berbagai kota. Tahun 1912 Mengajukan permohonan kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum . Permohonan itu baru dikabulkan pada tahun 1914, dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22 Agustus 1914. Izin itu hanya berlaku untuk daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta. Tahun 1921 Mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 2 September 1921.

c. Sekilas tentang Muhammadiyah

Desa Kauman, dari kampung kecil di Yogyakarta inilah, Muhammadiyah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dengan membawa al-Qur’an, Sunnah dan Ijtihad. Muhammadiyah, begitu orang kebanyakan menyebut, merupakan sebuah gerakan social-agama yang mampu membumikan makna Islam pada tataran kultural, rasional dan dinamis. Amal usaha nya telah banyak terlihat sebagai bukti adanya organisasi Muhammadiyah. Masjid, Rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, panti asuhan, panti jompo dan berbagai amal usaha yang lain merupakan ciri keberadaan Muhammadiyah yang bergerak dinamis tiada henti.

d. Keteladanan yang dapat diambil dari KH. A. Dahlan

Teladan yang dapat diambil dari KH Hasyim Asyari antara lain : 1. Semangat tinggi dalam belajar beliau menuntut ilmu sampai ke Mekkah.

2. Semangat tinggi dalam menghadapi berbagai rintangan dihadapinya

dengan sabar, keteguhan hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaharuan Islam di tanah air. 3. Menjadi pelopor kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat. Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam

2. KH. Hasyim Asyari a. Biografi

Kyai Haji Mohammad Hasyim Asyari bagian belakangnya juga sering dieja Asyari atau Ashari 10 April 1875 24 Dzulqaidah 1287H- 25 Juli 1947 ; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang adalah pendiri Nahdlatul Ulama , organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia .

1. Silsilah Keluarga

KH Hasyim Asyari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang . Ibunya bernama Halimah. Dari garis ibu, Hasyim merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir Sultan Pajang. Berikut silsilah lengkapnya: 1. Raden Cahaya 1. Raden Amangkurat Jawi 2. Brawijaya II 2. Sunan Amangkurat I 3. Brawijaya III 3. Haji Ali Tingkir 4. Kyai Mangunkiras 4. Fatasillah Tingkir 5. Bhre Kertabhumi 5. Hamengkubuwono I 6. Bhre Mangundjoko 17. Hamengkubuwono II 7. Haji Ali Namung 18. Patih Tegalrejo 8. Lembu Amisani 19. Kyai Asyari 9. Jaka Tingkir 20. Hasyim Asyari 10. Jaka Posobillah 21. KH.Wahid Hasyim 11. Mangunkiras Tingkir 22. KH.Abdurrahman Wahid

2. Pendidikan

KH Hasyim Asyari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, Kyai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Nggedang di Jombang. Sejak usia 15 tahun, beliau berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren, antara lain Pesantren Wonokoyo di Probolinggo , Pesantren Langitan di Tuban , Pesantren Trenggilis di Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo. Pada tahun 1892 , KH Hasyim Asyari pergi menimba ilmu ke Mekah , dan berguru pada Syeh Ahmad Khatib dan Syekh Mahfudh at- Tarmisi .

3. Perjuangan

Pada tahun 1899 , sepulangnya dari Mekah , KH Hasyim Asyari mendirikan Pesantren Tebu Ireng , yang kemudian menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Jawa pada abad 20. Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Gbr. KH. Hasyim Asyari Sumber http:www.lazuardibirru.org Pada tahun 1926 , KH Hasyim Asyari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama NU , yang berarti kebangkitan ulama.Pemahaman kita tentang NU akan lebih tepat jika kita sekilas memahami apa itu NU dan Sejarah NU.

b. Peran KH Hasyim Asyari dalam perkembangan Islam di Indonesia

Tahun 1899 Mendirikan Pesantren Tebu Ireng Tahun 1926 Menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama NU , yang berarti kebangkitan ulama

c. Sekilas tentang Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam, disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia . Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan , sosial , dan ekonomi . Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia , akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan Kebangkitan Nasional . Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan. Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme , merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan Kebangkitan Tanah Air pada 1916 . Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri kebangkitan pemikiran, sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar , pergerakan kaum saudagar. Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota. Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka K.H. Hasyim Asyari merumuskan kitab Qanun Asasi prinsip dasar, kemudian juga merumuskan kitab Itiqad Ahlussunnah Wal Jamaah . Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU , yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik. Tujuan Organisasi Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljamaah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Usaha Organisasi Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam 1. Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan. 2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.Hal ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa. 3. Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan. 4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu masyarakat. 5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi masyrakat.

