Bagian Akhir Skripsi Sistematika Penulisan
harus dipahami dan dikembangkan setiap guru dalam proses pembelajaran. Sehingga keaktifan siswa perlu digali dari potensi-
potensinya yang mereka aktualisasikan melalui aktivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Trinandita dalam http:ipotes.wordpress.com 2008 menyatakan bahwa, “Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses
pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru
dengan siswa maupun dengan siswa itu sendiri. Beberapa jenis aktivitas belajar menurut Dierich Oemar
Hamalik, 2004: 172 adalah a.
Kegiatan – kegiatan visual. Kegiatan ini meliputi membaca, melihat, mengamati, mendemonstrasikan, dan pameran.
b. Kegiatan-kegiatan lisan. Kegiatan ini meliputi mengemukakan
pendapat, wawancara, bertanya, diskusi, dan interupsi. c.
Kegiatan-kegiatan mendengarkan. Kegiatan ini meliputi mendengarkan pelajaran, mendengarkan diskusi-kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis. Kegiatan ini meliputi menulis cerita,
mengerjakan tes, dan menulis karangan. e.
Kegiatan-kegiatan menggambar. Kegiatan ini meliputi menggambar grafik, diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik. Kegiatan ini meliputi melakukan
percobaan, memilih alat-alat, dan membuat model.
g. Kegiatan-kegiatan mental. Kegiatan ini meliputi mengingat,
merenungkan, dan memecahkan masalah. h.
Kegiatan-kegiatan emosional. Kegiatan ini meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran dengan model Think Pair Square
yang mengutamakan keaktifan belajar siswa di kelas, keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan guru dan siswa, dan kemandirian siswa
dalam belajar matematika. Keaktifan siswa dalam model pembelajaran Think Pair Square meliputi keaktifan siswa dalam berfikir, bertanya,
mengemukakan pendapat, menjelaskan, bertanya, merespon pendapat, dan mengerjakan latihan.