Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

kelompok yang memperoleh skor rata-rata tertinggi. Setelah itu, guru memberikan lembar kuesioner untuk mengetahui minat siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS pada materi sistem imun. c. Observasi observing Pada tahap observasi siklus II masih sama seperti pada tahap observasi di siklus I. Observasi dilakukan oleh peneliti, guru pengamat dan observer. d. Refleksi reflecting Pada tahap refleksi di siklus II, menjadi tahap terakhir dalam proses pembelajaran. Hal ini merupakan tahap di mana hasil lembar observasi, hasil posttes pada siklus I dan silkus II dianalisis dan ditarik kesimpulan apakah metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II minat dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Prambanan dapat memenuhi target indikator keberhasilan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat untuk memperoleh informasi atau hasil yang dibutuhkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam penelitian. Terdapat dua macam instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran a. Silabus Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kunandar 2013, silabus paling sedikit memuat: 1 identitas mata pelajaran, 2 identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas, 3 kompetensi inti KI, 4 kompetensi dasar KD, 5 tema, 6 materi pokok, 7 pembelajaran, 8 penilaian, 9 alokasi waktu, 10 sumber belajar. Silabus dapat dilihat pada Lampiran 1 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kunandar 2013, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD. Adapun komponen dalam RPP yaitu 1 identitas sekolah, 2 identitas mata pelajaran atau temasubtema, 3 kelassemester, 4 materi pokok, 5 alokasi waktu, 6 tujuan pembelajaran, 7 kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, 8 materi pembelajaran, 9 metode pembelajaran, 10 media pembelajaran, 11 sumber belajar, 12 langkah-langkah pembelajaran, 13 penilaian hasil pembelajaran. RPP siklus I dan siklua II dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 7 c. Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa LKS merupakan lembar kerja yang berisi soal-soal tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS. LKS ini berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam memahami materi sistem imun dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS. Lembar Kerja Siswa 1,2,3 dan 4 dapat dilihat pada Lampiran 3,5,8 dan 10. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari tes dan non tes. a. Tes Menurut Uno, Nina dan Satria 2011 tes merupakan seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Pada siklus I, tes diberikan diawal atau yang biasa disebut pretes yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa dan tes akhir posttes yang dilakukan di setiap akhir siklus I dan siklus II. Tes akhir posttes bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi sistem imun setelah dilakukan tindakan menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS. Tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II berupa 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. soal pretes, posttes 1 dan posttes 2 dapat dilihat pada Lampiran 13,17 dan 21. b. ObservasiPengamatan Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian Uno, Nina dan Satria, 2011. Kegiatan observasi dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung dan bertujuan untuk menilai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung terkait materi sistem imun. Lembar observasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada 26 dan 27. Hasil observasi siswa selama proses pembelajaran dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Lembar observasi yang digunakan, diisi berdasarkan skala nilai 1 sampai 4. Aspek yang dinilai dalam lembar observasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu pada awal pembelajaran, penjelasan guru, diskusi kelompok, penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS, diskusi kelas serta pada bagian penutup pembelajaran. Berikut adalah penjelasan dari aspek-aspek pada lembar observasi: 1 Awal pembelajaran Saat kegiatan pembelajaran akan dimulai, kesiapan siswa dalam belajar di kelas juga diperhitungkan. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kesiapan siswa dalam menerima pelajaran tinggi atau malah sebaliknya. Kegiatan awal pembelajaran yang dinilai yaitu menyiapkan alat dan buku tulis. 2 Penjelasan guru Kegiatan siswa yang dinilai pada saat pengamatan yaitu meliputi mendengarkan penjelasan dari guru, mencatat penjelasan dari guru, merespon pertanyaan dari guru. 3 Diskusi kelompok Kegiatan siswa yang dinilai saat pengamatan yaitu mengerjakan soal dengan kelompok, membaca referensi buku atau sumber lain, bekerjasama dengan satu kelompok, menyampaikan ide atau gagasan saat diskusi kelompok. 4 Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS Kegiatan siswa yang dinilai saat pengamatan yaitu menjelaskan hasil diskusi ke kelompok lain, mencatat hasil diskusi dari kelompok lain dan bertanya saat penerapan metode Two Stay Two Stray TSTS. 5 Diskusi kelas Kegiatan siswa yang dinilai saat pengamatan yaitu mempresentasikan hasil diskusi, mendengarkan kelompok lain presentasi, menanggapi presentasi kelompok. 6 Penutup Pada kegiatan penutup, kegiatan yang dinilai dalam pembelajaran yaitu merangkum kegiatan pembelajaran, merefleksikan kegiatan pembelajaran. c. KuesionerAngket Menurut Arifin 2012 angket merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kausal secara tertulis. Keuntungan angket yaitu 1 responden dapat bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai, dan waktu relatif lama, sehingga objektivitas dapat terjamin; 2 informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen; 3 dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar yang dijadikan sampel. Kelemahannya adalah kemungkinan angket diisi oleh orang lain, hanya diperuntukkan bagi yang dapat melihat saja dan reponden hanya menjawab berdasarkan jawaban yang ada. Dalam hal ini peneliti menggunakan angket yang bersifat tertutup, yaitu angket yang setiap pernyataan sudah tersedia berbagai jawaban alternatif. Pada penelitian ini, angketkuesioner bertujuan untuk mengetahuimengukur seberapa besar minat siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS pada materi sistem imun yang diisi oleh siswa. Kuesionerangket terdiri dari 20 item, 10 item positif dan 10 item negatif secara menyebar. Tiap pernyataan disediakan empat jawaban alternatif di mana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat jawaban alternatif tersebut antara lain Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Setuju S dan Sangat Setuju SS. Lembar kuesioner siswa dapat dilihat pada Lampiran 25. Untuk membuat lembar kuesioner tentang minat siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS dibutuhkan aspek dan indikator dalam penyusunan lembar kuesioner. Adapun aspek dan indikator dalam penyusunan lembar kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Aspek Indikator Minat siswa terhadap mata pelajaran Biologi pada pokok bahasan sistem imun dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS 1. Usaha memahami materi sistem imun 2. Kesungguhan mengerjakan tugas yang diberikan guru 3. Ketertarikan mempelajari mata pelajaran Biologi khususnya sistem imun 4. Memberikan pendapat dalam diskusi kelompok 5. Perasaan senang terhadap metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS 6. Kemampuan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray TSTS 7. Ketertarikan dalam menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS 8. Pengaruh metode Two Stay Two Stray TSTS dalam sikap percaya diri

E. Validitas Instrumen

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X-F pada materi hewan invertebrata di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

9 31 313

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

0 0 267