Tahap Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

peneliti kembali memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada materi yang belum mereka pahami. Gambar 4.1 Suasana kelas ketika peneliti memberi penjelasan kepada siswa Setelah proses pembelajaran pada pertemuan pertama selesai, peneliti dan observer berdiskusi dan berefleksi mengenai kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan. Pada pembelajaran yang pertama, sedikit siswa yang antusias dalam mengerjakan LKS dan masih malu atau belum terbiasa dengan presentasi atau menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas. b. Pembelajaran II Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yang kedua ini dilaksanakan pada tanggal 12 September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan pada pukul 09.15-10.00 atau 1 jam pelajaran dan banyak siswa yang mengikuti pembelajaran ada oleh 30 siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pada awal pembelajaran, peneliti langsung memposisikan siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan soal sistem persamaan linier dua variabel. Kemudian peneliti meminta siswa langsung mengerjakan LKS. Metode yang digunakan masih sama dengan metode sebelumnya, akan tetapi perbedaannya waktu mengerjakan dan soal yang diberikan pun dikurangi porsinya karena pembelajaran hanya berjalan 1 jam pelajaran. peneliti memberi 10 menit pada siswa untuk mengerjakan LKS secara individu, dilanjukan 10 menit kedua untuk berdiskusi dengan pasangan yang telah ditentukan, dan 10 menit ketiga untuk berdiskusi dengan pasangan lain. Pada pembelajaran kedua ini siswa tampak lebik aktif dan lebih antusias dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mereka bertanya dan keseriusan mereka menyerjakan soal latihan. Selanjutnya peneliti kembali mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas untuk memahami materi mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Setelah itu peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal kepada siswa dan meminta siswa untuk

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Pembelajaran PS Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

0 5 90

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE.

0 2 20

Efikasi diri dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student

0 12 254

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada pembelajaran matematika pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel kelas X SMA

0 8 261

Pembelajaran PS-Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

0 0 1

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 21

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF- KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 1 PURI MOJOKERTO

0 0 25

IDENTIFIKASI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT PADA SISWA KELAS XA TAHUN AJARAN 20122013 SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

0 1 137