Minat Siswa terhadap Pembelajaran

perhitungan lihat lampiran 30 terdapat pada aspek diskusi kelas yaitu mendengarkan kelompok lain yang sedang presentasi. Secara keseluruhan penilaian terhadap aspek-aspek yang telah dibuat dalam lembar observasi untuk mengukur sikap siswa selama proses pembelajaran sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan pada grafik, prosentase siswa dengan kategori tinggi mencapai 44,44 dan kategori sedang 55,56 pada siklus I meningkat pada siklus II dengan kategori tinggi sebesar 88,89 dan kategori sedang 11,11. Siswa-siswi bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dalam proses pembelajaran.

3. Minat Siswa terhadap Pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa pada materi sistem imun dan minat siswa terhadap metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS. Minat diukur melalui pemberian kuesioner kepada siswa tentang materi dan metode yang digunakan. Gambar 4.12 Grafik Minat Siswa 40,74 59,26 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Minat Siswa Tinggi Sedang Rendah Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Minat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, hal ini diperkuat oleh Hamalik 2007 bahwa kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Namun dalam penelitian yang telah dilakukan, minat tidak sepenuhnya meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena faktor yang mempengaruhi minat diantaranya faktor internal dan eksternal siswa. Faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap pembelajaran yaitu materi dan metode. Materi yang sulit dan banyak menggunakan bahasa asing atau ilmiah dapat menyebabkan siswa malas untuk memperlajari materi tersebut. Materi sistem imun merupakan materi yang membutuhkan pemahaman yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa aspek kognitif terkait nilai rata-rata yang kurang. Selain itu metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS baru diterapkan di kelas. Berdasarkan gambar 4.12, minat siswa selama proses pembelajaran dengan kategori tinggi sebesar 40,74, kategori sedang sebesar 59,26 dan kategori rendah sebesar 0. Minat dengan kategori tinggi lebih kecil daripada minat dengan kategori sedang ini membutikan bahw siswa mempunyai ketertarikan dan keinginan dalam belajar biologi yang cukup atau dengan kategori sedang. Hal ini belum mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu 80 minat siswa tinggi.

4. Faktor-Faktor Pendukung Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi hewan invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

9 31 313

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

0 0 267