Observasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

74 memaksimalkan potensi yang ada dengan membuat media pembelajaran yang memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner analisis kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa terhadap media pembelajaran. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru dan siswa yang selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain media pembelajaran guna mengatasi masalah yang terjadi. Berikut ini merupakan penjabaran dari subbab identifikasi masalah dan analisis kebutuhan.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini, identifikasi masalah yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Identifikasi masalah yang dilakukan terkait dengan kesulitan belajar yang dialami siswa. Hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan dikaji dengan menggunakan triangulasi data.

a. Observasi

Peneliti melaksanakan observasi pada tanggal 2 September 2016 saat pembelajaran IPA di kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Kegiatan observasi yang dilaksanakan terkait dengan kesulitan yang dialami siswa dan guru pada pembelajaran IPA, ketersediaan media pembelajaran dan penggunaanya serta cara guru mengajar. Kisi-kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman 53. Sebelum digunakan, kisi-kisi pedoman observasi telah divalidasi oleh para ahli. Validasi yang digunakan untuk memvalidasi instrumen kisi-kisi pedoman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 observasi adalah validasi konstruk. Hasil validasi kisi-kisi pedoman observasi oleh para ahli disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4. 1 Hasil Validasi Pedoman Observasi oleh Ahli Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 Ahli I 3 4 4 4 4 4 4 4 31 3,875 Ahli II 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4,00 Rerata 33 3,93 Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh para ahli maka diperoleh rerata 3,93. Apabila rerata pada tabel 4.1 dibandingkan dengan tabel 3.17 pada halaman 71, rerata tersebut memiliki nilai diatas 2,50 sehingga masuk ke dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, instrumen kisi-kisi pedoman observasi layak dan valid untuk digunakan pada penelitian ini. Pada saat melakukan validasi kisi-kisi pedoman observasi, para ahli tidak memberikan komentar sehingga peneliti tidak melakukan revisi pada instrumen. Setelah dinyatakan valid, peneliti kemudian menggunakan kisi-kisi pedoman observasi untuk melakukan observasi di kelas V PL 4 SD Pangudi Luhur Yogyakarta pada tanggal 2 September 2016. Observasi yang dilaksanakan terkait dengan pembelajaran IPA dan ketersediaan media pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Hasil obervasi yang telah dilaksanakan peneliti dapat dilihat pada lampiran 1.2 dan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Tabel 4. 2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA Objek yang diamati Jawaban Catatan Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPA. Tidak Tidak terdapat alat peraga. Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Tidak Tidak terdapat alat peraga. Guru menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA. Tidak Guru belum menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran IPA. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada pembelajaran IPA pada saat peneliti melaksanakan observasi. Guru membagikan lembaran fotocopy mengenai materi yang akan dipelajari pada hari itu. Lalu siswa diminta membaca lembaran materi dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari. Guru menguasai cara menggunakan media pembelajaran. Tidak Guru tidak menggunakan media pembelajaran pada saat pembelajaran IPA. Guru menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran IPA kepada siswa. Tidak Guru tidak menggunakan media pembelajaran pada saat pembelajaran IPA. Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri. Tidak Siswa tidak menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Siswa membaca materi pada lembar materi yang diberikan guru, siswa mendengarkan guru dalam menjelaskan materi dengan metode ceramah, siswa menjawab pertanyaan pada saat tanya jawab pada pembelajaran IPA. Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti pembelajaran IPA di kelas. Ya Beberapa siswa terlihat mengalami kesulitan pada saat pembelajaran IPA. Hal ini terlihat pada saat guru memberi pertanyaan, beberapa siswa tidak mampu menjawab secara lisan atau menjawab kurang tepat. Siswa mengalami kesulitan ketika Ya Ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab ketika diberin pertanyaan lisan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 mengerjakan soal IPA. oleh guru. Dan ada beberapa siswa yang terlihat tidak bisa mengerjakan soal pada saat dibagi soal tertulis oleh guru. Mereka terlihat binggung dan tidak mengerjakan beberapa nomor. Sampai waktu yang ditentukan telah habis ada beberapa siswa yang belum selesai dalam mengerjakan soal. Berdasarkan hasil obesrvasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti, dapat dilihat bahwa penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran IPA di kelas V PL 4 SD Pangudi Luhur Yogyakarta masih terbatas. Hal ini nampak selama pembelajaran berlangsung, guru belum menggunakan media pembelajaran. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung mengacu pada buku cetak dan lembaran materi yang dibagikan oleh siswa untuk menyampaikan materi. Guru membagikan lembar materi kepada siswa, lalu ditempel pada buku pelajaran IPA. Siswa diminta untuk membaca materi yang telah dibagikan, lalu guru melakukan tanya jawab secara lisan. Pada saat melakukan observasi, peneliti juga menemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPA seperti tidak mampu menjawab soal yang disampaikan guru secara lisan atau kurang tepat dalam menjawab soal. Begitu juga dalam mengerjakan soal, beberapa siswa terlihat kebingungan dalam menjawab soal dengan tidak mengisi beberapa nomor soal. Beberapa anak juga tidak selesai dalam mengerjakan soal saat waktu mengerjakan telah selesai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran di kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta belum optimal. 78

b. Wawancara