Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan
berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika,
bidang lain, maupundalam kehidupan sehari-hari. Jadi apabila seorang guru memahami dengan baik matematika
maka seorang guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk membawa peserta didik atau siswanya agar dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Sebaliknya, apabila pemahaman guru terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan matematika
juga tidak akan maksimal seperti yang diharapkan. Selain itu, matematika cukup dikenal dengan mata pelajaran yang sulit, keabstrakan objek-objek
matematika perlu diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik atau siswa. Inilah yang
seharusnya menjadi perhatian guru matematika, dan diharapkan dapat menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses
pembelajaran.
D. Keaktifan dan Hasil Belajar
1. Keaktifan Siswa
Dalam proses belajar mengajar terjadi aktivitas guru dan siswa. Hal ini yang memotivasi siswa untuk cenderung aktif dalam belajar.
Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting yang
harus dipahami dan dikembangkan setiap guru dalam proses pembelajaran. Sehingga keaktifan siswa perlu digali dari potensi-
potensinya yang mereka aktualisasikan melalui aktivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Trinandita dalam http:ipotes.wordpress.com 2008 menyatakan bahwa, “Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses
pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru
dengan siswa maupun dengan siswa itu sendiri. Beberapa jenis aktivitas belajar menurut Dierich Oemar
Hamalik, 2004: 172 adalah a.
Kegiatan – kegiatan visual. Kegiatan ini meliputi membaca, melihat, mengamati, mendemonstrasikan, dan pameran.
b. Kegiatan-kegiatan lisan. Kegiatan ini meliputi mengemukakan
pendapat, wawancara, bertanya, diskusi, dan interupsi. c.
Kegiatan-kegiatan mendengarkan. Kegiatan ini meliputi mendengarkan pelajaran, mendengarkan diskusi-kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis. Kegiatan ini meliputi menulis cerita,
mengerjakan tes, dan menulis karangan. e.
Kegiatan-kegiatan menggambar. Kegiatan ini meliputi menggambar grafik, diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik. Kegiatan ini meliputi melakukan
percobaan, memilih alat-alat, dan membuat model.