Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif

dalam pembelajaran materi sistem imun dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS cukup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan dari kuesioner siswa dengan kategori tinggi sebesar 40,74 dan sedang sebesar 59,26. Selain itu faktor ekternal yang menyebabkan hasil belajar yaitu waktu yang digunakan dalam mengerjakan soal posttes sedikit, karena tersita saat mengerjakan Lembar Kerja dan melaksanakan kegiatan bertamu. Selain waktu, materi sistem imun merupakan materi yang cukup sulit menurut siswa, karena materi sistem imun menggunakan bahasa asing atau bahasa ilmiah. Saat melakukan kegiatan bertamu, siswa cenderung tidak bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Sehingga pada saat mengerjakan soal posttes yang pertanyaannya hampir sama dengan yang ada di Lembar Kerja, ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab.

2. Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif

Penilaian hasil belajar siswa aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi atau pengamatan rekan mahasiswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian yang digunakan yaitu penilaian di akhir siklus. Gambar 4.11. Grafik Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II Menurut taksonomi Krathwol dalam Mardapi 2008 hasil belajar aspek afektif siswa berkaitan dengan sikap dan nilai. Sikap tidak dapat diukur dengan tes tertulis, namun dapat diukur dengan pengamatan atau observasi yang dibuat berdasarkan aspek-aspek yang akan diamati pada lembar observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspek- aspek yang diamati dalam lembar observasi yaitu pembukaan menyiapkan alat tulis, penjelasan guru mendengarkan, mencatat dan merespon, penerapan metode TSTS menjelaskan hasil diskusi, mencatat hasil diskusi, bertanya, diskusi kelas mempresentasikan, mendengarkan, menanggapi dan penutup merangkum dan merefleksikan. Berdasarkan aspek-aspek yang telah dibuat dalam lembar observasi, aspek tertinggi dalam perhitungan lihat lampiran 29 terdapat pada aspek diskusi kelompok saat pengamatan di siklus I. Saat mengerjakan Lembar Kerja yang diberikan oleh peneliti, siswa maupun kelompok bertanggungjawab menjalankan tugas yaitu mengejakan Lembar Kerja dengan baik. Sedangkan pada siklus II aspek tertinggi dalam 44,44 88,89 55,56 11,11 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 siklus I siklus II Tinggi Sedang Rendah perhitungan lihat lampiran 30 terdapat pada aspek diskusi kelas yaitu mendengarkan kelompok lain yang sedang presentasi. Secara keseluruhan penilaian terhadap aspek-aspek yang telah dibuat dalam lembar observasi untuk mengukur sikap siswa selama proses pembelajaran sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan pada grafik, prosentase siswa dengan kategori tinggi mencapai 44,44 dan kategori sedang 55,56 pada siklus I meningkat pada siklus II dengan kategori tinggi sebesar 88,89 dan kategori sedang 11,11. Siswa-siswi bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dalam proses pembelajaran.

3. Minat Siswa terhadap Pembelajaran

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi hewan invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

9 31 313

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

0 0 267