19 c.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori-teori belajar dan prinsip-prinsip psikologi dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan
penguatan. d.
Sikap positif siswa mengenai apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli mengenai manfaat media pembelajaran,
maka peneliti
menyimpulkan beberapa
manfaat media
pembelajaran terhadap guru, siswa maupun proses pembelajaran yaitu 1 media pembelajaran menarik minat dan keingintahuan siswa sehingga menjaga siswa
untuk tetap memperhatikan 2 media pembelajaran membantu siswa mempermudah memahami materi yang abstrak menjadi lebih nyata. 3
meningkatkan dan menggali kreatifitas guru dalam menciptakan berbagai media pembelajaran dalam berbagai materi 4 pemebalajaran lebih menarik, sehingga
siswa tidak dalam tekanan ketika mengikuti pembelajaran.
2.1.2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran
Terdapat banyak sekali media pembelajaran yang dapat digunakan, untuk memudahkan,
Karwati mengklasifikasikan
media pembelajaran
untuk
menyederhanakan pengelompokan media pembelajaran. Berikut merupakan
klasifikasi media pembelajaran : a.
Media Visual Media visual adalah media yang penyampaian pesannya terfokus melalui
indera penglihatan. Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan projected visual, dan media yang tidak dapat
diproyeksikan non-projected visual. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 1. Media visual Diproyeksikan Projected Visual
Media ini pada dasarnya merupakan media menggunakan alat proyeksi projector sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar screen.
Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam dan media proyeksi gerek. Beberapa alat yang masuk kedalam media proyeksi
diam seperti Opaque Projection, Overhead Projection, Slide Projection. Media proyeksi bergerak seperti filmstrips dan film
projection. 2. Media Visual Tidak Diproyeksikan Non Projected Visual
Jenis media visual ini adalah gambar fotografik dan media grafis yang meliputi sketsa, gambar, grafik, bagan, poster. Kartun dan karikatur.
b. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar. c.
Media Audio Visual Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau
biasa disebut dengan media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio-visual maka penyaji materi pembelajaran bagi peserta didik semakin
lengkap dan optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 d.
Media Cetak Jenis-jenis media cetak anatara lain :
1. Buku pelajaran Buku pelajaran disebut juga buku teks. Buku pelajaran adalah suatu
kumpulan bahan pelajaran yang disusun secara sistematis dengan berpedoman kepada kaidah-kaidah keilmiahan.
2. Surat Kabar dan Majalah Surat kabar dan majalah merupakan media komunikasi masa dalam
bentuk cetakyang beisi informasi actual tentang peristiwa tertentu. 3. Ensiklopedi
Ensiklopedi disebut juga dengan kamus besar yang memuat berbagai istilah ilmu pengetahuan terbaru. Ensiklopedi merupakan sumber
bacaan penunjuang. 4. Buku Suplemen
Buku ini berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi peserta didik, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun tidak.
5. Pengajaran berprogram Media ini merupakan salah satu sistem penyampaian pengajaran
dengan media cetak yag memungkinkan siswa belajar secara individu sesuai dengan kemapuan dan kesempatan belajarnya serta memperoleh
hasil sesuai dengan kemampuannya juga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 e.
Media Model Media model adalah media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari
beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, atau objek yang tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas
dan sulit dipelajari wujud aslinya. f.
Media realita Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang
berfungsi memberikan pengalaman langsung direct experience kepada peserta didik. Realita ini merupakan benda yang sesungguhnya seperti
mata uang, tumbuhan, g.
Belajar Benda Sebenarnya melalui Specimen Specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang
digunakan sebagai contoh. Namun ada juga benda asli tidak alami atau benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya
oleh manusia. Contoh specimen benda yang masih hidup akuarium, terrarium, kebun binatang. Contoh specimen benda yang sudah mati
herbarium, awetan dalam botol. h.
