54 dilakukan, maka diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman observasi. Hasil
validasi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 4.1 halaman 76.
3.6.2 Pedoman Wawancara
Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah SD Pangudi Luhur Yogyakarta, guru kelas V dan siswa kelas V. Wawancara yang dilakukan
bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran IPA dari narasumber.
3.6.2.1 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Pengumpulan data melalui wawancara pertama kali ditujukan kepada Kepala sekolah SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Adapun garis besar rencana
wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3. 2 Garis BesarRencana Wawancara dengan Kepala Sekolah
No Topik Pertanyaan
1. Informasi berkaitan dengan sekolah
a. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang akademik b. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang non akademik
c. Nilai UN mata pelajaran IPA
2. Ketersediaan alat peraga di sekolah
a. Alat peraga IPA yang sudah ada di sekolah b. Perawatan alat peraga IPA di sekolah
c. Pengadaan alat peraga IPA di sekolah
3. Penggunaan alat peraga IPA dalam pembelajaran
4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan alat
peraga
3.6.2.2 Pedoman Wawancara Guru Kelas V
Wawancara kedua ditujukan kepada guru kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Teknik wawnacara yang digunakan adalah terencana-tidak
terstruktuk. Wawancara kepada guru kelas V terkait dengan ketersediaan media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, kesulitan yang dialami guru dan
55 siswa pada mata pelajaran IPA dan cara guru mengatasi kesulitan yang dihadapi.
Adapun garis besar rencana wawancara dengan guru kelas V dapat dilihat pada table 3.3.
Tabel 3. 3 Garis BesarRencana Wawancara dengan Guru Kelas V No
Topik Pertanyaan 1.
Ketersediaan alat peraga di kelas a. Alat peraga IPA yang dimiliki oleh kelas
b. Pengadaan alat peraga IPA oleh guru 2.
Penggunaan alat peraga IPA dalam pembelajaran 3.
Kesulitan yang
dialami guru
dalam menyampaikan
materi pembelajaran IPA
4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut
3.6.2.3 Wawancara Siswa Kelas V
Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Wawancara yang dilakukan terkait dengan penggunaan alat
peraga dan kesulitan belajar yang dialami dalam pelajaran IPA. Jenis wawancara yang digunakan adalah terencana-tidak terstruktur. Adapun garis besarrencana
wawancara dengan siswa kelas V dapat dilihat pada table 3.4 Tabel 3. 4 Garis besarrencana wawancara dengan Siswa
No Topik Pertanyaan
1. Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi
2. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA
3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti terlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli metode Montessori. Instrumen
terlebih dahulu divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama penelitian. Uji validitas yang digunakan pada instrumen nontes
56 adalah validasi konstrak. Validasi konstrak mengacu sejauh mana suatu instrumen
mengukur konsep dari sebuah teori Widoyoko, 2009: 145, oleh karena itu pedoman wawancara yang digunakan divalidasi terlebih dahulu oleh para ahli.
Melalui validasi konstrak yang dilakukan para ahli, maka diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman wawancara. Hasil validasi pedoman wawancara kepala
sekolah dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 79. Hasil validasi pedoman wawancara guru kelas dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 81. Hasil validasi
pedoman wawancara dengan siswa kelas V dapat dilihat pada tabel 4.7 halaman 83.
3.6.3 Kuesioner