D. Keteladanan yang dapat diambil dari KH. Hasyim Asyari

Teladan yang dapat diambil dari KH Hasyim Asyari antara lain : a. Semangat tinggi dalam menuntut ilmu beliau belajar sampai ke Mekkah. b. Mensyiarkan Islam melalui pendidikan di pesantren. c. Memprakarsai berdirinya Nadhlatul Ulama NU , yang berarti kebangkitan ulama Kegiatan 1. Berkelompoklah 4-5 siswa dengan tertib dan semangat 2. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman No. Masalah Hasil Diskusi 1. Siapakah dua tokoh pemrakarsa organisasi Islam terbesar di Indonesia? 2. Mengapa kita perlu mengenal dan memahami para pemrakarsa organisasi Islam terbesar di Indonesia? 3. Apa tujuan dan manfaat mengenal dan memahami para pemrakarsa organisasi Islam terbesar di Indonesia? 4. Apa diantara karya besar Kh. A. Dahlan dan Kh. Hasyim Asyári yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan dan kemajuan Islam? Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Aktifitasku d. 5. Bagaimana cara Kh. A. Dahlan dan Kh. Hasyim Asyári dalam menuntut ilmu? 6. Bagaimana cara Kh. A. Dahlan dan Kh. Hasyim Asyári membesarkan organisasi Islam di Nusantara? 3. Pajang hasil diskusimu pamerkan di atas meja 4. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat tidak mencontek 5. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya. 1. Coba identifikasi persamaan peran antara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári dalam membangun budaya yang religius 2. Apa diantara kontribusi Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári terhadap perkembangan pendidikan Islam di Indonesia? 3. Mengapa kemiskinan dan kebodohan dilingkungan ummat Islam harus diperangi? 4. Bagaimana cara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári dalam membangun persatuan dan kesatuan ummat Islam di Indonesia? 5. Bagaimana cara kita dalam mensikapi perbedaan peran dalam organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut? Kegiatan a. Carilah kisah fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan ketulusan para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia b. Ceritakan secara berantai di depan kelas semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas c. Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut No. Hal yang dinilai Skor 1. Ketepatan isi fenomena 2. Kepercayaan diri penampil 3 Keruntutan penyampaian Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Analisaku e. Ceritaku f. 4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati 5. Kreativitas menyajikan Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam 1. Sudahkah kita memahami ketulusan para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia? 2. Sudahkan kita memiliki ketulusan seperti ketulusannya para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia? 3. Sudahkan kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam mensyiarkan Islam di Indonesia? Kalian sudah belajar banyak tentang ketulusan para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia. Bacalah dengan saksama pernyataan berikut Pilihlah SY jika kalian Sangat Yakin, Y= Yakin, KY= Kurang Yakin No. Pernyataan SY Y KY 1. Saya yakin bahwa ketulusan para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia berbuah persatuan dan kesatuan ummat 2. Saya yakin bahwa dengan memahami persamaan dari para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia menumbuhkan kedewasaan dalam bersikap 3. Saya yakin bahwa perbedaan diantara ummat Islam adalah rahmat Perhatikan kasus berikut Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut No. Kasus Komentar 1. Teman yang terbiasa mengedepankan persamaan akan memiliki saudara yang banyak 2. Teman yang memahami akan kelebihan dan kekurangan orang lain akan dihormati orang lain 3. Teman yang terbiasa menjalin persaudaraan akan hidup rukun 4. Teman yang terbiasa mengikuti nasehat ulama akan bahagia hidupnya Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Refleksi Pemahamanku g. Refleksi Perilakuku h. Orang hebat adalah orang yang dapat melakukan apa yang dia ketahui. Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih mempraktikkan apa yang kalian pelajari dari ketulusan para pemrakarsa organisasi Islam di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan dirimu. Rencana perilaku dimulai dari sekarang yang akan kalian lakukan. No. Rencana Perilaku yang akan saya lakukan Karakter harapan Hasil melakukan 1. Di lingkungan rumah Rajin shalat, membaca Al-Qur’an dan membantu orang tua 2. Di lingkungan Madrasah Taat dan hormat pada guru, serta senang mendengar nasehatnya 3. Di masyarakat Peduli terhadap perubahan positif 4. Untuk negara Penuh percaya diri, optimis, adil, bijaksana 5. Untuk agama Ikhlas dan Cinta ulama’ Tugas Portopolio Buatlah kliping tentang kiprah Kh. Ahmad Dahlan dan Kh. Hasyim Asyári dalam membangun negeri Buku Pedoman Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Rencana Aksiku i. Akulah Penerus Kh. Hasyim Asyári Sekarang, Masa kini dan masa depan Akulah Penerus Kh.

A. Dahlan Sekarang, Masa kini

dan masa depan

6. Ibrah

1. Banyaknya apresiasi atau penghargaan yang diperoleh seseorang merupakan buah dari ketulusannya dalam beramal atau berbuat kebaikan selama menjalani hidup dan kehidupannya. 2. Lakukan setiap kebaikan itu dengan tulus meskipun itu kecil ataupun sederhana, karena kita tidak tahu dari yang kecil itu ternyata bisa bernilai besar dihadapan Allah swt.

1. KH. Ahmad Dahlan