c Dapat membedakan tingkah laku yang baik dan buruk. d Belajar mengendalikan keinginan dan melaksanakan sesuatu tanpa ada
perasaan takut. e Belajar untuk berkorban demi kepentingan orang lain.
c. Unsur-unsur Disiplin
Menurut Triana Noor Edwina DS 1997:13-2 unsur kedisiplinan meliputi: peraturan, hukum, penghargaan dan konsistensi.
Peraturan dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang harus ditaati seseorang. Hukuman dimaksudkan jika seseorang
melanggar surat aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman, bisa hukuman fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan
dimaksudkan jika seseorang melakukan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa
ucapan terima kasih, senyuman, pujian dan sebagainya. Konsistensi berkait dengan tingkat keajekan dalam memberikan hukuman dan penghargaan.
d. Sumber-sumber Pelanggaran Disiplin
Entang 1984:11 mengatakan “tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan, yaitu pemenuhan kebutuhan”. Pengenalan terhadap
kebutuhan siswa secara baik merupakan andil yang besar bagi pengendalian disiplin. Apabila kebutuhan siswa tidak terpenuhi, maka akan terjadi
ketidaksinambungan pada diri siswa yang bersangkutan, sehingga siswa akan berusaha untuk mencapai keseimbangan dengan berbagai cara yang sering
kurang dapat diterima oleh masyarakat termasuk pelanggaran disiplin. Abraham Maslow dalam Winkel 1996:155 menjelaskan hirarki
kebutuhan manusia dengan urutan hirarki dari bawah ke atas, yaitu: a Kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan jasmani seperti: makanan,
minuman, tempat tinggal dan seks. b Kebutuhan untuk menjamin keamanan secara fisik dan psikologis: seperti
aman dan terteram. c Kebutuhan untuk menikmati hubungan sosial yang memuaskan seperti:
dicintai, disayangi, dan diterima oleh orang lain. d Kebutuhan untuk menikmati rasa harga diri seperti: mengakui diri sendiri
sebagai orang yang patut dihargai dan mendapat pengakuan itu pula dari orang lain.
e Kebutuhan untuk mengembangkan diri secara intelektual seperti: pengetahuan dan pemahaman sebagai pengayaan alam kognitif.
f Kebutuhan untuk menikmati dan menghargai keindahan dalam berbagai bentuknya seperti keteraturan dan keseimbangan.
g Mencapai pengayaan diri manusia secara optimal dan maksimal aktualisasi diri seperti kemampuanbakat.
Pelanggaran disiplin dapat terjadi di lingkungan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Pelanggaran disiplin yang terjadi di dalam keluarga,
karena pendisiplinan yang digunakan orang tua dianggap “tidak adil” atau “kekanak-kanakan”, sehingga remaja memberontak. Pemberontakan yang
biasanya terjadi di dalam keluarga karena salah satu orang tua lebih dominan daripada yang lain orang tua kurang selaras atau kurang kompak dalam hal
pendisiplinan Hurkock, 1997:232. Pelanggaran disiplin di sekolah bersumber pada lingkungan sekolah
itu sendiri seperti: a Tipe kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang otoriter, senantiasa
mendiktekan kehendak tanpa memperhatikan kedaulatan anak didik. b Sebagian besar siswa dikurangi hak-haknya sebagai siswa yang
seharusnya turut menentukan rencana masa depannya di bawah bimbingan guru.
c Tidakatau kurang memperhatikan kelompok minoritas. d Siswa kurang diikut sertakan dan dilibatkan dalam tanggung jawab
sekolah. e Latar belakang kehidupan keluarga yang kurang diperhatikan dalam
kehidupan sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f Sekolah kurang mengadakan kerjasama dengan orang tua dan antara keduanya saling melepaskan tanggung jawab.
Sebab-sebab lain adalah kebosanan dalam kelas, perasaan kecewa, dan tertekan karena siswa dituntut bertingkah laku yang kurang wajar sebagai
remaja Entang, 1984:17.
4. Minat Belajar a. Minat