Pelaksanaan Pre Tes Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode Think Pair Square

September 2013 di kelas X. Pembelajaran ini dilaksanakan pada pukul 07.00-08.30 atau 2 jam pelajaran dan banyak siswa yang mengikuti pembelajaran ada oleh 30 siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pada awal pembelajaran, peneliti memberikan pertanyaan mengenai kesulitan apa yang dihadapi siswa selama 2 kali pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square. Kemudian peneliti memberikan sedikit penjelasan tentang beberapa kesulitan yang dialami siswa dengan memberikan beberapa contoh soal. Kemudian peneliti kembali menjelaskan aturan main pada pembelajaran menggunakan metode Think Pair Square seerta membagi kelompok Pair dua siswa dipasangkan dan kelompok Square dua pasang siswa digabung menjadi satu. Kemudian peneliti meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing untuk mempermudah sirkulasi atau perpindahan siswa ke kelompoknya masing-masing kemudian peneliti langsung memberikan LKS yang harus dikerjakan siswa secara individu, berpasangan dan berkelompok. Pada pertemuan kedua ini kelompok yang telah ditentukan masih sama dengan kelompok pada saat pertemuan pertama. Peneliti memberi 15 menit pada siswa untuk mengerjakan LKS secara individu, dilanjukan 15 menit kedua untuk berdiskusi dengan pasangan yang telah ditentukan, dan 15 menit ketiga untuk berdiskusi dengan pasangan lain. Selanjutnya peneliti kembali mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas untuk memahami materi mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel. Peneliti mengajak siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Pada pertemuan yang ketiga ini, siswa lebih antusias untuk maju mengerjakan soal di depan kelas, akan tetapi beberapa siswa masih belum berani untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah siswa mempresentasikan jawaban dan memberikan pembenaran atas jawaban mereka, peneliti kembali memberikan beberapa contoh soal yang sederhana kepada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan contoh soal tersebut sebelum membahasnya mengingat masih ada sisa waktu. Kemudian peneliti kembali memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada materi yang belum mereka pahami. Gambar 4.3 Suasana siswa mempresentasikan jawaban di depan kelas Setelah proses pembelajaran pada pertemuan ketiga selesai, peneliti dan observer kembali berdiskusi dan berefleksi mengenai kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan. Pada pembelajaran yang ketiga, siswa sangat antusias seperti pada pertemuan kedua dalam mengerjakan LKS yang ketiga. Siswa saling bekerja sama untuk mengerjakan LKS dan menganalisis LKS tersebut dan sudah terbiasa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka didepan kelas.

5. Pelaksanaan Pos Tes

Pos Tes dilaksanakan pada hari Rabu 18 September 2013 jam ke-1 dan ke-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30. Tes ini diikuti oleh 30 peserta. Soal-soal yang terdapat pada tes evaluasi remedial ini merupakan soal-soal sama dengan Pre Tes hanya penempatan nomornya yang diacak. Tujuan dari pos tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel setelah mengikuti pembelajaran matematika yang memanfaatkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square untuk materi tersebut. Hasil dari pos tes ini akan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil analisis pre tes. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana metode Think Pair Square ini membantu dalam memahami materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel, yang dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam menyelesaikan soal-soal dari kedua tes tersebut. Dalam kegiatan postes ini dari pengamatan peneliti didapat informasi, sebagian besar siswa terlihat serius dalam mengerjakan postes. Dalam mengerjakan postes siswa nampak lebih tenang dibandingkan dengan ketika pretes. Pertanyaan yang membuat mereka bingung sudah berkurang. Setelah selesai mengerjakan postes peneliti segera mengolah data dan menghitung hasil dari postes tersebut.

6. Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dari objek penelitian. Dalam penelitian ini, wawancara dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square . Wawancara dilakukan dengan meminta 6 siswa untuk diwawancari oleh peneliti. Peneliti memilih keenam siswa tersebut karena siswa tersebut yang mengalami peningkatan nilai, penurunan nilai dan nilai yang tetap atau tetap tidak mengalami kenaikan atau penurunan.

B. Tabulasi Data

Adapun data-data yang akan dianalisis sebagai berikut: 1. Data Validitas Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Soal No Soal R Hitung R Tabel 32 Kesimpulan 1 0,7235 0,3606 Valid 2 0,7219 0,3606 Valid 3 0,5379 0,3606 Valid 4 0,4838 0,3606 Valid 5 0,5485 0,3606 Valid 6 0,8276 0,3606 Valid 7 0,6349 0,3606 Valid 8 0,7426 0,3606 Valid 2. Data Reliabilitas Tabel 4.3 Interprestasi Reliabilitas Besarnya nilai r Interprestasi 0.800 – 1.00 Sangat tinggi 0.600 – 0.799 Tinggi 0.400 – 0.599 Cukup 0.200 – 0.399 Rendah 0.200 Sangat rendah 3. Data Keaktifan Data aktivitas siswa diperoleh berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yang dibantu oleh 2 observer yang mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data aktivitas siswa tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini : a. Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama Tabel 4.4 Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Pertama PERTEMUAN 1 Subyek ASPEK YANG DIAMATI Frekuensi Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa1 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 2 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 4 3 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 5 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 6 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 7 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 8 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 9 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 78 T Siswa 10 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 11 3 1 3 2 3 1 2 2 1 2 2 66 T Siswa 12 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 13 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 84 ST Siswa 14 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 15 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 16 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 17 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 18 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 19 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 39 R Siswa 20 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 21 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 22 3 2 3 1 3 1 3 3 1 3 3 78 T Siswa 23 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 24 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 25 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 26 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 45 C Siswa 27 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 66 T Siswa 28 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3 84 ST Siswa 29 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C Siswa 30 3 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C 89 40 69 39 66 33 59 59 33 59 59 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah b. Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua Tabel 4.5 Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Kedua PERTEMUAN 2 Subyek ASPEK YANG DIAMATI Frekuensi Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 3 63 T Siswa 2 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 57 C PERTEMUAN 2 Subyek ASPEK YANG DIAMATI Frekuensi Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 69 T Siswa 4 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 75 T Siswa 5 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 3 57 C Siswa 6 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 7 3 1 3 1 2 1 3 3 1 2 2 66 T Siswa 8 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 9 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 10 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 60 C Siswa 11 3 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 75 T Siswa 12 3 1 3 1 3 1 3 2 1 2 2 66 T Siswa 13 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 84 ST Siswa 14 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 3 72 T Siswa 15 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 66 T Siswa 16 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 75 T Siswa 17 3 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 63 T Siswa 18 3 1 3 2 3 1 3 3 1 3 3 78 T Siswa 19 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 81 ST Siswa 20 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 21 2 3 3 2 3 1 1 2 2 3 3 75 T Siswa 22 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 2 81 ST Siswa 23 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 24 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 25 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 93 ST Siswa 26 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 27 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 81 ST Siswa 28 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 63 T Siswa 29 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 2 63 T Siswa 30 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 63 T 79 48 73 55 71 45 67 64 46 63 68 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah c. Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga Tabel 4.6 Data Keaktifan Individu Siswa Pertemuan Ketiga PERTEMUAN 3 Subyek ASPEK YANG DIAMATI Presentase Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 51 C Siswa 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 ST Siswa 3 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 2 63 T Siswa 4 2 1 2 1 3 1 3 2 1 1 2 57 C Siswa 5 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 54 C Siswa 6 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 51 C Siswa 7 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 ST PERTEMUAN 3 Subyek ASPEK YANG DIAMATI Presentase Kriteria A B C D E F G H I J K Siswa 8 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 9 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 ST Siswa 10 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 60 C Siswa 11 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 75 T Siswa 12 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 13 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 72 T Siswa 14 1 3 2 2 1 1 2 1 3 2 2 60 C Siswa 15 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 16 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 54 C Siswa 17 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 45 C Siswa 18 1 2 1 3 1 2 1 3 1 3 3 63 T Siswa 19 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 57 C Siswa 20 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 87 ST Siswa 21 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 78 T Siswa 22 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 3 63 T Siswa 23 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 90 ST Siswa 24 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 54 C Siswa 25 3 3 1 2 3 2 2 1 2 2 2 69 T Siswa 26 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 75 T Siswa 27 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 69 T Siswa 28 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 81 ST Siswa 29 3 1 2 2 3 1 3 1 1 1 1 57 T Siswa 30 3 1 2 2 1 1 3 2 3 2 2 66 T JUMLAH 75 54 69 59 71 50 73 56 53 64 71 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah d. Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama Tabel 4.7 Data Keaktifan Kelompok Pertemuan Pertama PERTEMUAN 1 Subyek ASPEK YANG DIAMATI Persentase Kriteria A B C D E F G H I J K Kelompok 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 84 ST Kelompok 2 3 3 1 2 2 3 1 2 2 2 3 72 T Kelompok 3 2 2 3 3 3 1 1 2 3 3 2 75 T Kelompok 4 1 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 72 T Kelompok 5 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 3 72 T Kelompok 6 2 2 3 1 2 3 2 3 1 3 3 75 T Kelompok 7 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 3 66 T JUMLAH 14 17 17 16 15 15 13 15 14 16 20 Keterangan: ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; C: Cukup; R: Rendah; SR: Sangat Rendah

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Pembelajaran PS Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

0 5 90

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE.

0 2 20

Efikasi diri dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student

0 12 254

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada pembelajaran matematika pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel kelas X SMA

0 8 261

Pembelajaran PS-Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

0 0 1

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 21

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF- KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 1 PURI MOJOKERTO

0 0 25

IDENTIFIKASI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT PADA SISWA KELAS XA TAHUN AJARAN 20122013 SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

0 1 137