Pengembangan Bentuk Awal Produk Validasi Produk Uji Coba Lapangan Terbatas

47 soal yang valid sebagai soal pretest dan postest. Kemudian peneliti melakukan uji keterbacaan soal kepada siswa SD setara. Berdasarkan hasil uji keterbacaan tersebut, peneliti melakukan revisi pada instrumen tes apabila masih ada kekurangan. Peneliti juga menyusun instrumen kuesioner validasi produk dan instrumen tanggapan mengenai media pembelajaran untuk siswa. Kuesioner validasi produk dan tanggapan mengenai media pembelajaran terlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA, ahli metode Montessori dan guru SD setara sebelum digunakan. Validasi ini bertujuan untuk menilai penggunaan bahasa dan kesesuian pertanyaan yang digunakan pada kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil validasi, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan pada kuesioner. Instrumen juga diujikann kepada siswa SD setara untuk menguji keterbacaan dari kuesioner tersebut. Dengan uji keterbacaan ini, peneliti dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap kalimat yang digunakan dalam kuesioner tersebut. Hasil dari uji keterbacaan instrumen SD setara digunakan sebagai dasar dalam melakukan revisi apabila terdapat kekurangan. Setelah melakukan revisi, maka instrumen uji keterbacaan untuk siswa siap untuk digunakan.

3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk

Tahapan ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal produk. Peneliti membuat media pembelajaran berdasarkan desain yang telah dirancang. Desain media pembelajaran yang dikembangkan dengan memperhatikan lima ciri media pembelajaran berbasis Metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual. Peneliti kemudian mengumpulkan bahan-bahan pembuatan media pembelajaran. Selain 48 itu, peneliti juga membuat album media pembelajaran dengan tujuan sebagai pedoman penggunaan media pembelajaran yang telah dibuat. Setelah selesai maka diperoleh prototipe media pembelajaran yang siap divalidasi.

3.4.4 Validasi Produk

Tahapan keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Media pembelajaran dan album yang telah selesai dibuat kemudian divalidasi oleh para ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli metode Montessori. Validasi produk ini dilakukan untuk menilai media pembelajaran yang telah dikembangkan sebelum diuji cobakan secara terbatas. Setelah divalidasi, peneliti melakukan analisis mengenai kualitas media pembelajaran berdasarkan validasi dari para ahli. Pada tahap ini, maka diperoleh prototipe berupa media pembelajaran dan album media pembelajaran yang siap digunakan pada uji coba terbatas.

3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas

Tahapan kelima pada penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Produk yang telah dibuat kemudian diujikan kepada 10 siswa SD penelitian. Kesepuluh siswa tersebut diberikan pretest dan postest untuk mengetahui perubahan yang terjadi sebelum dan setelah penggunaan media pembelajaran. Pretest diberikan kepada siswa sebelum menggunakan media pembelajaran sedangkan postest diberikan kepada siswa setelah siswa menggunakan media pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai pembanding sebelum menggunakan media pembelajaran dan sesudah menggunakan media pembelajaran maka akan terlihat perubahan atau tidak. Pada tahapan ini pula, guru dan siswa memberikan tanggapan mengenai media pembelajaran yang telah dikembangkan. 49 Berdasarkan validasi produk pada tahap keempat dan uji coba lapangan terbatas pada tahap kelima maka, peneliti melakukan revisi terakhir pada produk. Penelitian ini dimodifikasi ke dalam lima tahap yang pada tahap akhir menghasilkan sebuah prototipe. Dengan dilakukannya revisi produk pada tahap akhir, maka terciptalah prototipe media pembelajaran IPA SD materi siklus air berbasis metode Montessori.

3.5 Pengumpulan Data