Keaktifan Siswa Analisis Data

K Keterlibatan siswa memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok 1 Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok ≥ 3kali, diberi skor 3 2 Siswa yang intensitas memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok 1-2, diberi skor 2 3 Siswa yang tidak pernah memberi tanggapan pada saat diskusi kelompok, diberi skor 1 Dalam menganalisis kegiatan siswa dikelas pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Square berlangsung, peneliti menggunakan metode likert. Berikut tabel analisis keaktifan siswa: Tabel 3.4 Teknis Analisis Data Nama Anggota Kelompok Aspek Keaktifan Presentase A B C D E F G H I J K Jumlah Sehingga dapat disimpulkan kelompok mana yang mendapat skor rendah, sedang dan tinggi. Untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam kelompok dilakukan penskoran dengan skala 1-3, dengan keterangan sebagai berikut: menurut Linkert Tabel 3.5 Penskoran Keaktifan Siswa Skala Kriteria Skor 1 Tidak Baik 1 2 Cukup Baik 2 3 Baik 3 Tabel 3.6 Kriteria Aktivitas siswa Presentase keaktifan Kriteria Aktivitas 81 – 100 Sangat Tinggi ST 61 – 80 Tinggi TI 41- 60 Cukup C 21- 40 Rendah RD ≤ 20 Sangat Rendah SR

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Analisis hasil belajar diambil dari hasil pretes dan postes. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa dilihat dari KKM sekolah yaitu 65. Mencari nilai siswa, sebagai berikut: Nilai akhir = � � 100 � Dengan mengambil nilai rata-ratanya, dengan melakukan perhitungan sebagai berikut: X = � � Keterangan: X = Mean atau rata-rata � = Jumlah nilai semua siswa N = Jumlah siswa Mencari persentase kelulusan berdasarkan jumlah siswa lulus: Persentase ketuntasan kelas = � � ℎ � � � � � � ℎ � ℎ � � X 100

3. Wawancara

Hasil wawancara akan dianalisis secara deskriptif. Wawancara berfungsi sebagai instrument untuk menggali informasi dari subyek dalam mengevaluasi dan merefleksikan kegiatan yang telah berlangsung.

I. Validasi Instrumen

1. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal dilakukan setelah penulis melakukan uji coba terhadap instrument penelitian. Hasil uji coba akan dianalisi dengan menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: � = � − � � − � � � − � Dengan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y � = besarnya sampel = skor item nomor … = skor total = perkalian antara X dan Y = jumlah perkalian antara X dan Y = jumlah skor item soal = jumlah skor total Tabel 3.7 Kriteria Uji Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,600 ≤ 0,800 Tinggi 0,400 ≤ 0,600 Cukup 0,200 ≤ 0,400 Rendah 0,0 ≤ 0,200 Sangat Rendah Penafsiran harga koefisien dilakukan dengan membandingkan harga hasil perhitungan dengan yang ada dalam tabel harga kritik product momen sehingga dapat diketahui signifikansi tidak korelasi tersebut. Apabila hitung lebih besar atau sama dengan tabel berarti korelasi signifikan, artinya instrument tes tes valid. Sebaliknya, bila hitung lebih kecil dari tabel berarti korelasi tidak signifikan, sehingga instrumen tidak valid.

2. Reabilitas Instrumen Penelitian

Rumus yang digunakan adalah rumus Alpa sebagai berikut: 11 = − 1 1 − � � 2 � 2 Keterangan: 11 = reliabilitas tes keseluruhan = jumlah item dalam soal � 2 = varians total � � 2 = varians item … Rumus untuk varians total dan varians item � 2 = 2 − 2 � � � � 2 = 2 − 2 � � , di mana N = banyak peserta tes Interprestasi terhadap nilai 11 yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Interprestasi Reabilitas Besarnya nilai r Interprestasi 0.800 – 1.00 Sangat tinggi 0.600 – 0.799 Tinggi 0.400 – 0.599 Cukup 0.200 – 0.399 Rendah 0.200 Sangat rendah

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian di SMA Santa Maria Rembang, peneliti mempunyai langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian, yaitu:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain: a. Menghubungi pihak yang terkait, yakni Kepala Sekolah SMA Santa Maria Rembang untuk meminta ijin melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta menetapkan subyek penelitian yaitu siswa kelas X semester 1 SMA Santa Maria Rembang b. Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di kelas X SMA Santa Maria Rembang serta menyampaikan ide penelitian sehingga guru juga bisa memberikan masukan kepada peneliti. c. Meminta surat pengantar dari Universitas untuk dapat melaksanakan penelitian di SMA Santa Maria Rembang kemudian menyerahkannya ke Kepala Sekolah yang bersangkutan. d. Menyusun instrumen-instrumen penelitian Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian : 1 Mengkaji buku-buku pedoman yang akan digunakan untuk menentukan materi yang dijadikan bahan penelitian. 2 Menyusun RPP, LKS, lembar observasi, soal pre tes, soal pos tes dan lembar wawancara yang digunakan untuk kelancaran penellitian. e. Melakukan observasi di kelas yang akan digunakan untuk penelitian untuk mengetahui cara guru mengajar pada pembelajaran.

2. Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian

a. Tahap pengumpulan data 1 Penyusunan dan pelaksanaan pre tes untuk mendapat informasi sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel 2 Menganalisis pre tes siswa 3 Mengonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kepada guru mata pelajaran matematika 4 Penyusunan Lembar Kerja Siswa yang nantinya akan dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika di SMA Santa Maria Rembang b. Tahap pelaksanaan penelitian 1 Pembelajaran Matematika di kelas X. pada pembelajaran ini, peneliti dibantu oleh 2 observer yang membantu dalam observasi keaktifan siswa. 2 Siswa kelas X SMA Santa Maria mengikuti pembelajaran matematika dengan diberikan LKS sebagai panduan untuk pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square 3 Melaksanakan pos tes setelah melaksanakan proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana manfaat model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Pembelajaran PS Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

0 5 90

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE.

0 2 20

Efikasi diri dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student

0 12 254

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada pembelajaran matematika pokok bahasan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel kelas X SMA

0 8 261

Pembelajaran PS-Ekonomi Pokok Bahasan Pasar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

0 0 1

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 21

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF- KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 1 PURI MOJOKERTO

0 0 25

IDENTIFIKASI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT PADA SISWA KELAS XA TAHUN AJARAN 20122013 SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

0 1 137