Komputer Komputer merupakan produk yang dihasilkan perkembangan jaman
modern. Saat ini computer mendapat perhatian besar karena kemampuannya untuk mempermudah proses pembelajaran yang
dibutuhkan oleh peserta didik terlebih lagi ditambahkan dengan teknologi dan jaringan internet.
23 i.
Multimedia Seiring dengan perkembangaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
penggunaan media baik yang bersifat visual, audio, audia-visual, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara
bersama-sama atau serempak melalui satu alat yaitu multimedia. j.
Internet Pembelajaran melalui internet saat ini menjadi focus perhatian para ahli
pendidikan. Konsep pembelajaran dengan memanfaatkan internet disebut juga pembelajaran berbasis ICT atau disebut juga dengan e-learning. E-
learning merupakan jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampainya materi pembelajaran kepada peserta didik melalui internet.
Berdasarkan pemaparan beberapa ahli mengenai klasifikasi media pembelajaran, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran siklus air
berbasis metode Montessori termasuk pada klasifikasi media model. Hal tersebut dikarenakan, media yang dibuat berdasarkan bentuk nyatanya yaitu papan siklus
air.
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori 2.1.3.1. Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori
Media pembelajaran Montessori mempunyai 4 ciri khusus Montessori, 2002:171-175.
a. Menarik. Media pembelajaran Montessori dirancang semenarik mungkin mulai dari segi warna, bentuk, dan sebagainya agar dapat menambah minat
siswa dalam belajar. Pewarnaan, media yang menarik dapat mengaktifkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 sensorial anak dalam menyentuh, meraba, bahkan mendengarkan bunyi
yang ditimbulkan oleh media pembelajaran Montessori, 2002:174. b. Bergradasi. Media pembelajaran Montessori mempunyai gradasi
rangsangan warna, bentuk, maupun usia anak. Media pembelajaran Montessori tidak hanya bergradasi dalam arti dapat melibatkan sebanyak
mungkin penggunaan panca indera, tetapi juga pada gradasi penggunaaan untuk berbagai usia perkembangan anak maupun materi yang dapat
diperoleh dari media pembelajaran yang sama Montessori, 2002:174. Gradasi warna dapat diperkenalkan dengan menggunakan kotak warna
yang memiliki beberapa warna, misalnya warna biru tua hingga biru muda. Gradasi ukuran tinggi ke rendah dapat diperkenalkan dengan
menggunakan media pembelajaran Montessori Montessori, 2002:175. c. Auto-correction. Media pembelajaran Montessori mempunyai pengendali
kesalahan pada setiap media pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut bertujuan agar anak dapat mengetahui secara mandiri benar atau salah
aktivitas yang dilakukannya tanpa ada orang lain yang mengoreksi. Montessori, 2002:171.
d. Auto-education. Media
pembelajaran Montessori
dibuat untuk
menumbuhkan kemandirian anak serta pengembangan kemampuan secara mandiri tanpa ada campur tangan dari orang dewasa. Lingkungan belajar
dirancang sedemikan rupa agar tidak ada orang dewasa yang mengintervensi hal-hal yang dilakukan anak. Hal tersebut dikarenakan
setiap alat sudah mempunyai pengendali kesalahan Montessori, 2002:172-173.
25 e. Kontekstual. Peneliti menambahkan satu ciri tambahan yaitu kontekstual.
Montessori meyakini bahwa belajar hendaknya juga disesuaikan dengan konteks Lillard, 2005:32. Oleh karena itu, Montessori menyediakan
peralatan untuk belajar anak dengan memanfaatkan benda yang ada di lingkungan sekitar anak. Dengan demikian, anak mengalami sendiri
tentang apa yang ada di lingkungan sekitarnya, bukan karena orang lain Hainstock, 1997:83.
Dari 5 ciri khas media pembelajaran Montessori yang telah dipaparkan, disimpulkan bahwa 5 ciri khas tersebut dapat dijadikan sebagai syarat atau acuan
dalam pembuatan media pembelajaran berbasis Metode Montessori.
2.1.3.1 Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori