Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

36

BAB III METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau yang disebut dengan research and development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses dalam mengembangkan dan memvaliadasi suatu prototipe produk yang dilakukan melalui serangkaian riset dengan menggunakan metode dalam suatu siklus yang melewati berbagai tahapan Ali Asrori, 2014: 105. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ada materi siklus air. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan alat peraga oleh siswa dalam memahami materi siklus air di kelas V. Selain itu, hasil dari penelitian ini hasil dari penelitian ini berupa prototipe alat peraga siklus air berbasis Metode Montessori.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian.

3.2.1 Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas V PL 4 tahun ajaran 20162017 di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Sekelompok siswa tersebut berjumlah sepuluh anak yang terdiri dari tiga siswa putra dan tujuh siswi putri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Pemilihan siswa tersebut berdasarkan hasil konsultasi kepada guru kelas. pertimbangan guru kelas memilih kesepuluh siswa tersebut berdasarkan nilai ulangan harian yang memiliki nilai tinggi, sedang dan rendah. Pemilihan kesepuluh siswa dengan memperhatikan karakteristik siswa seperti siswa yang tidak banyak bicara di kelas, siswa yang sering berbicara dengan teman pada saat pembelajaran, siswa yang pendiam, dan siswa yang sering membuat gaduh kelas.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Media pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa dalam memahami tahapan siklus air yang terjadi di bumi. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran tersebut untuk mempelajari tahapan siklus air dalam mata pelajaran IPA kelas V pada semester I. Media pembelajaran ini terdiri dari papan tiruan isi bumi syang terbuat dari papan kayu dan serbuk gergaji. Papan tahapan memuat setiap proses yang terjadi pada siklus air dan kartu siklus yang berfungsi sebagai pengendali kesalahan ketika siswa menggunakan alat peraga tersebut serta kotak kartu dan kotak papan yang berfungsi untuk menyimpan papan tahapan dan kartu siklus.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Pangudi Luhur 4 Yogyakarta yang terletak di Jalan Panembahan Senopati No.18, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat melaksanakan PPL baik kepada siswa maupun guru mata pelajaran menunjukkan hasil bahwa sekolah tersebut walau terletak di pusat kota Yogyakarta dalam penggunaan alat peraga pada pembelajaran 38 khususnya IPA khususnya masih minim. Penggunaan alat peraga yang masih minim tersebut ternyata berdampak pada nilai ulangan harian IPA pada salah satu kelas yang cukup rendah dan tidak memenuhi KKM dibandingkan kelas parallel lainnya sehingga sering diadakannya remidi. Berada pada pusat kota Yogyakarta tentunya lebih mudah untuk menemukan bahan-bahan pembuat alat peraga yang beraneka ragam.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dari bulan Juli 2016 sampai bulan April 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama sembilan bulan. Mulai dari penentuan judul penelitian, pembuatan proposal penelitian, pengambilan data, ujian akhir tugas skripsi dan revisi setelah ujian tugas skripsi.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model Borg Gall dalam Arifin, 2011: 129-132 model yang dipaparkan oleh Sugiyono Sugiyono, 2015: 407-408. Borg Gall dalam Arifin, 2011: 129-132 memerinci langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan ke dalam sepuluh langah yakni: 1 Penelitian dan pengumpulan informasi dan observasi kelas. 2 Perencanaan. 3 Pengembangan produk awal. 4 Uji lapangan produk awal. 5 Revisi produk awal. 6 Uji lapangan. 7 Revisi produk. 8 Uji pelaksanaan lapangan. 9 Revisi akhir produk. 10 Desiminasi. Borg Gall memaparkan kesepuluh langkah sebagai berikut: a. Mengumpulkan melakukan penelitian dan pengumpulan informasi dengan observasi kelas, studi literature. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 b. Perencanaan yang meliputi perumusan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian dan produk yang dihasilkan, serta kemungkinan melakukan uji terbatas. c. Pengembangan produk awal yang meliputi persiapan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan dan perangkat pembelajaran. d. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan enam hingga dua belas subjek dan menggunakan teknik teknik wawancara, observasi, dan angket yang hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya. e. