mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Apabila ada soal yang belum memenuhi kriteria kevalidan maka dilakukan perbaikan soal.
3. Pelaksanaan Pre Tes
Tes tersebut diikuti oleh 30 peserta. Pre Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahamaman siswa dalam menyelesaikan
model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel.
Dari hasil pre tes ini diperoleh data mengenai siswa-siswa yang nilainya tidak memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal KKM mata
pelajaran matematika yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Selanjutnya siswa-siswa ini akan menjadi subyek dalam pembelajaran dengan
memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square.
4. Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode Think Pair Square
a. Pembelajaran I
Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square ini dilaksanakan pada tanggal 11
September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan pada pukul 07.00-08.30 atau 2 jam pelajaran dan banyak siswa yang mengikuti
pembelajaran ada oleh 30 siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.
Pada awal pembelajaran, peneliti memberikan pertanyaan- pertanyaan sebagai umpan balik terhadap apa yang telah mereka pelajari
sebelumnya bersama dengan guru untuk materi sistem persamaan linier dua variabel. Kemudian peneliti mulai menjelaskan aturan main pada
pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square seerta membagi kelompok Pair dua siswa dipasangkan dan kelompok Square dua
pasang siswa digabung menjadi satu. Kemudian peneliti memberikan soal latihan yang harus dikerjakan
siswa secara mandiri, kelompok pasangan dan dan berempat. Akan tetapi ada satu kelompok yang terdiri dari 6 siswa karena banyak siswa
berjumlah 30. Peneliti memberi 15 menit pada siswa untuk mengerjakan LKS secara individu, dilanjukan 15 menit kedua untuk berdiskusi dengan
pasangan yang telah ditentukan, dan 15 menit ketiga untuk berdiskusi dengan pasangan lain.
Selanjutnya peneliti kembali mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas untuk memahami materi mengenai menyelesaikan model
matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mereka di depan kelas. Setelah itu peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal kepada siswa dan meminta siswa untuk
mengerjakan contoh soal tersebut sebelum membahasnya. Kemudian
peneliti kembali memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada materi yang belum mereka pahami.
Gambar 4.1 Suasana kelas ketika peneliti memberi penjelasan kepada siswa
Setelah proses pembelajaran pada pertemuan pertama selesai, peneliti dan observer berdiskusi dan berefleksi mengenai kegiatan belajar
mengajar yang sudah dilaksanakan. Pada pembelajaran yang pertama, sedikit siswa yang antusias dalam mengerjakan LKS dan masih malu atau
belum terbiasa dengan presentasi atau menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas.
b. Pembelajaran II
Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yang kedua ini dilaksanakan pada
tanggal 12 September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan