t
tabel
= 2,0003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,000 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara
persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima. Hubungan
positif antara variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam pengujian yaitu disiplin siswa dan
minat belajar siswa.
2. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi disiplin siswa r
hitung
sebesar 0,309 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,165 dengan taraf signifikansi 5 dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi
belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak digunakan t-test
atau uji t dengan tingkat signifikansi 5. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa uji signifikansi hitung t
hitung
= 2,903 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel t
tabel
= 2,0003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,005 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara
disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian hipotesis kedua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam penelitian ini diterima. Hubungan positif antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam
pengujian yaitu variasi gaya mengajar guru dan minat belajar siswa.
3. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi minat belajar siswa r
hitung
sebesar 0,324 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,165 dengan taraf signifikansi 5 dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan antara minat belajar siswa
dengan prestasi belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak
digunakan t-test atau uji t dengan tingkat signifikansi 5. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa uji signifikansi hitung t
hitung
= 2,423 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel t
tabel
= 0,20003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,019 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan
signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hubungan positif antara
minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam pengujian yaitu variasi gaya mengajar guru dan
disiplin siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan
prestasi belajar akuntansi
Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,165 sedangkan uji signifikansi hitung t
hitung
= 4,075 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel t
tabel
= 0,20003 dan taraf signifikansinya sebesar 0,000 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa
tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut juga
didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya
mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian berarti apabila variasi gaya mengajar guru ditingkatkan
atau diberikan variasi gaya mengajar dalam proses belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran maka pada gilirannya prestasi belajar
akuntansi juga akan bisa meningkat. Variasi gaya mengajar guru seperti misalnya penggunaan variasi suara
dalam mengajar, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di dalam kelas pada saat
mengajar bila sudah dilakukan oleh seorang guru maka dapat mengurangi tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tersebut memiliki peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi.
2. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi