Komponen-komponen PI Praktik Industri Keuntungan PI

b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen. c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri bekerja untuk dirinya sendiri dan untuk mengisi kebutuhan dunia kerja dalam bidang bisnis dan manajemen. d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.

C. Sistem Pendidikan Sekolah

Sistem Pendidikan di SMK adalah PSG Pendidikan Sistem Ganda yang didalamnya terdapat program pendidikan di sekolah dengan penguasaan keahlian kerja yang diperoleh melalui pengenalan langsung dengan dunia kerja, yaitu melaksanakan Praktik Industri PI, sehingga belajar siswa lebih terarah kepada bidangnya dan dapat melaksanakan keahlian yang dimiliki secara profesional.

1. Komponen-komponen PI Praktik Industri

Isi pendidikan ini mempunyai komponen: a. Komponen Pendidikan Umum normatif, dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki karakter sebagai warga negara dan bangsa Indonesia. b. Komponen Pendidikan Dasar Penunjang adaptif, dimaksudkan untuk memberikan bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi dan bekal kemapuan mengikuti perkembangan IPTEK. c. Komponen Produtif 1 Komponen teori kejuruan, dimaksudkan untuk membekali pengetahuan teknis dasar keahlian kejuruan. 2 Komponen praktik dasar profesi adalah berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan keahlian profesi. 3 Komponen keahlian profesi berupa kegiatan bekerja secara terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap profesional.

2. Keuntungan PI

a. Bagi Dunia Usaha atau Dunia Industri 1 Mengenal dan mengamati keahlian siswa PI di tempat tersebut. 2 Dapat merekrut siswa jika dibutuhkan sebagai karyawan. 3 Ikut serta dalam memajukan bidang pendidikan. 4 Siswa dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu perusahaan. b. Bagi Siswa 1 Hasil belajar siswa akan lebih bermakna karena setelah selesai sekolah, siswa mempunyai keahlian dan kemampuan secara profesional. 2 Siswa sudah siap memasuki dunia kerja. 3 Menambah kemampuan dan keterampilan praktis. 4 Mengembangkan kepribadian menjadi mantap dan mandiri. 5 Memupuk rasa tanggung jawab. 6 Meningkatkan rasa percaya diri siswa. 3. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan untuk menyusun Program Pendidikan dan Latihan yang Mengacu Pada Tamatan. a. Pemetaan Profesi Kemampuan Pemetaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi bahan kajian komponen khusus teori kejuruan, praktik dasar profesi dan praktik dasar keahlian profesi untuk masing-masing profil kemampuan tamatan. b. Pemetaan Jenis Pekerjaan Industri Pemetaan dimaksudkan untuk mengidentifikasikan jenis keterampilan kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang ada di industri atau di dunia usaha. c. Sinkronisasi Kurikulum dengan Pekerjaan Industri Dimaksudkan untuk mengidentifikasikan jenis-jenis yang ada di dunia usaha dan relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen- komponen program pendidikan yang disinkronisasikan dengan pekerjaan di industri atau di dunia usaha, terutama adalah komponen praktik keahlian profesi dan praktik dasar profesi. Khusus untuk praktik dasar profesi, sinkronisasi ini dilakukan bila industri tersebut memiliki fasilitas semacam pusat latihan. d. Penyusunan Rencana Program Pengajaran Setelah diketahui dan diterapkan bagian-bagian mana yang akan mereka pelajari di industri atau dunia usaha, maka dibuatlah rencana program di sekolah.

D. Kurikulum Sekolah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman.

0 0 139

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siwa-siswi SMK Koperasi Yogyakarta.

0 0 193

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 148

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman - USD Repository

1 1 137

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 177

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 118