Deskripsi Siklus II DESKRIPSI PENELITIAN

membagi kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan serta menentukan siswa yang bertugas sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan planning Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti melakukan perbaikan dari siklus I. Pada pembentukan kelompok di siklus II berbeda dari siklus I. Pada pembentukan kelompok di siklus II berdasarkan hasil posttes pada siklus I. Selain itu, peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran berupa RPP siklus II, Lembar Kerja 3 dan 4, handout, PPT dan instrumen pengumpulan data berupa soal-soal posttes 2, lembar observasi aspek afektif siswa dan lembar kuesioner minat siswa yang dibagikan di akhir siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan acting Pelaksanaan tindakan acting pada siklus II dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Materi pada siklus II membahas tentang imunitas humoral dan seluler, faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh, gangguan sistem pertahanan tubuh dan cara pencegahan yang ditimbulkan akibat gangguan sistem pertahanan tubuh. Pelaksanaan tindakan siklus II pada setiap pertemuannya akan diuraikan sebagai berikut: 1 Pertemuan 1 Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015 pukul 09.30 – 11.00 WIB yang diikuti oleh 30 siswa. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti menyiapkan kondisi belajar siswa. Di siklus II pertemuan 1 dimulai dengan menunjukkan gambar orang yang sedang berolahraga dan menanyakan kepada siswa “mengapa olahraga dapat meningkatkan kekebalan tubuh seseorang?”. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan 1 siklus II. Peneliti membagi siswa ke dalam 8 kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa dan membagi Lembar Kerja 3 dan 4 serta handout. Peneliti menjelaskan kembali metode yang digunakan dalam pembelajaran kepada siswa. Penerapan metode Two Stay Two Stray TSTS membutuhkan 2 siswa yang berperan sebagai tamu yang bertugas untuk mencari jawaban dari masing- masing kelompok dan 2 siswa yang berperan sebagai tuan rumah yang bertugas untuk menjelaskan jawaban kepada tamu kelompok lain yang datang. Selain kelompok, pemilihan tamu dan tuan rumah juga ditentukan oleh peneliti dari hasil refleksi siklus I. Siswa mengerjakan Lembar Kerja dengan cara mereka sendiri, ada yang menggunaan handphone untuk mencari jawaban melalui internet, ada juga yang membaca referensi lain seperti buku maupun handout yang telah dibagikan oleh peneliti. Siswa mengerjakan Lembar Kerja dengan serius namun ada beberapa siswa juga yang mengerjakan sambil bercanda dengan teman kelompok lain. Gambar 4.6. Siswa mengerjakan Lembar Kerja. Siswa meminta tambahan waktu kepada peneliti sehingga pada pertemuan 1 siklus II ini hanya cukup untuk mengerjakan LKS 3 dan 4 serta hanya beberapa menit saja siswa melakukan kegiatan bertamu. Kelompok yang belum bertamu ke kelompok lain dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Karena bel pelajaran telah berbunyi, pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dan peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya diadakan posttes 2. 2 Pertemuan 2 Pertemuan 2 pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Mei 2015 pukul 10.15 – 11.45. Sebelum memulai pelajaran, peneliti menyapa dan menyiapkan kondisi siswa serta mengkoordinir siswa untuk melanjutkan kegiatan bertamu yang tertunda. Gambar 4.7. Siswa sedang bertamu ke kelompok lain. Setelah bertamu, kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Presentasi berjalan dengan baik dan semua kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusinya. Saat kegiatan diskusi berlangsung, ada yang memperhatikan dan ada pula yang berbicara dengan teman lainnya. Sehingga sedikit siswa yang menanggapi presentasi kelompok. Gambar 4.8. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti mengkoordinasi siswa untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing dan mengajak siswa untuk merefleksikan serta merangkum proses belajar selama 2 pertemuan. Peneliti juga memberikan waktu untuk membaca sekitar 5-10 menit sebelum memulai posttes 2. Gambar 4.9. Siswa mengerjakan soal posttes 2. c. Observasi observing Observasi atau pengamatan sama halnya pada siklus I. Pengamatan atau observasi ini bertujuan untuk mengetahui atau menilai sikap afektif siswa dalam proses pembelajaran mulai dari pembukaan pembelajaran, kegiatan diskusi kelompok penerapan metode Two Stay Two StrayTSTS maupun kelas presentasi dan penutup pembelajaran. Hasil pengamatan atau observasi yang dijadikan penilaian yaitu hasil observasi di akhir siklus. d. Refleksi reflecting Pelaksanaan siklus II sudah lebih baik dari sikus I, namun masih ada beberapa hasil yang perlu diperbaiki yaitu antara lain: 1 Selama proses belajar mengajar, peneliti sudah melakukan perbaikan dari siklus sebelumnya dengan cukup baik, namun masih ada saja siswa yang ribut dan berbicara selama proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan topik. 2 Hasil belajar siswa aspek kognitif maupun aspek afektif mengalami peningkatan pada akhir siklus II. Namun hasil belajar aspek kognitif terkait rata-rata siswa yang tidak sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah dibuat. Seharusnya dapat dilanjutkan siklus ketiga, namun waktu yang diberikan sekolah terbatas. 3 Minat yang diukur dengan kuesioner yang dibagikan pada akhir siklus II belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Hasil yang diperoleh minat siswa dengan kategori tinggi hanya sebesar 40,74 sedangkan minat siswa dengan kategori sedang sebesar 59,26. Hal ini dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran sedang.

B. HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi hewan invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

9 31 313

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

0 0 267