sangat tinggi. Disiplin siswa hendaknya mulai ditanamkan sejak awal masuk sekolah, misalnya saja disiplin dalam ketepatan waktu dan keteraturan
melaksanakan jadwal yang telah dibuat. Dengan menanamkan disiplin sejak awal maka siswa akan terbiasa dengan kedisiplinan tersebut sehingga prestasi
belajar mereka pasti akan meningkat. Disiplin siswa dapat dilakukan dalam hal keteraturan waktu belajar, menggunakan cara belajar yang baik sesuai kondisi
siswa masing-masing, melaksanakan jadwal belajar yang telah dibuat, dan melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan.
3. Minat siswa dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori sangat rendah.
Hal tersebut merupakan kekurangan yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK BOPKRI I Yogyakarta. Minat belajar siswa tersebut harus lebih ditingkatkan,
menumbuhkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh mengikuti pelajaran serta menguasai materi, serta penambahan variasi gaya
mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran sehingga dapat mengurangi rasa kebosanan dalam
mengikuti pelajaran, peningkatan disiplin siswa, dan minat belajar siswa, selain itu juga harus didukung dengan faktor yang lain seperti penyediaan sarana dan
prasarana pendukung proses belajar mengajar, tersedianya guru yang profesional dalam bidangnya, serta kelengkapan fasilitas pengajaran yang
didukung dengan kenyamanan lingkungan sekolah yang akan menghasilkan
prestasi belajar siswa secara optimal.
4. Berdasarkan deskripsi di depan, prestasi belajar siswa-siswi SMK BOPKRI I Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi maka hendaknya perlu
dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi dengan cara penambahan variasi gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan pembelajar sehingga dapat mengurangi kebosanan atau kejenuhan dalam mengikuti pelajaran, peningkatan disiplin siswa, dan minat belajar siswa,
selain itu juga harus didukung dengan faktor yang lain seperti penyediaan sarna dan prasarana pendukung proses belajar mengajar, tersedianya guru dan
pembimning yang profesional di bidangnya, serta kelengkapan fasilitas pengajaran yang didukung dengan kenyamanan lingkungan sekolah.
105
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. 1996. Belajar Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. Bimo Walgito. 1977. Psikologi Umum. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Jakarta. Crow dan Crow. 1980. Psikologi Pendidikan. Nur Cahaya. Yogyakarta.
Entang, M. 1984. Pengelolaan Kelas. Jakarta : Departemen dan Kebudayaan. Giartama. 1990. Psikologi Sosial. PT. Eresco. Bandung.
Gunarsa, D. Singgih. 2000. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: Gunung Mulia. Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Jilid II. Jakarta: Erlangga.
…………………….. 1992. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Linda L Davidoff. 1981. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Mahmud, M. Dimyati. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.
Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Usaha Nasional. Surabaya.
Masidjo. Ign. 1991. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Percetakan Kanisius.
Miftah Thoha. 1983. Perilaku Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali. Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:
PT. Gramedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mulyono, TJ. 1981. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Depdikbud Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.
Pasaribu dan Simanjuntak.1983. Proses Belajar Mengajar. Tarsito Bandung. Raflis Kosasi. 1984. Ketrampilan Mengadakan Variasi. Jakarta : Depdikbud.
Sardiman A.M . 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suhirin. 1980. Psikologi Pendidikan. BPK Gunung Mulia. Jakarta Pusat.
Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
……………………… 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineksa Cipta.
Sugiono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfa Beta. Sunaryo. 1983. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Singgih Santoso. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
The Liang Gie. 1984. Cara Belajar Yang Efisien. Liberty. Yogyakarta. Theresia Trisusanti. 2003. Pengaruh Bimbingan Guru di Kelas, Minat Belajar dan
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Triana Noor Edwina DE. 1997. Peran Disiplin Dalam Perkembangan Kreatifitas Anak. Yogyakarta: Arena Almamater.
Winarno. 1973. Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Jakarta: Tarsito.
Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran ed. Revisi: Jakarta:Gramedia. …………….1987. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta
Yuliyantli. 2004. Hubungan Antara Persepsi Belajar Siswa, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
Struktur Organisasi SMK BOPKRI 1
Yogyakarta
LAMPIRAN II
KUESIONER
Yogyakarta, 9 Juni 2006
Kepada: Siswa-siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta
Dengan hormat, Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan para siswa meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner atau angket yang saya bagikan tersebut. Adapun siswa dimohon mengisi atau menjawab seluruh item pertanyaan atau pernyataan dengan sungguh-sungguh
demi keberhasilan penelitian ini. Perlu siswa-siswi ketahui bahwa pengisian kuesioner atau angket ini hanya intuk
keperluan penelitian dan tidak akan mempengaruhi hasil belajar siswa-siswi, dengan kata lain hanya untuk tujuan ilmiah.
Jawaban siswa-siswi akan saya sampaikan dalam bentuk skripsi dengan judul”Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru, Disipliln
Siswa, dan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Akuntansi”. Atas perhatian dan waktu untuk mengisi kuesioner atau angket tersebut , saya
ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya, Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Retno Susilo Wati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER I I. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
A. Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia. B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai keadaan yang anda alami.
C. Tulislah jawaban anda dengan memberi tanda x jawaban yang sudah tersedia. D. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran akuntansi anda.
………………………………………………………………………………………………...
Nama Lengkap :
No. Presensi :
Kelas :
………………………………………………………………………………………………... 1. Instrumen Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru
No. Perntaan Tentang Variasi Gaya
Mengajar Guru S Srg
Kdg TP
1 Guru dalam menerangkan mengadakan
perubahan mimik ekspresi untuk memperjelas penyajiannya.
2 Guru dalam menerangkan tidak
menggunakan suara yang bervariasi keras- lemah, tinggi-rendah.
3 Guru tidak bersikap serius pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. 4
Guru tidak menggunakan variasi gerak untuk menekankan hal-hal yang penting.
5 Pandangan mata guru merata keseluruh
siswa dalam kelas.
6 Guru tidak memberikan waktu senyap
dalam pembicaraan. 7
Guru dalam mengajar melakukan variasi posisi di depan atau di belakang siswa.
8 Guru tidak memberikan kesempatan
bertanya pada siswa. 9
Guru dalam memberikan pertanyaan, menggunakan waktu senyap untuk memberi
kesempatan siswa berfikir. 10
Guru memberikan tekanan pada bahan yang penting dalam penyajiannya, misalnya
dengan bahasa lisan perhatikan ini dan isyarat mengangkat tangan.
KUESIONER II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan memberikan tanda silang x pada salah satu alternatif jawaban
………………………………………………………………………………………………... 2. Instrumen Disiplin Siswa
1. Saya membawa buku dan perlengkapan belajar pada saat mengikuti pelajaran di
sekolah, karena: a. Keinginan untuk membawa dan saya menyadari bahwa buku pelajaran itu
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. b. Sudah kewajiban saya sebagai seorang siswa.
c. Takut diberi hukuman bila tidak membawanya. d. Buat gaya daripada tidak bawa apa-apa.
2. Bagaimana apabila saya tidak masuk sekolah? a. Membuat surat ijin yang syah apabila tidak masuk sekolah.
b. Langsung minta ijin pada Bapak Ibu guru. c. Minta tolong teman untuk mengijinkan.
d. Santai saja tidak usah minta ijin pada siapapun. 3. Yang akan saya rasakan apabila saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Bapak Ibu Guru, adalah: a. Merasa bersalah dan berusaha untuk tepat waktu mengerjakan tugas tersebut.
b. Merasa bersalah tetapi tanpa usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan tepat pada waktunya.
c. Malu dan tanpa usaha sedikitpun. d. Cuek aja dengan tugas yang diberikan tersebut.
4. Supaya saya siap mengikuti pelajaran esok hari, maka: a. Malamnya belajar pelajaran esok harinya.
b. Malam harinya hanya menyiapkan buku pelajaran sesuai jadwal. c. Malamnya tidur saja.
d. Malamnya nonton televisi. 5. Biasanya saya sampai di sekolah:
a. 30 menit sebelum pelajaran dimulai. b. 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
c. 5 menit sebelum pelajaran dimulai. d. Tepat saat bel masuk sekolah.
6. Supaya nilai ulangan baik, maka: a. Malam harinya mempersiapkan secara matang bahan ujian tersebut.
b. Malam harinya baca-baca sekilas bahan ujian tersebut. c. Tidak belajar sama sekali.
d. Esoknya waktu ujian hanya mengandalkan contekan. 7. Saya belajar di rumah dalam sehari selama: