C. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika terdiri dari dua kata yaitu pembelajaran dan matematika. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta
didik serta antara peserta didik dengan peserta didik Amin Suyitno, 2004 : 2.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya.
Namun demikian,
dalam pembelajaran
pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk
mempelajari konsep matematika. selama mempelajari matematika di kelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperoleh dari penalaran deduktif
maupun induktif sering ditemukan meskipun tidak secara formal hal ini disebut dengan belajar bernalar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud
adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran.
Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan
berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika,
bidang lain, maupundalam kehidupan sehari-hari. Jadi apabila seorang guru memahami dengan baik matematika
maka seorang guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk membawa peserta didik atau siswanya agar dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Sebaliknya, apabila pemahaman guru terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan matematika
juga tidak akan maksimal seperti yang diharapkan. Selain itu, matematika cukup dikenal dengan mata pelajaran yang sulit, keabstrakan objek-objek
matematika perlu diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik atau siswa. Inilah yang
seharusnya menjadi perhatian guru matematika, dan diharapkan dapat menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses
pembelajaran.
D. Keaktifan dan Hasil Belajar
1. Keaktifan Siswa
Dalam proses belajar mengajar terjadi aktivitas guru dan siswa. Hal ini yang memotivasi siswa untuk cenderung aktif dalam belajar.
Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting yang