Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan pembangunan yang terjadi dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari suatu proses pendidikan yang baik. Proses pendidikan yang baik dapat menghasilkan suatu pekerja atau Sumber Daya Manusia SDM yang benar-benar ahli dan menguasai pada bidangnya, sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu dan tehnologi. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan suatu masalah yang selalu mendapat perhatian karena merupakan kebutuhan yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang pendidikan menempati posisi yang paling penting. Dewasa ini pendidikan telah tumbuh meluas dan sudah menjadi kebutuhan semua masyarakat. Keberhasilan pembangunan suatu negara dapat tercapai apabila didukung oleh sumber daya manusia SDM yang mampu mengembangkan potensi dalam dirinya dengan baik. Salah satu cara untuk dapat mengembangkan potensi diri adalah dengan belajar. Menurut Oemar Hamalik 1975:4 belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mendidik siswa-siswanya untuk dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan juga untuk dapat lebih hidup bermasyarakat. Supaya kegiatan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, maka situasi kelas harus memiliki hubungan manusiawi efektif antara sesama murid dan murid dengan guru-gurunya sehingga akan mampu menciptakan perasaan bersatu dan perasaan kebersamaan Hadari, 1981:47. Di dalam kegiatan belajar mengajar adakalanya siswa merasa bosan terhadap pelajaran yang sedang diajarkan. Di sekolah guru memegang peranan yang penting dan dominan. Guru merupakan sosok pribadi manusia yang memang sengaja dibangun untuk menjadi tenaga profesional yang memiliki profisiensi berpengetahuan dan berkemampuan tinggi dalam dunia pendidikan yang berkompeten untuk melakukan tugas mengajar Muhibbin, 1995:185. Setiap siswa memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang gaya mengajar guru, khususnya dalam hal ini guru akuntansi. Variasi dalam mengajar dianggap sangat penting untuk mengatasi rasa kebosanan pada diri siswa karena adanya variasi dalam mengajar yang dilakukan seorang guru diharapkan dapat memacu semangat belajar siswa. Adanya variasi gaya mengajar guru yang tidak membosankan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar akan menimbulkan minat dalam diri siswa untuk lebih belajar dengan tekun. Variasi gaya mengajar guru sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan FX. Yusti Subroto 2004, yang berjudul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru Akuntansi, Minat Belajar Akuntansi, dan Fasilitas Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Dalam penelitian yang dilakukan Yuliyanti 2004, yang berjudul Hubungan antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi di SMU disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Menurut hasil penelitian yang berjudul pengaruh bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus siswa kelas II Akuntansi SMK Katholik Klaten, Theresia Trisusanti 2003 menyimpulkan bahwa 1 Bimbingan guru di kelas berpengaruh positif dan signifikansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa pada tarif 5 t − hitung 2, 346 t_tabel 1,665 dengan SE sebesar 6,68. 2 Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa pada taraf 5 t_hitung 2,475 t_tabel 1,665 dengan SE sebesar 13,648. 3 Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa pada taraf 5 t_hitung 3,035 t_tabel 1,665 dengan SE sebesar 7,583. 4 Bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa pada taraf 5 t_hitung 14,9 t_tabel 2,725 dengan SE sebesar 27,946. Dari ketiga hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa diperlukan lingkungan belajar yang baik, dorongan orang tua dan minat belajar dari diri siswa. Dalam belajar siswa juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu dengan cara siswa harus dapat mengendalikan diri dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan sikap disiplin dalam proses belajar mengajar diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Sehingga dalam hal ini kedisiplinan dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Semakin siswa dapat mendisiplinkan diri dalam belajar maka prestasi yang akan diperoleh siswa akan semakin baik, tetapi sebaliknya jika siswa tidak dapat mendisiplinkan diri dalam belajar maka prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa tidak akan memuaskan. Dari penelitian yang berjudul Hubungan antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar siswa Fransiska Dian Wasitaningsih, 2002, diperoleh hasil bahwa kedisiplinan belajar mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar. Dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa kedisiplinan dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan adanya hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Variasi Gaya Mengajar Guru Akuntansi, Disiplinan Belajar Siswa, dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi”

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman.

0 0 139

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siwa-siswi SMK Koperasi Yogyakarta.

0 0 193

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 148

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman - USD Repository

1 1 137

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 177

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 118