Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

F. Kerangka Berpikir

Materi sistem imun pada kelas XI MIA merupakan materi yang terletak di akhir semester genap. Minat belajar terkait materi sistem imun di kelas XI MIA masih tergolong kurang, hal ini dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang pula. Materi sistem imun dengan menggunakan kurikulum 2013 terdapat pada kompetensi dasar 3.14 mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip –prinsip sistem imun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh, serta kompetensi dasar 4.16 menyajikan data jenis-jenis imunisasi aktif dan pasif dan jenis penyakit yang dikendalikannya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar tersebut maka dibutuhkan metode pembelajaran yang cocok sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa khususnya pada materi sistem imun. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas, metode pembelajaran Two Stay Two Stray cocok digunakan dalam proses belajar mengajar dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan salah satu metode dalam pendekatan Cooperative Learning, di mana empat orang siswa akan berkumpul dalam kelompok untuk mendiskusikan suatu permasalahan terkait dengan materi pembelajaran yaitu sistem imun. Kemudian dua orang dari mereka akan bertamu ke kelompok lain untuk mendengarkan penjelasan mengenai hasil diskusi. Sedangkan dua orang lainnya akan mensharingkan hasil diskusinya kepada tamu yang akan berkunjung. Setelah itu, mereka kembali ke kelompok asal untuk mensharingkan hasil dari kelompok yang dikunjungi. Dalam pelaksanaan metode ini, secara tidak langsung mengarahkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar atau diskusi. Selain itu dengan metode ini siswa tidak hanya belajar dan menerima dari apa yang telah disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan siswa bisa juga belajar dari siswa lainnya dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk mengajarkan kepada siswa yang belum paham bahkan kepada kelompok lainnya. Sehingga akan lebih banyak lagi ilmu yang siswa informasikan ke siswa lainnya. v p Penelitian yang dilakukan oleh Ruhama 2012 tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012”. Hasil penelitian aktivitas siklus I 68.85 meningkat 95 pada siklus II. pre test siklus I 57,22 meningkat 76,14 pada siklus II. Posttes siklus I 79,9 menjadi 86,17 pada siklus II Penelitian lain yang dilakukan oleh Mahyuni 2013 tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Selemadeg Ditinjau dari Gaya Berpikir”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray memiliki nilai rata-rata 62,5 sedangkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 55,125. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan, yang dilakukan oleh Susilomurti 2014 dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajarpada materi sistem reproduksi kelas XI IPA adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari 95,65 kategori tinggi dan 4,35 kategori sedang pada siklus I meningkat 100 pada kategori tinggi, ketercapaian KKM dari 13,04 menjadi 60,86 pada siklus II serta nilai rata-rata dari 65,22 menjadi 78,26. Minat dan hasil belajar siswa meningkat Dilakukan tindakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa yaitu menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS. Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat, menarik minat siswa, mengaktifkan siswa sehingga hasil belajar meningkat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Yogyakarta: - Minat dan hasil belajar siswa rendah dan 64,52 siswa belum mencapai KKM 75. - Guru masih menggunakan metode ceramah, dan minat siswa dalam mempelajari materi sistem imun masih rendah. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

G. Hipotesa Tindakan

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi hewan invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

9 31 313

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

0 0 267