belajar yang optimal seorang siswa perlu merencanakan terlebih dahulu sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari. Sebagai contoh, siswa harus disiplin
dalam melaksanakan jadwal yang telah disusun sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
Disiplin siswa misalnya dalam hal perencanaan jadwal dalam belajar, cara belajar yang baik, keteraturan dalam waktu belajar, dan pelaksanaan peraturan
sekolah yang berlaku, jika siswa sudah melaksanakan hal tersebut maka siswa tersebut memiliki peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar akuntansi
yang tinggi.
3. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,324 lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,165 sedangkan uji signifikansi hitung t
hitung
= 2,423 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel t
tabel
= 2,0003 dan taraf signifikansinya sebesar 0,019 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan
positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut
didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi
belajar akuntansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian berarti apabila minat belajar siswa dalam hal ini dapat dijelaskan dengan kemampuan untuk mengikuti pelajaran, kerelaan menyediakan
waktu belajar, ketekunan belajar, dan keinginan menguasai materi ditingkatkan maka pada gilirannya prestasi belajar akuntansi juga akan meningkat. Minat belajar
siswa merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya pencapaian prestasi belajar yang optimal.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa peningkatan minat belajar mempunyai hubungan erat dengan peningkatan prestasi belajar.
100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar Akuntansi.
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkannya r
Hitung
sebesar 0,447 lebih besar dari r
Tabel
sebesar 0,165 dan uji signifikansi hitung sebesar 4,075 yang lebih besar dari uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi 0,000 berada
jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengadakan
variasi gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi lingkungan belajar maka bisa meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkannya r
hitung
sebesar 0,309 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,165 dan uji signifikansi hitung sebesar 2,903 yang lebih besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI