sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. George Polya
dalam bukunya yang berjudul “ How To Solve It” 1975 menyarankan
metode heuristic sebagai berikut: a
Memahami Masalah. Apa yang diketahui? Apa yang ditanyakan? Apa syarat-syaratnya.
b Memecahkan Srategi.
Carilah hubungan antara yang diketahui dengan yang tidak diketahui. Apakah hal ini pernah anda ketahui.
c Melaksanakan strategi itu.
Periksa langkah demi langkah. Apakah anda tahu bahwa setiap langkah benar? Apakah anda dapat membuktikan bahwa itu benar?
d Periksa kembali hasil penyelesaian masalah.
Dapatkah anda memeriksa hasil? Dapatkah anda menggunakan hasil metode untuk masalah anda yang lain.
E. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan
berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai. Slavin, R.E. 2005:4
Pengertian lain pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan model pengelompokantim kecil,
yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
heterogen. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok akan
mempunyai ketergantungan
positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan
tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling
membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama
untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. Dari pendapat tersebut, jelas bahwa pembelajaran kooperatif
menekankan peserta didik pada perilaku bersama. Dalam bekerja sama yang bertujuan untuk saling membantu satu sama lain, menghormati
pendapat orang lain, dan selalu bekerja sama untuk menambah pengetahuannya.
Adapun ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto dalam http:wytr33.wordpress.com 2009:40 yaitu:
1. Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong siswa agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan
yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.
2. Interaksi tatap muka
Dalam pembelajaran kooperatif, interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok, sehingga mereka dapat
berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru saja. Interaksi ini, sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari
sesamanya. 3.
Akuntanbilitas individual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar
kelompok namun penilaian yang ditujukan adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil
penilaian secara individual tersebut disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota
kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil
belajar semua anggotanya, oleh karena itu tiap anggota kelompok harus bekerjasama demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok
yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok