2. Uji Hipotesis
a. Untuk menguji hipotesis pertama digunakan analisis regresi linier, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Perumusan Hipotesis H
: p
≤
, Variasi gaya mengajar guru tidalk berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi.
H
1
: p0, Variasi gaya mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi.
2 Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut:
r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− y
y n
x x
n y
x xy
n
Keterangan: r
: koefisien variabel n : banyaknya sampel
x : variabel variasi gaya mengajar guru disiplin siswa minat belajar siswa
y : variabel prestasi belajar akuntansi 3 Menguji kesignifikanan koefisien korelasi dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05 dengan db = n-2
4 Interpretasi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan pedoman sebagai berikut Suharsimi 2002: 245:
Tabel 3.6 Interpretasi Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Tak berklorelasi
5 Menarik kesimpulan yaitu jika t
hitung
t
tabel
maka H
O
diterima, dan jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak.
Pengujian hipotesis kedua dan ketiga, dilakukan dengan langkah yang sama dengan pengujian hipotesis pertama.
b. Untuk menguji hipotesis keempat yaitu untuk mengetahui hubungan antara variasi gaya mengajar guru akuntansi X1, kedisiplinan belajar siswa X2, dan minat belajar
siswa X3 secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansiY digunakan teknik analisis korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto,
1990:500: R
3 ,
2 ,
1 xy
=
2 3
3 2
2 1
1
Y Y
X a
Y X
a Y
X a
∑ ∑
+ ∑
+ ∑
Keterangan: R
xy
1,2,3 : Koefisien korelasi antara Y dan X
1
,X
2
,X
3
a
1
: Korelasi variabel bebas X
1
yaitu variasi gaya mengajar guru akuntansi
a
2
: Koefisien variabel bebas X
2
yaitu kedisiplinan belajar a
3
: Koefisien variabel bebas X
3
yaitu minat belajar siswa
Y X
1
∑
: Jumlah hasil kali antara variabel variasi gaya mengajar guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Y X
2
∑
: Jumlah hasil kali antara variabel disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Y X
3
∑ : Jumlah hasil kali antara variabel minat belajar siswa dengan
prestasi belajar akuntansi
2
Y ∑
: Jumlah kuadrat variabel terikat prestasi belajar akuntansi Untuk mengetahui apakah R
xy
1,2,3 tersebut signifikan atau tidak maka digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan harga F regresi,
yang kemudian dapat kita uji, apakah harga tersebut signifikan atau tidak. Rumus F regresi adalah sebagai berikut Sugiyono, 2003:219-220.
Fh = 1
1
2 2
− −
− k
n R
k R
Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independent n = jumlah anggota sampel
Harga F selanjutnya dikonsultasikan dengan derajat kebebasan sama dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Apakah harga F hitung lebih
besar atau sama dengan F tabel, maka koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Sedangkan apabila harga F hitung lebih kecil dibandingkan dengan harga F tabel, berarti koefisien korelasinya tidak menunjukkan adanya hubungan yang
positif antara variabel bebas dengan variabel terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Sekolah
Pendidikan sangat penting dalam usaha meningkatkan kemajuan bangsa. Kemajuan bangsa tersebut dapat diwujudkan dengan banyak didirikannya lembaga
pendidikan atau sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, salah satunya telah didirikannya SMK BOPKRI I di Yogyakarta.
SMK BOPKRI I Yogyakarta adalah suatu lembaga pendidikan tingkat menengah yang didirikan oleh pengurus yayasan BOPKRI Yogyakarta pada tanggal 19
Januari 1967. Semula menempati gedung di Jl. Jenderal Sudirman No. 57 yang sekarang untuk SMPS BOPKRI I. Pada tahun 1968, pindah di Jl. Jenderal Sudirman
No. 24 yang sekarang untuk SD BOPKRI Gondolayu. Pada tahun 1974 sekolah tersebut mendapat status Berbantuan. Pada tanggal 1 Maret 1974 SMK BOPKRI I Yogyakarta
pindah tempat di Jl. Wardani No. 02 Kota Baru Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 28 Desember 1977 sekolah tersebut kembali mendapat status Bersubsidi. Pada tahun 1986
status atau jenjang akreditasinya Disamakan, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tertanggal 6 Januari 1986 No: 01CKepI.86. Pada
tahun 1991 akreditasi yang kedua statusnya tetap sama yaitu Disamakan. Mulai Juli 1997 sampai sekarang pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta, namanya diganti