E. Validitas Instrumen
Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Oleh karena itu validitas
merupakan fundamen paling dasar dalam mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Proses validasi meliputi pengumpulan bukti-bukti untuk
menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor seperti yang direncanakan Mardapi, 2008.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun validitas instrumen pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Penyusunan kisi-kisi dan lembar instrumen
Pada tahap ini peneliti membuat kisi-kisi instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data selama proses pembelajaran yang
dibutuhkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes dan
non tes. 2.
Validasi pakar expert judgement Setelah kisi-kisi instrumen dan lembar instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian disusun, langkah berikutnya dilanjutkan dengan validasi kepada para ahlipakar expert judgement. Pakarahli
yang dilibatkan dalam validasi instrumen penelitian ini meliputi dosen pembimbing skripsi dan guru pembimbing Biologi di sekolah yang
dijadikan sebagai tempat penelitian.
3. Revisi dan Pengujian
Setelah melakukan validasi dengan dosen pembimbing skripsi dan guru pembimbing di sekolah, peneliti melakukan revisi jika ada hal-hal
yang perlu diperbaiki. Setelah melakukan revisi dan telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi maupun guru pembimbing di sekolah,
instrumen tersebut dapat dilakukan pengujian ke siswa. Sesuai dengan langkah-langkah dalam penyusunan validitas di atas,
bentuk validitas yang sesuai dengan penelitian ini adalah validitas isi content validity dan validitas konstruk construct validity.
a. Validitas isi content validity
Validitas isi content validity sering dinamakan validitas kurikulum yang mengandung bahwa suatu alat ukur dipandang valid
apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan validitas adalah dengan mengkaji isi
tes itu Surapranata, 2006. Validitas isi ditentukan dengan melihat apakah soal-soal yang
digunakan telah menunjukkan sampel atribut yang diukur. Dengan demikian menurut Guion dalam Surapranata 2006, validitas isi sangat
bergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes.
b. Validitas konstruk construct validity
Menurut Surapranata 2006 validitas konstruk construct validity mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah
cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya
mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam kompetensi inti, kompetensi dasar maupun indikator. Konstruksi yang dimaksud pada
validitas ini bukanlah merupakan konstruksi seperti bangunan atau susunan, tetapi berupa rekaan psikologis yang berkaitan dengan aspek-
aspek ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi.
F. Teknik Analisis Data