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi berdasarkan hasil dari uji coba produk awal sehingga dapat menhasilkan produk yang lebih baik. f. Uji lapangan. Data kuantitatif berupa pretes dan posttes untuk mengukur ketercapain dari tujuan pembelajaran. g. Perbaikan produk berdasarkan hasil uji produk yang dilakukan sebelum diujikan kembali pada tahapan selanjutnya. h. Uji coba lapangan pada skala yang lebih luas meliputi sepuluh hingga tiga puluh sekolah yang terdiri dari empat puluh sampai 200 subyek dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan kuesioner untuk dianalisis. i. Revisi produk akhir berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. j. Desiminasi menyebarluaskan produk dan melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan dalam arifin, 2011: 129-132. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Berdasarkan kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang dipaparkan oleh Borg Gall, peneliti membandingkan model penelitian menurut Borg and Gall dan menurut Sugiyono. Menurut Sugiyono Sugiyono, 2015: 408- 422 langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari sepuluh langkah yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 uji coba pemakaian, 6 revisian produk, 7 uji coba produk, 8 revisi desain, 9 revisi produk, 10 produksi masal. Bagan 3.1 adalah langkah-langkah penelitian penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono Sugiyono,2015:409 Bagan 3. 1 Langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2015: 409 Awal dalam penelitian dan pengembangan adalah potensi dan masalah. Setelah potensi dan masalah ditemukan, maka selanjutnya yang perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Potensi dan Masalah Potensi dan Masalah Desain Produk Validasi Desain Revisi desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakain Revisi Produk Produksi Massal 41 Informasi yang telah dikumpulkan digunakan sebagai acuan dalam membuat desain produk yang dapat mengatasi masalah yang terjadi. Desain produk dibuat dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan oleh peneliti dalam pembuatannya. Rancangan produk desain produk selanjutnya divalidasi oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman pada bidangnya. Validasi desain ini merupakan kegiatan menilai apakah desain produk yang baru akan lebih efektif atau tidak. Setelah desain produk, divalidasi oleh pakar atau ahli maka peneliti mengetahui kelemahan dari produk yang dirancang tersebut selanjutnya dicoba untuk mengurangi kelemahan tersebut dengan memperbaiki desain produk. Perbaikan desain produk kemudian diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Hasil dari ujicoba pada kelompok terbatas akan menunjukkan kelemahan maupun kekuatan dari produk yang dirancang sehingga peneliti perlu melakukan revisi produk sebelum duijicobakan pada kelompok yang lebih luas. Apabila produk yang sudah melalui tahap revisi akhir dan dinyatakan efektif maka produk yang dibuat oleh peneliti dapat diproduksi secara masal Sugiyono, 2015: 409-426. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan dengan mengadopsi dan memodifikasi model penelitian dan pengembangan dari Borg Gall dalam arifin, 2011: 129-132 dan Sugiyono Sugiyono, 2015: 409-426. Penelitian ini dibatasi pada uji coba lapangan terbatas dan prototipe media pembelajaran yang telah divalidasi karena waktu yang relative singkat. Langkah penelitian dan pengembangan dimodifikasi ke dalam lima langkah, yaitu potensi dan masalah, penyususnan perencaaan, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 dan analisis kebutuhan guru dan siswa pada tahap potensi dan masalah selanjutnya penyusunan perencanaan berupa pembuatan instrumen penelitian yang digunakan pada saat penelitian. Peneliti selanjutnya mengembangkan dan membuat media pembelajaran berdasarkan karakteristik metode Montessori pada tahap pengembangan desain. Produk yang dibuat terlebih dahulu divalidasi oleh pakar atau ahli pada tahap validasi produk sebelum digunakan pada tahap uji coba terbatas. Bagan 3.2 di bawah ini merupakan bagan rancangan penelitian. Bagan 3. 2 Bagan rancangan penelitian Pengembangan bentuk awal produk Borg and Gall Arifin, 2014:113 Sugiyono, 2015: 412 Potensi dan masalah Sugiyono, 2015: 409 Penyusunan perencaaan Arifin, 2014: 114 Validasi produk Sugiyono, 2015: 414 Uji coba lapangan terbatas. Borg and Gall Arifin, 2014: 115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

3.4 Prosedur Penelitian