10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-
kemampuan yang lain. Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang
dikatakan belajar bila diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam waktu relatif lama dan disertai usaha orang tersebut sehingga orang itu
dari tidak mampu mengerjakan menjadi mampu mengerjakan. Herman Hudojo, 1988: 1
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku,
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang tidak
disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil latihan dalam interaksi dengan lingkungan.
B. Pengertian Matematika
Dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lain matematika mempunyai karakteristik sendiri. Matematika berhubungan dengan ide-ide atau
konsep-konsep yang abstrak yang penalarannya bersifat deduktif, namun banyak orang yang menyebutkan bahwa matematika itu adalah ilmu
hitung. Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan
antar konsep yang kuat Matematika adalah ilmu yang memiliki keterkaitan antara pengalaman
belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain , dan suatu
konsep menjadi prasarat bagi konsep yang lain. Oleh karena itu siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melakukan keterkaitan
tersebut. Secara singkat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide
atau konsep-konsep abstrak yang tersususun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Hal yang demikian ini tentu saja membawa akibat
kepada bagaimana terjadinya proses belajar matematika itu. Herman Hudojo, 1988: 3
C. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika terdiri dari dua kata yaitu pembelajaran dan matematika. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta
didik serta antara peserta didik dengan peserta didik Amin Suyitno, 2004 : 2.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya.
Namun demikian,
dalam pembelajaran
pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk
mempelajari konsep matematika. selama mempelajari matematika di kelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperoleh dari penalaran deduktif
maupun induktif sering ditemukan meskipun tidak secara formal hal ini disebut dengan belajar bernalar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud
adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran.